Para pemuja Anies hari ini pasti sedang hepi banget. Karena hari ini ada berita soal Jakarta mendapatkan penghargaan tingkat dunia, Sustainable Transport Award (STA) tahun 2021.
Ketika saya baru saja menyelesaikan tulisan itu , ada netizen yang menginformasikan sebuah artikel berita yang isinya dugaan soal adanya kongkalikong antara Anies dengan ITDP (Institute for Transportation and Development Policy), lembaga nirlaba dari Amerika Serikat, yang berperan besar dalam pemberian penghargaan STA tersebut. Dilansir threechannel.co, adalah Haidar Alwi, sama seperti om Anies Om Haidar ini juga masih peranakan arab.Direktur Eksekutif Haidar Alwi Institute (HAI) yang mengungkap kecurigaan itu. Dia meragukan independensi ITDP. Ada kedekatan antara Anies dengan ITDP. Dua pihak yang terlibat dalam sebuah kerjasama kemudian satu di antaranya memberikan penghargaan kepada pihak lainnya. “Jadi ini semacam simbiosis mutualisme. ITDP dapat proyek dari Pemprov DKI melalui kerjasamanya, Anies Baswedan dapat pencitraan lewat penghargaan yang diberikan ITDP. Satu butuh makan, satunya lagi butuh pencitraan, ketemulah itu barang,” ujar Haidar Alwi kepada Threechannel.
Alasan lain yang diungkap Haidar terkait diangkatnya mantan Direktur ITDP, Yoga Adiwinarto oleh Anies sebagai Direktur Teknik dan Fasilitas BUMD Transjakarta pada Agustus 2019 lalu. “Yoga Adiwinarto diangkat Anies Baswedan menjadi Direktur Teknik dan Fasilitas BUMD Transjakarta persis setelah ITDP memberikan hadiah kepada Pemprov DKI melalui penobatan Jakarta Kota Terbaik Dunia Peringkat 2,” tutur Haidar Alwi Sumber
Tentunya saya harus mengecek informasi di atas agar bisa disebut sebagai fakta ya. Dan inilah yang saya temukan. Betul, bahwa pada tahun 2019, Jakarta masuk dalam 3 besar untuk penghargaan yang sama, STA. Ini diumumkan oleh Anies lewat laman Facebook miliknya pada Kamis 27 Juni 2019. Jakarta masuk 3 besar bersama Pune (India) dan Kigali (Rwanda). Menurut Anies, penghargaan ini didapatkan atas konsep dan eksekusi integrasi antarmoda transportasi publik, peningkatan akses pejalan kaki menuju stasiun dan halte, serta keberhasilan meningkatkan jumlah penumpang TransJakarta sebanyak dua kali lipat dalam waktu dua tahun Sumber.
Nama Yoga Adiwinarto mencuat di media ketika ditunjuk sebagai Plt Dirut TransJakarta, menggantikan Donny Andy Saragih karena ternyata Donny adalah tersangka kasus penipuan. Ini terjadi pada bulan Januari 2020 lalu. Dilansir detik.com, terungkap riwayat Yoga dan ITDP. Sebelum bergabung di TransJakarta sebagai Direktur Teknik dan Fasilitas, Yoga bekerja di ITDP selama 10 tahun. Di ITDP, dia pernah menjabat jadi Direktur Asia Tenggara. Yoga kemudian bergabung dengan TransJakarta pada Agustus 2019. Disebut pula bahwa ITDP pernah menjadi konsultan untuk TransJakarta Sumber Sumber. Sebagai catatan, pada bulan Mei 2020, Anies menunjuk Sardjono Jhony Tjitrokusumo sebagai Dirut TransJakarta, dan tentunya Yoga kembali ke jabatan .
Jadi dasar dugaan yang diungkap Haidar Alwi itu benar ya. Dan ada satu hal lagi yang saya temukan terkait ITDP ketika saya menggali berbagai informasi di atas. Dari berita lama yang dilansir detik.com pada tahun 2015. Kali ini sumbernya dari Ahok yang waktu itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Waktu itu ITDP memberikan penghargaan pada 6 koridor TransJakarta atas kualitas infrastruktur yang sudah memenuhi kualitas internasional. Namun, Ahok justru mencurigai adanya permainan alias kongkalikong. "(Penghargaan) Perunggu, enggak tahu. Makanya gue lagi selidikin nih ada permainan apa lagi dirutnya," ujar Ahok, tanpa basa basi khas Ahok yang dulu.
Bagi Ahok, selama masih banyak penumpang mengantre panjang belum layak mendapat penghargaan seperti itu. Sebab, itu artinya jadwal perjalanan bus belum teratur. Ahok juga menyatakan pentingnya pengadaan toilet di setiap halte TransJakarta. Buat penumpang dan pegawainya. Siapa yang mewakili ITDP memberikan penghargaan? Siapa lagi kalau bukan Yoga, yang waktu itu disebut sebagai Country Director ITDP Sumber. Pihak ITDP kemudian membantah dugaan Ahok itu. "Ini tidak ada hubungannya dengan Pak Kosasih (Dirut PT TransJakarta). Intinya bukan kongkalikong atau permainan seperti yang dipikirkan Gubernur (Ahok)," kata Yoga waktu itu Sumber.
Hmmm… fakta-fakta yang saya temukan itu memang bisa dibilang jadi meng-amini apa yang dicurigai oleh Haidar Alwi. Tentu saja, untuk membuktikannya secara hukum, itu sudah di luar kemampuan saya. Namun, kecurigaan ini perlu diungkap karena apa yang diungkap Haidar Alwi itu tampak sangat logis.