Selamat Datang Kembali Presiden Jokowi
Oleh:
Rudi S Kamri
"Salus Populi Suprema Lex Esto" artinya Keselamatan Rakyat merupakan Hukum Tertinggi. Demikian pesan tegas Presiden Jokowi yang disampaikan melalui pernyataan keras Menkopolhukam Mahfud MD, Senin (16/11/2020). Dan Presiden Jokowi telah menunjukkan diri masih sebagai "a leader in command" di Republik ini. Dan sikap tegas Presiden ini ditindaklanjuti oleh Kapolri Jenderal Idham Aziz dengan mencopot Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolres Bogor.
Ini sikap tegas Presiden Jokowi yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia yang berakal sehat. Setelah beberapa hari terakhir, negeri ini seakan lunglai tak berdaya menghadapi polah tingkah Rizieq Shihab dan kelompoknya yang merajalela seolah mengangkangi hukum di negeri ini. Meskipun sikap tegas Presiden Jokowi ini sedikit dirasakan agak terlambat tapi mungkin ini salah satu strategi Presiden Jokowi untuk menunggu momentum yang tepat agar Rizieq Shihab berbuat kesalahan yang tidak bisa lagi diingkari dan dielakkan.
Sikap tegas Pemerintah selanjutnya yang paling ditunggu-tunggu masyarakat luas ada sanksi tegas kepada Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Walikota Jakarta Pusat dan Bupati Bogor yang dengan tidak mengindahkan peraturan dan Undang-Undang memberi karpet merah kepada Rizieq Shihab dan kelompoknya untuk menebar panggung yang seakan melecehkan Pemerintah. Khusus untuk Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Pemerintah harus memberikan sanksi super keras karena kedua manusia tidak tahu diri ini benar- benar telah menunjukkan pembangkangan terhadap kewibawaan dan kehormatan Presiden, atasannya.
Langkah tegas juga diharapkan dari Pqnglima TNI dan Kapori tehadap pelecehan yang dilakukan Rizieq Shihab kepada dua instansi negara tersebut. Penghinaan dan pelecehan institusi TNI dan Polri oleh Rizieq Shihab kalau tidak ditindaklanjuti akan menimbulkan pertanyaan masyarakat bahwa aparat keamanan takut atau melakukan diskriminasi perlakuan hukum.
Jujur, saya lega melihat perkembangan ini. Presiden Jokowi dan jajarannya sudah kembali hadir di negara ini. Kehadiran kembali Presiden Jokowi telah mengembalikan marwah dan kehormatan negara yang dalam beberapa hari ini diinjak-injak Rizieq Shihab dan gerombolannya. Ini juga merupakan pesan kuat kepada orang yang selama ini menjadi bandar alias cukong yang memainkan Rizieq Shihab sebagai wayang untuk menggoyang negara. Kita tahu siapa dia.
Selanjutnya yang kita harapkan adalah konsistensi sikap Pemerintah untuk bertindak tegas kepada siapapun yang mengacaukan negara. Pemerintah tidak boleh hangat-hangat tai ayam dalam bersikap. Pemerintah dan Presiden Jokowi harus percaya diri bahwa mayoritas masyarakat Indonesia yang berakal sehat mendukung penuh langkah Presiden.
Sugeng rawuh kembali Presiden Jokowi. Indonesia tidak lagi terserah 🙏🙏
Salam SATU Indonesia
17112020
=================================
Siapapun yang ingin melakukan hal-hal yang negatif mengganggu keutuhan NKRI harus kita sikapi dan kita lawan
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/309947/ketum-pbnu-siapa-pun-provokator-yang-ganggu-keutuhan-nkri-kita-lawan
Siapapun yang ingin melakukan hal-hal yang negatif mengganggu keutuhan NKRI harus kita sikapi dan kita lawan. Karena mereka (yang akan mengganggu NKRI) itu musuh bangsa, dan musuh kita semua," tegas Kiai Said dalam pernyataan sikapnya Senin (16/11/2020) sore.
Ketum Persahabatan Ormas-Ormas Islam dan Ormas Keagamaan Indonesia ini juga minta masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, mengawal, menjaga, merawat dan mengawal keutuhan dan keselamatan NKRI menyongsong 100 tahun usia kemerdekaan.
"Kita pertahankan eksistensi keutuhan NKRI, jangan biarkan ada sekelompok orang yang punya agenda ingin merusak keutuhan NKRI ini," tandas Kiai Said.
Ia juga minta masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, untuk tidak mudah terprovokasi kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan keutuhan NKRI. Perjuangan founding father dalam membangun bangsa Indonesia harus kita pertahankan.
"Faunding father kita yang membangun bangsa dalam wadah NKRI yang lintas agama, budaya, suku, ras, dan peradaban, harus kita pelihara," tuturnya.
"Mari kita rawat dan cintai NKRI ini dengan semangat ukhuwah wathaniyah dengan solidaritas sebangsa dan setanah air," tutup Ketum PBNU KH Saif Aqil Siroj.
No comments:
Post a Comment