Soal Muslim dan Sistem Sekuler di Prancis
(Copas tulisan Wuwun Wiati Hely, Psi.MM. Judul bukan dari penulis): Sekali2x ngomong serius.
I would like to talk to my Indonesian fellow about Charlie Hebdo, Samuel Patty and Boikot French product. So i'm going to talk in Bahasa Indonesia. Ramai banget di media soal ini. Sekalian share sbg penduduk Perancis.
Semua dimulai karena kartun Nabi Muhammad yg dijadikan lelucon. Orang Perancis kurang ajar? Dari kacamata kebanyakan Muslim iya. Termasuk org Muslim di Perancis yg membawa masalah ini ke meja pengadilan. Tapi bagi sebagian kelompok ekstrim, tindakan teroris spt layak diberikan. Gambar dibalas gorok. Konsekuensinya sdh diterima scr mahal. Ada 5 kartunis Charlie Hebdo terbunuh thn 2015. Belum lagi puluhan org tertembak di tempat konser dan bar2x.
Lalu mengapa tabloid itu tidak ditindak dan ditutup? Prinsip negara Liberté - kebebasan, Fraternité - persaudaraan, Egalite - persamaan. Dijunjung tinggi. Charlie Hebdo tidak melanggar apapun dlm aturan negara. Buat org yg shock dgn kartun2x mereka, seharusnya bisa melihat bahwa tabloid ini jauh - jauh kurang ajar terhadap Tuhan dan nabi agama lain. Termsk agama Katholik yg jd mayoritas di sini. Sudah lihat blm sih kartun Muhamad itu? Di situ Nabi menyandang senjata. Itu saja. Bayangkan Jesus saja pernah dikartunkan sdg pesta seks. Memang humor mereka satir dan seenaknya. Istilahnya kl tidak suka, ya sudah. Nggak usah beli. Nggak usah pusing.
Tapi janganlah membunuh apalagi memenggal. Sampai sini cuma yang radikal, yg tdk sependapat.
Bagaimanapun Perancis itu Negara Laïque. Sekuler, dimana agama ranah pribadi dan bukan umum. Perancis sdh menderita perang antar agama - Protestan vs Katholik dlm sejarah. Pernah dibawah "kekuasaan" gereja. Lalu bgmn kehidupan agama? Kalian bisa datang dan lihat sendiri. Di sekolah, tdk ada pelajaran agama. Makanya Islam termasuk cukup baru namun 9% penduduk Perancis adalah Muslim. Agama nomer dua. Masjid ada. Perancis menerima 27.000 pengungsi Syria yg sudah ditolak di mana2x. Di sekolah publik, kantin pun ada pilihan makanan Halal. Kalau Muslim pendatang ditanya apakah hendak meninggalkan Perancis? jawabnya pasti tidak. Muslim diperlakukan sgt baik di sini. Bahkan org2x dlm list S, yaitu yg potensial melakukan tindakan teroris krn pernah kena ISIS misalnya, masih boleh hidup di sini. Jumlah mereka ada 25.000 an jiwa. Keluarga mereka pun kebanyakan dapat tunjangan kehidupan. Miris ya? Atau blo'on pemerintahnya? Pribadi, saya bilang iya. Makanya aksi2x teroris sebetulnya merugikan komunitas Muslim sendiri krn partai keras spt Front Nasional menyerang dari sisi ini.
Aksi teroris, salah satu puncaknya, 2 minggu lalu saat guru Samuel Patty dipenggal anak umur 18 thn! Guru sejarah ini hanya mengajarkan ttg Liberty Press. Sbg pengajar, beliau menunjukkan kartun tsb. Sempat padahal beliau berbaik hati utk murid yg tidak ingin melihat untuk keluar kelas. Tyt ada satu murid yang keluarganya dalam list S. Berceritalah. Ramailah ajakan bunuh di sosmed mereka. Lalu muncul si pembunuh usia 18 thn. Menculik dan sempat2x-nya foto dengan penggalan kepala sang guru.
Bisa dibayangkan betapa shocknya masyarakat Perancis. Seolah2x dasar negara ini jadi hilang. Liberte terenggut. Seperti bila Pancasila kita diinjak2x atau apalah falsafah hidup kalian. Bila di sekolah yang seharusnya tempat pendidikan sudah tidak aman lagi. Bagaimana pendidikan penerus Perancis? Bisa semisalkan pelajaran Biologi, sdh tdk boleh lagi menunjukkan alat reproduksi krn pornografi. Mungkin?
Lalu, Presiden Macron berpidato. Ini yang dimanfaatkan negara tertentu untuk menyerang dan memboikot Perancis. Tetapi apakah betul penafsiran mereka? Patutkah dipertanyakan Turki punya agenda atau tidak? Saya mendengar cuplikannya sampai berulang2x. Tdk ada dia mendeskreditkan Islam. Isinya begini:
Islam sekarang sedang krisis. Tidak hanya di Perancis tetapi seluruh dunia. Radikalisme dan separatisme dalam Islam, menciptakan ketegangan. Mereka muncul dgn agenda dan politiknya. Existensi mereka semakin lama semakin menciptakan suasana yg keras (redoucir). Ini juga ada di negara2x yang mayoritas Islam. Contohnya Tunisia. Dalam 30 thn lalu suasana berbeda dari pada sekarang. Kondisi dalam Islam ini jg terjadi di sini, negara yg dikatakan sdh maju.
Sayang sekali bila masalah menjadi membesar tanpa berusaha mengerti persepsi dan kehidupan dari point of view yg berbeda.
Boikot silahkan... just info, salah satu import terbesar Perancis adl barang2x lux. Bagi yg punya Louis Vitton, Dior, Hermes, silahkan buang atau bakar, jgn cuma taruh tanah, besok2 dipakai lagi.
#JeSuisSamuel
Wuwun Wiati Hely, Psi. MM
Fell free to share if you think this note is usefull. Thank you.
==================================
GEGER PIDATO MACRON KARENA LOST IN TRANSLATION ATAU PELINTIRIN?
Para pejabat Indonesia tampaknya belum memeriksa pidato Presiden Macron sebelum berkomentar. Padahal pidatonya gak sampai ratusan halaman seperti UU Cipta Kerja. 😅
Pidato Presiden Macron, 25 Oktober 2020 (setelah kasus guru dipenggal):
Rien ne nous fera reculer, jamais. (Tak ada yang membuat kita mundur, tak akan pernah.)
La liberté, nous la chérissons; l’égalité, nous la garantissons; la fraternité, nous la vivons avec intensité. (Kebebasan kita rayakan, kesetaraan kita jamin, persaudaraan kita jalani dgn sepenuhnya.)
Notre histoire est celle de la lutte contre les tyrannies et les fanatismes. (Sejarah kita itu sejarah perjuangan melawan tirani dan fanatisme.)
Nous respectons toutes les différences dans un esprit de paix. (Kita menghormati semua perbedaan dalam satu semangat perdamaian.)
Nous n'acceptons pas les discours de haine et défendons le débat raisonnable. (Kita tidak terima pidato-pidato/ujaran-ujaran kebencian dan membela/mempertahankan debat yang masuk akal.)
Nous nous tiendrons toujours du côté de la dignité humaine et des valeurs universelles. (Kiita akan selalu berpegang teguh di sisi kemuliaan kemanusiaan dan nilai-nilai universal.)
Sedangkan yg disalahpahami sehingga jadi masalah adalah bagian pidato tgl 2 Oktober 2020 (sebelum kasus )
Laïcité & Islam des Lumières (Keawaman & Islam Mencerahkan/Penuh Cahaya)
Macron mengatakan, "Kita harus memastikan bahwa prinsip laïcité/lay-ite/keawaman dihormati dengan tegas dan tepat. Tanpa ditarik ke dalam perangkap jebakan betmen yang dibuat oleh para tukang polemik dan oleh hal-hal ekstrim yang akan mengakibatkan stigmatisasi bagi semua muslim." (Il faut donc faire respecter la laïcité fermement, justement. Sans se laisser entraîner dans le piège de l'amalgame tendu par les polémistes et par les extrêmes qui consisterait à stigmatiser tous les musulmans.)
Perhatikan kata "muslim" dalam bahasa Prancis adalah "musulman". Islam tetap Islam. Sedangkan Islamiste, menurut Prof Ayang Utriza, adalah kelompok radikal-politis Salafis Wahabi dan Ikhwanul Muslimin. Kita singkat saja SWIM.
Macron tegaskan, "Masalahnya bukan pada laïcité-nya. Karena prinsip ini menjamin kebebasan untuk beragama atau tidak, kesempatan menjalankan ibadah tatkala ketertiban umum terjamin." (Le problème n’est pas la laïcité. La laïcité, c'est la liberté de croire ou de ne pas croire, la possibilité d'exercer son culte à partir du moment où l'ordre public est assuré.)
Namun, “Masalahnya adalah separatisme Islamiste (SWIM). Proyek yang disadari, berteori, berpolitik-agama ini, yang diwujudkan secara berulang-ulang menjauhkan dari nilai-nilai Republik." (Le problème, c’est le séparatisme islamiste. Ce projet conscient, théorisé, politico-religieux, qui se concrétise par des écarts répétés avec les valeurs de la République.)
Selanjutnya Macron bilang, "Saya tidak meminta warga kita untuk percaya atau tidak percaya, percaya sedikit atau secukupnya. Karena itu bukan urusan Republik. Tapi saya meminta semua warga negara, yang beragama apapun atau tidak beragama, untuk menghormati secara mutlak semua hukum Republik." (Je ne demande à aucun de nos citoyens de croire ou de ne pas croire, de croire un peu ou modérément, ça n’est pas l'affaire de la République. Mais je demande à tout citoyen, quelle que soit sa religion ou pas, de respecter absolument toutes les lois de la République.)
Macron pun menegaskan, "Saya percaya kepada warga Muslim Prancis dan kepada kemampuan mereka untuk memobilisasi kontribusi dalam upaya warga melawan separatisme Islamiste (SWIM), kepada niat mereka untuk membangun Islam Mencerahkan." (J’ai confiance dans les Français de confession musulmane et dans leur capacité à se mobiliser pour contribuer à cette bataille républicaine contre le séparatisme islamiste, dans leur volonté de s’organiser aussi, pour bâtir un islam des Lumières.)
Perhatikan ketika menyebut agama Islam, Macron bukan menggunakan kata Islamiste.
"Tentu saja bukan tugas Negara untuk melakukan strukturisasi Islam, tapi kita harus mengizinkannya, mendukungnya, dan itulah mengapa saya banyak berbicara dengan perwakilan Islam di negara kita." (Ce n’est bien sûr pas le travail de l’État que de structurer l’Islam, mais nous devons le permettre, l’accompagner, et c’est pourquoi j’ai beaucoup dialogué avec les représentants de l’Islam dans notre pays.)
Jadi, inilah tujuan Macron... "Ambisi untuk melatih dan mempromosikan di Perancis generasi imam dan intelektual yang membela Islam sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai Republik." (L’ambition de former et promouvoir en France une génération d’imams et d’intellectuels qui défendent un Islam pleinement compatible avec les valeurs de la République.)
Apakah ada yang salah dengan pidato tersebut?
Sansulung John sun