Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Showing posts with label Jokowi Hebat. Show all posts
Showing posts with label Jokowi Hebat. Show all posts

Saturday, October 31, 2020

Hidup zaman sekarang jauh lebih enak

 

Suara dari seorang Gurubesar UI :
(Rhenald Kasali) 

Hidup zaman sekarang jauh lebih enak. Sy bingung kl ada yg bilang enak zaman dulu.  Juga bingung kl dikatakan ekonomi susah. Yg susah kan cuma tinggal preman, koruptor dan politisi2 yg tak terpilih lagi oleh rakyat.

 Ngga tahu ya bagaimana takutnya kita sbg mahasiswa, dulu waktu kita dikejar2 intel, ngumpet di kamar jenazah, mau menyatakan pendapat susahnya minta ampun. Itu saat negeri dikuasai oknum diktatur militer. Ngeri...

Cari seribu perak saja saat itu susah sekali. Cuma krn dulu gak ada WA dan FB kita gak saling komen. Lagian kl mengeluh ya besoknya dah hilang diciduk aparat. Ngeri...

Naik bis ngga ada yg ada AC nya. Copetnya ada dimana2. Bahkan pada bawa sangkur. Kita penumpang bis dulu biasa dirogoh dan diperas copet dan begal.

Preman di setiap sudut jalan.

Untuk bisa Makan paling2 sama krupuk dan sudah top kl dapat sop kaki kambing. Itu baru bisa kite makan bbrp bulan sekali.

Mudik, ampun...susahnya setengah mati. Naik kereta semua orang rebutan sampai masuk lewat jendela dan bawa kardus2 bau ikan asin, bukan koper. Toiletnya kotor.  Anak2 kegencet-gencet. Tak ada celah kosong. Orang tidur sambil berdiri. Calonya juga banyak. Uang THR habis diembat calo dan copet.

Di kampung2, dulu, ada babinsa yg galaknya minta ampun. Lurah2 juga korup. Bupatinya harus tentara. Kita apa2 harus urusan sama tentara.  Ada litsus dll. Di jalanan tentara galaknya minta ampun. Kita ambil jalan mereka, habis kita digamparin. Lewat komplek tentara serem sekali. 

Koran2 sering dibredel. Lalu puncaknya waktu anak2 mahasiswa sudah gak tahan gegara mertua kawan kita mau terus jadi raja, maka penculikan2 terjadi.  

Banyak mahasiswa2 saya yg hilang. Orangtua menangis. Mereka bukan cuma ditembak aparat. Tetapi juga di-injak2 dgn sepatu lars dan  nyawanya meregang. Mereka juga dihadapkan dgn laskar2 berjubah, muncul pasukan berjubah agama yg menyerang mahasiswa pakai bambu runcing. Penjarahan dibiarkan. Banyak orang hilang.

Kekerasan itu adalah bagian dari sesuatu yg awalnya adalah intoleransi. Jangan biarkan itu terulang lagi di negeri yg sudah diperbaiki oleh para ulama dan umaroh hebat. GUS Dur sdh mengembalikan militer ke barak untuk fokus ke pertahanan dan keamanan. Tentara zaman sekarang sdh jauh lbh manusiawi dan punya tantangan baru, yaitu perang proxy.

Sekarang para oknum yg dulu gagal melanjutkan kekuasaannya secara diktatur mencoba kembali.  Tentu mereka senang mengendalikan orang2 lugu dan mereka yg mudah dimanipulasi dgn "sorga"
Tetapi janganlah kita mudah tertipu, sahabat. Sebab apapun yg datang dari Allah pasti adalah kelembutan  dan kasih sayang, bukan amarah atau meng-anjing-anjingkan manusia. Bukan yg "keras" dan menakut2i. Juga bukan yang haus kuasa dan korup.

Bahkan mereka kini memakai teknologi internet. Menyerang TGB dan ustadz2 baik.  Menyerang Jokowi, Sri Mulyani, Susi, Adi MS, Rudiantara, BUMN, Maruf Amin dll

Orang2 baik ini diserang pakai bot dan robot, pakai "senjata pemusnah massal" hoax.  Pakai segala yg serba palsu.

Kita semua ditakut-takuti. Seakan2 besok Indonesia tak ada lagi. Se-akan2 jadi sopir ojol itu pekerjaan budak dan bodoh, seakan2 kita semakin miskin. Semua kemajuan dianggap kemunduran. 

Faktanya kita justru tengah menuju negara yg makmur. Daya beli meningkat, ketimpangan turun, harga2 terkendali, banyak yg semakin murah. Tetapi memang banyak yg berubah, orang sekarang lebih senang pindah2 kerja shg kesannya banyak yg nganggur. Padahal mereka lebih punya pilihan jrn orangtua mereka lbh kaya dari orangtua kita dulu.

Taksi dulu hanya ada yg seratus ribuan yg silver dan gold. Sekarang ada ribuan taksi yg ongkosnya hanya ribuan perak. 

Dulu bini kita beli kerudung cepek dapat satu, sekarang bisa dapat 4 gegara bisnis online dibuka pemerintah.

Dulu kl orang jakarta naik mobil ke Surabaya  butuh 15-20 jam. Sekarang cukup 8 jam. Airport2 baru cakep2. Pelabuhan juga keren2. Sekolah2 tak terdengar lagi yg roboh krn koruptor disikat habis. PNSnya sdh digaji lbh baik, kontrolnya jauh lbh kuat.

Dulu kita malu kalo ngaku jadi orang Indonesia pas jalan2 ke luar negri. Orang asing memandang kita rendah. Miskin prestasi. Jalanannya buruk, ambles, macet, banyak lubang, gak menarik.

Jembatannya dulu juga sempit2 dan reyot sampai2 anak2 sekolah harus bergelantungan mengerikan. Jalan tol cuma bisa dibuat di jabodetabek dan sebagian kecil pulau jawa.  Itupun banyak yg sampai 20 tahun gak kelar2. 

Korupsinya menggunung. Sebab  Anak2 presiden, dulu  ngambil proyek2 besar scr serakah dan bekerjasama dgn para kroni2nya. Merekalah yg menjadi rolemodel awal para koruptor. Mereka   merusak nilai2 bangsa. 

Militer juga dulu sangat berkuasa, dan selalu maunya punya presiden dari militer. Seakan2 tak ada pemimpin sipil. Maka kita dipandang sejajar dengan Uganda di era Idi Amin  atau Irak di era Jendral Sadam Husen. Dianggap diktatur militer.  Duh, malu deh zaman itu...  efeknya masih ada smp sekarang, setiap kali sipil menjadi presiden, kok selalu dikatain PKI... ada apa ini? 

Sekarang bangsa kita dibawah Jokowi sudah muncul sbg kekuatan baru yg nyata di dunia. Orang sipil berbadan kecil dan sdh merasa cukup dengan makan sedikit tapi semangat membangunnya begitu kuat. Freeport tunduk, Singapura takut, Swiss mau tandatangan untuk kembalikan harta2 kita yg disimpan para koruptor di sana. Malaysia kembali memandang RI.  Bahkan di Asian Games kita bisa unjuk prestasi. Anak2 muda kita semakin menonjol dengan inovasi sejak diberi ruang lewat Bekraft dan sering dikunjungi presiden. Bahkan produk2nya dipromosikan beliau.

Banggalah punya pemimpin yg meski dia orang sipil, tetapi dia adem, ibadahnya jelas, puasanya disaksikan ustad Yusuf Mansur, kerja keras buat kita, dan hasilnya nyata.    

Sahabat, Hanya orang2 baguslah yg selalu ditakuti para diktator dan koruptor.

Hanya karena dia diperhitungkanlah maka dia dikirim rumor dan hoax yg ngga2. Mereka yg mentereng hanya berani dari semak2  benar2 terlalu kerdil, mentang2 tak punya prestasi kini  membual dan memutarbalikkan fakta2.

Hidup ini begitu indah dan akan ada banyak hal indah yg bisa kita nikmati kalo negri ini damai dipimpin pemimpin yg adem, optimis, rendah hati dan mau mendengarkan.... itu sebabnya mata batin kita tertuju pada Jokowi.  Tuhan selalu menjaga orang2 baik... Amiiinn...🙏👍


==============================================

SAAT BERSAMA AMERIKA MISKIN SEKALI - SETELAH DITINGGAL AMERIKA - ISRAEL & TIONGKOK MEMBANTU DAN ETHIOPIA MAJU PESAT MENJADI NEGARA MAJU .

Setelah di tinggal oleh Amerika, Israel dan Tiongkok China masuk.
Ethiopia menjadi negara yang maju.

Kisah kelam, kelaparan dan kemiskinan pernah merenggut nyawa 1,2 juta penduduk negara ini selama 4 dekade. Di tahun 80-an Ethiopia adalah cerita tentang kemiskinan dan kematian yang begitu menyayat hati. Lebih dari separuh penduduknya terancam kelaparan. Kita pernah mengirimkan 100.000 ton gabah ke negara di benua hitam ini.

Iwan Fals bahkan menuliskan kepiluannya tentang kondisi Ethiopia dalam lirik lirik lagunya berjudul sama dengan nama negara itu. Mungkin semua orang pernah berpikir, bahwa negara ini akan punah karena kelaparan dan kemiskinan. Tapi ternyata tidak. Dalam dua dekade terakhir, Ethiopia melesat menjadi negara dengan ekonomi terkuat di Afrika. Orang orang Ethiopia yang pernah berada pada era paling rendah di negaranya, menyebut ini keajaiban.

Negara yang beribukota di Addis Ababa tersebut, makin mari makin makmur, kian dikenal secara positif, dan juga menjadi model bagi pembangunan bangsa-bangsa Afrika. Menurut Bank Dunia, sejak tahun 2000 hingga 2018, Ethiopia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia di antara negara-negara yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.

Yang menarik, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Ethiopia tak hanya dinikmati segelintir orang, namun juga terdistribusikan secara luas. Kemiskinan turun menjadi 31% pada 2015 (menurut Bank Dunia), dan tingkat harapan hidup naik dari 52 tahun di tahun 2000, menjadi 66 tahun di tahun 2017, tingkat kematian bayi juga berkurang 50% selama periode tersebut.

Selama periode tersebut, Bank Dunia juga mencatat bahwa Ethiopia menduduki peringkat ke-12 sebagai Negara Adidaya Pertanian dan Ketahanan Pangan menurut Food Sustainability Index (FSI) tepat satu tangga di bawah Amerika Serikat (urutan ke-11). Pada saat yang sama, Ethiopia melakukan pergeseran secara bertahap dari ketergantungan tradisionalnya pada pertanian menuju industry dan jasa.

Pembangunan infrastruktur juga dilakukan dengan sangat pesat di negara tersebut. Dalam dua dekade terakhir, China menggelontorkan begitu banyak investasi dan pinjaman untuk pembangunan infrastruktur, termasuk jalur kereta api yang menghubungkan Addis Ababa, ibukota Ethiopia dan tetangganya Djibouti senilai $ 4 milyar. Sebagai negeri yang tak punya laut, Ethiopia perlu mengakses laut, dan jalur kereta api sepanjang 750 km tersebut akan berfungsi sebagai penghubungnya dengan laut, yakni Teluk Persia, melalui pelabuhan di Djibouti.

Ethiopia juga membangun sistem kereta ringan (LRT) bawah tanah pertama di kawasan Sub-Sahara Afrika. Jalur kereta ini melintasi pusat kota Addis Ababa dan mampu membawa 30.000 penumpang per jam. Menurut Ian Taylor, pengamat hubungan internasional dari University of St. Andrews, Skotlandia, percepatan pembangunan di kota Addis Ababa, mirip seperti yang pernah terjadi di kota-kota China pada awal abad ke-21.

Di berbagai sektor Ethiopia sedang membangun, mereka memberi kemudahan pada investor untuk membangun negara itu. Di dunia penerbangan, mereka punya Ethiopian Air, yang terbaik di Afrika saat ini dan salah satu armada penerbangan terbaik di dunia.

Apa yang pernah dituliskan Iwan Fals dalam lirik lirik lagunya, kini hanya tinggal cerita. Generasi generasi akhir Ethiopia tidak lagi merasakan kelaparan, itu cerita orang tua mereka. Saat ini, produk produk fashion dunia ternama seperti Michael Kors dan Marc Jacobs punya pabrik di negara ini.*

=====================================================
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan Tahun 2020 di TMP Kalibata

Presiden Joko Widodo memimpin upacara Ziarah Nasional dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan tahun 2020. Upacara yang kali ini digelar dengan konsep minimalis dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat tersebut berlangsung di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.

Rangkaian upacara dimulai dengan penghormatan kepada arwah pahlawan yang dipimpin oleh Komandan Upacara Kolonel Laut (P) Yudi Kuncoro. Kemudian, dalam suasana hening, dibunyikan sirene selama 60 detik untuk mengenang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dipimpin oleh Presiden Joko Widodo selaku Inspektur Upacara.

Kepala Negara kemudian meletakkan karangan bunga dan diikuti dengan pembacaan doa bagi arwah para pahlawan yang dipimpin oleh Menteri Agama Fachrul Razi.

Selepas rangkaian upacara peringatan, Presiden bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan didampingi oleh sejumlah jajaran terkait meninggalkan tempat upacara untuk melaksanakan tabur bunga di pusara beberapa pahlawan, di antaranya ialah B.J. Habibie, Ainun Habibie, Ani Yudhoyono, Umar Wirahadikusuma, Soedarmono, Adam Malik, Taufiq Kiemas, para pahlawan revolusi, hingga sejumlah pahlawan tak dikenal.

Presiden Joko Widodo sendiri, dalam unggahannya di akun Instagram pribadi, mengatakan bahwa bangsa ini masih tegak berdiri dan maju berlayar mengarungi zaman oleh karena perjuangan para pahlawan yang selalu hadir di setiap masa dan menyambut tiap tantangan.

Para penerus bangsa yang hari ini mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur harus memancang tekad untuk meneruskan perjuangan mereka dalam perjuangan yang lainnya.

"Perjuangan kita kini adalah memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang sudah delapan bulan mendera negeri ini," tulisnya.

Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.


Jakarta, 10 November 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

Monday, October 26, 2020

Sebuah Renungan Politik Yang Sangat Perlu Dibaca Dan Direnungkan Dalam2 Oleh Pembaca.

PROXY WAR
NU a Civil Society Against Pressure Group

Amerika tak berdaya dan tertegun, Indonesia punya kekuatan civil society seperti NU sehingga proyek Intelijennya yang sangat rapi dan sangat rahasia harus kandas ketika berhadapan dengan NU. Proyek penguasaan Indonesia melalui kekuatan propaganda dan kudeta menggunakan kelompok oposisi dan gerakan khilafah selalu kandas dihadapkan kekuatan civil society yang dimiliki Indonesia, yaitu NU. Ini sungguh di luar dugaan karena kegagalan proyek mereka bukan hanya sekali namun berulang kali. Misi mereka not accomplished tidak seperti kesuksesan yang mereka dapatkan dalam menghancurkan Lybia dan Suriah. 

Apa pasal Amerika bernafsu menggulingkan Jokowi?

Karena Jokowi ingin mewujudkan Nawacita, yaitu mengambil alih kepemilikan asing atas sumber daya alam Indonesia.

Langkah Jokowi mewujudkan Nawacita tersebut di antaranya mengakhiri Kontrak Kerja Freeport dan dan patuh kepada UU Minerba. Mengambil alih sumber migas blok Rokan dan Blok Mahakam. 

Dalam menghadapi pemimpin negara yang tidak memihak, Amerika menggunakan Pressure group dalam mempertahankan dan menjaga TNC (Trans National Corporation)-nya.

Untuk menekan Jokowi, Jokowi dihadapkan dengan serangan politik kelompok Pressure Group. Pesan yang ingin disampaikan Amerika melalui Pressure Group ini jelas, "Jangan utak atik kepentingan kami jika tak mau jatuh"

Siapa Pressure Group ?
Pressure group terdiri dari pengusaha serakah, mantan pejabat bahkan mantan presiden yang ingin melanggengkan oligarki, dan elit politik sakit hati. Mereka secara bersama-sama menyokong gerakan jalanan menurunkan Jokowi setidaknya mengacaukan stabilitas keamanan sehingga fokus Pemerintahan Jokowi pecah. 

Tak hanya itu, Amerika juga menggertak Jokowi dengan mengerahkan kekuatan militer;

Pertama, Pada bulan Februari 2016, Kapal selam AS berkekuatan nuklir mendekati perairan Indonesia. Ini bukan hanya manuver gertakan, melainkan tindakan provokasi yang sangat berbahaya. 

Jokowi menjawab gertakan itu dengan memerintahkan TNI AL agar tanpa ragu menjaga teritori Indonesia. Tim reaksi cepat Western Fleet Quick Response (WFQR) TNI AL dipiloti Kapten Laut (P) S Hayat dan Lettu Laut (P) Asgar Serli bergerak cepat menuju wilayah perairan Nongsa, Batam. Pusat Penerbangan TNI AL yang bermarkas di Tanjungpinang dalam Standar operasi siaga tempur untuk menjaga teritory Indonesia.

Berita ini tidak begitu di perhatikan oleh Publik. Padahal saat itu prajurit TNI berhadapan dengan Angkatan laut AS yang menggunakan Kapal selam modern untuk mendekati perairan Indonesia. 
Saya yakin apalah arti kekuatan Helikopter Helikopter BO 105 nomor lambung NV-408, di bandingkan dengan kekuatan angkatan laut AS.
Tapi prajurit TNI tanpa sedikitpun ragu terus menshadow kapal selam itu untuk segera menjauh dari perairan Indonesia. 

Kedua, Pada tahun 2017 saat hari Pilkada DKI, Kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson memasuki wilayah Indonesia  dengan alasan mengawal kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Indonesia. Kunjungan dengan kawalan berkekuatan besar ini secara tidak langsung AS menerapkan smart power terhadap Indonesia dengan pesan:

“Kamu jangan coba coba melawan saya“

Pada bulan itu memang sedang dilakukan perundingan dengan Freeport. Jokowi menghadapi tekanan itu dengan tenang. Dalam pertemuan dengan Jokowi, Mike tidak menyinggung soal Freeport. Provokasi AS di perairan Indonesia dan adanya pressure group sebagai proxy AS yang membuat stabilitas politik dalam negeri terganggu, menguatkan argumen para elite politik dan Jenderal bahwa berhadapan dengan kepentingan AS di Indonesia sangat berbahaya.

Jokowi tak bergeming, di penghujung tahun kekuasaan Jokowi, pada Tahun 2019 Blok Mahakam, Blok Rokan dan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia selesai. Sikap Jokowi sudah jelas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Prinsip pertama, Pemegang KK harus beralih operasi menjadi perusahaan IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Prinsip kedua, Kewajiban divestasi hingga 51 persen. Prinsip ini dipegang dengan konsisten oleh Pak Jokowi. 

Prabowo tentu faham, Indonesia dalam ancaman jika tetap ngotot melawan kepentingan Amerika. Prabowo yang bersiap menjadi kompetitor Jokowi pada 2019 sempat  mengatakan bahwa Indonesia harus menghormati kepentingan AS. Bahkan Prabowo sampai mengingatkan pemerintah Jokowi bahwa Amerika Serikat pernah membantu bangsa Indonesia pada beberapa hal. Tentu ini berkaitan dengan kekisruhan perundingan dengan Freeport. 

Bukan hanya AS yang dibuat Jokowi tidak berdaya. China juga merasakan sikap keras  Jokowi. Dalam pertemuan APEC di Beijing, Jokowi dengan tegas akan memberikan ruang ALKI kepada AS bahkan Jokowi menolak dengan keras klaim Cina atas laut Cina Selatan & menggantinya dengan Natuna Utara!!! 

Ini yang membuat pemerintah Cina geram, tapi apa daya yang dihadapi adalah Jokowi si manusia keras kepala yang sangat mencintai negerinya. 

Setelah pertemuan APEC di Beijing Jokowi akan membangun pelabuhan check point di Nusa Tenggara Barat (NTB) & Sulawesi. Waktu itu baik China & AS setuju untuk mengakhiri konflik laut cina selatan. Atas kesepakatan itu China merasa aman dengan program OBOR untuk menghubungkan China ASEAN. Pembangunan kereta logistik digelar dari Guangxie melalui Vietnam, Thailand, Malaysia Singapore dan rencana dengan jembatan laut Malaka akan terhubung dengan Indonesia ( Dumai ). 

Saat sekarang jalur kereta sudah sampai di Malaysia. 
Dan sedang membangun tunnel ke Singapore.
Sementara AS sedang memperkuat investasi explorasi gas di blok santa fee dan masela ( laut Arafuru- Maluku ) dan Mahakam, kalimantan timur.

Jokowi tidak menanggapi proposal jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Dumai dengan Malaka, padahal proyek itu sudah dapat izin prinsip dari pemerintah SBY. 

Bagaimana dengan AS?
Blok Mahakam di take over oleh Pertamina awal Tahun 2019 dan Blok marsela di bangun di darat dan sekarang justru Jokowi akan membangun pangkalan militer di Kepulauan Arafuru.
AS tambah pusing.😂

OBOR ( One Belt One Road ) tidak akan dapat peluang menyentuh Malaka sebelum Sumatera terkoneksi dengan toll laut maupun toll darat. Jokowi tidak mau mengorbankan Geostrategisnya untuk kepentingan asing.

Akhirnya China dan Amerika sama-sama membutuhkan Indonesia untuk melindungi geostrategic dan geopolitiknya masing- masing.

TNI kita hebat tapi harus didukung oleh Civil Society yang bersatu dan kompak. Jika TNI bertanggungjawab menghadapi musuh negara dalam serangan militer, maka kekuatan sipil harus kompak melawan gerakan intelijen yang masuk melalui gerakan-gerakan sipil. Gerakan sipil (Proxy musuh) harus dihadapi oleh kekuatan sipil (NU benteng NKRI). 
#NAWACITA
#NKRI
#TNI
#NU

Monday, October 12, 2020

Menghadapi Gempuran Dari Segala Sisi, Jangan Biarkan Presiden Berjalan Sendiri


Oleh:
Rudi S Kamri

Kali ini ujian yang harus dihadapi Presiden Jokowi cukup berat. Saat pandemi Covid-19 belum tuntas teratasi dan pandemi ekonomi sedang diupayakan keras, kemudian datang gempuran dari luar dan dalam terkait UU Cipta Kerja Omnibuslaw. 

Gempuran dari dalam datang dari beberapa Kepala Daerah pembangkang yang mencoba merusak sistem hirarki ketatanegaraan. Komandan dari para Gubernur pembangkang ini adalah Anies Baswedan yang saat ini kebetulan menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Tapi alhamdulillah dalam menghadapi UU Cipta Kerja Omnibuslaw ini APPSI belum satu suara, hanya beberapa gelintir Kepala Daerah Provinsi yang berani bersuara. Saya berharap kelakuan lacung para Gubernur pembangkang ini bisa segera diredam oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang sampai saat ini belum menampakkan taringnya untuk melindungi kehormatan dan kewibawaan Kepala Negara.

Gempuran dari luar datang dari kelompok serikat pekerja yang dimotori Said Iqbal (KSPI) dan Andi Gani Nuawea (KSPSI). Tapi saya punya keyakinan protes kelompok serikat pekerja mungkin bisa segera diredam oleh Pemerintah. Apalagi tidak semua serikat pekerja menolak UU Cipta Kerja. Contohnya Federasi Serikat Pekerja BUMN yang dipimpin Arief Poyuono tegas mendukung hadirnya UU Cipta Kerja.

Tantangan serius dari luar justru datang dari kelompok kaum oportunis. Salah satunya dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia yang telah disusupi kepentingan partai tertentu yang menolak UU Cipta Kerja. Tapi fondasi perjuangan kelompok ini rapuh karena mereka tidak kuat mendalami esensi isu yang mereka perjuangkan. 

Kelompok oportunis yang perlu perhatian serius adalah para penunggang momentum seperti FPI, PA212 dan GNPF Ulama. Mereka memainkan isu UU Cipta Kerja yang dibarengi dengan isu sesat tentang datangnya pekerja dari China dan isu murahan tentang ancaman komunisme. Kelompok ini punya massa primordial yang cukup besar dan militan tanpa arah. Amunisi mereka untuk menyerang Pemerintah adalah menggunakan strategi "firehouse of the falsehood" yaitu dengan semprotan kebohongan dan berita palsu. Meskipun secara materi kebohongan yang mereka semburkan terkesan konyol dan tidak realistis tapi bagi pengikut mereka apapun yang mereka suarakan dipercayai secara buta.

Kelompok oportunis berbasis jualan agama ini sebetulnya mudah bisa diatasi kalau saja Pemerintah dalam aparat keamanan negara bisa memutus jalur logistik mereka dari Sang Cukong atau Bandar Demo. Karena kelompok oportunis ini sudah pasti tidak akan bisa bergerak tanpa ada dukungan dana dari Sang Bandar. Bagi sebagian pimpinan kelompok ini demonstrasi melawan Pemerintah adalah momentum terbaik untuk menggemukkan rekening mereka.

Pekerjaan Rumah aparat keamanan dalam konstelasi permasalahan ini adalah memupuk keberanian dan nyali untuk menggulung sang bandar demo.  Secara kasat mata pasti nama-nama Sang Bandar sudah ada di saku aparat negara. Masalah terbesar kita selama ini adalah tidak adanya keberanian aparat negara untuk menggulung habis kelompok Bandar. Kalau mereka tidak digulung, api akan semakin berkobar dan hal ini akan berpotensi membahayakan posisi Presiden. 

Kini tinggal kepiawaian dari Presiden Jokowi dalam memainkan strategi dan amunisi. Salah satunya adalah meningkatkan soliditas anggota Kabinet Indonesia Maju dan melakukan konsolidasi partai pendukung Pemerintah. Sinergi kuat dari TNI-Polri juga kunci yang harus dikuatkan. Atau cara pragmatis adalah dengan memberikan panggung kepada Menko Luhut Binsar Panjaitan untuk tampil menyelesaikan masalah ini secara tuntas. Karena kinerja Menkopolhukam Mahfud MD terlihat kurang meyakinkan untuk menjalankan ancaman seserius seperti saat ini.

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Saya menghimbau kepada komunitas relawan penjaga Indonesia seperti kelompok relawan Jokowi dan kelompok alumni perguruan tinggi untuk segera  melakukan konsolidasi dan segera tampil untuk menunjukkan eksistensi. Kehadiran kelompok relawan ini bukan sekedar untuk menjaga Presiden Jokowi, tapi lebih untuk mengawal Konstitusi dan menjaga negeri. Kita harus mencegah para petualang politik untuk merusak tatanan demokrasi dan konstitusi.  Saat ini saya menyerukan kepada seluruh elemen bangsa: NEGARA MEMANGGIL untuk menyelamatkan negeri ini dari penjajahan kaum rakus kuasa. 

Dan yang lebih penting dari itu, jangan kita biarkan Presiden Jokowi berjalan sendiri menjaga keutuhan negeri.

Salam SATU Indonesia
11102020

Friday, September 25, 2020

Presiden Jokowi Menjadi TRENDING Issue Majalan Internasional

 




Presiden Indonesia  Joko Widodo Menjadi Trending Issue Internasional.
Aku Bangga Jadi Orang Indonesia. Jokowi Hebaaaaat !!!!!

Mantaaap.....Do'a Dan Harapan Si Tukang Bacot Rocky Gerung Agar Pak Presiden Jokowi Mendapatkan Buliyan  Dari Pers Internasional Usai Berpidato Di Forum PBB Pupus Sudah, Dan Justru Sebaliknya. Pers Internasional Bahkan Memberi Apresiasi Yang Luar Biasa Atas Pidato Pak Jokowi Tersebut. Dan Mereka Tidak Ragu-Ragu Menjadikan Pak Jokowi Sebagai Trending topic Di Majalah nya Masing-Masing.
4 Majalah Yang Menjadikan Presiden RI Sebagai Trending Topic Di Majalahnya Itu Bukan Majalah Kaleng- Kaleng Seperti Majalah Tanah Air Bos....... Mantaaap Pak Presiden.

Wednesday, April 29, 2020

KILAU PAKAIAN DINAS SANG JENDRAL..


KILAU PAKAIAN DINAS SANG JENDRAL..
[https://politikandalan.blogspot.com/2020/04/kilau-pakaian-dinas-sang-jendral.html]
Orang-orang besar mulut itu kini mulai terhempas pada pinggiran jurang dalam tak berujung. Tanpa daya mereka terpojok dan menunggu ajal atau adakah tangan yang akan meraihnya, pertunjukan sedang mendekati masa akhirnya.

Kita memang sedang menyaksikan akhir drama tentang kejatuhan serigala berbulu domba dan proxy nya para serigala berbaju agama

Terlalu lama muka tampan dan mulut manis mereka membuai kita dengan lagu indah tanpa akhir bahagia. Seumur hidup kita hanya akan menjadi bangsa kelas dua tanpa pernah beranjak dan mereka.., menyimpan uang dalam jumlah fantastis di negeri seberang.

Mereka mandi uang dan berenang dalam kemewahan hanya karena pekerjaannya. Ya mereka antek penjajah sesungguhnya, para kapitalis asing.

Bak lintah para kapitalis telah dan terus ingin menyedot seluruh kekayaan alam kita. Dan mereka, para pejabat korup, yang turut dalam hingar bingar politik kita, adalah calo sekaligus boneka bagi kepentingan kapitalis tersebut.

Kemewahan itu kini diungkit. Dibongkar dan kemudian dijungkirbalikkan oleh Jokowi demi kembali pada fitrahnya, kembali kepada asal seharusnya itu diperuntukkan RAKYAT...!

Dulu, ketika mereka adalah bagian dari kekuasaan, tak ada alasan takut dan kemudian menciptakan proxy. Kini, proxy dibuat dari kaumnya, jadilah serigala berbaju agama. Mereka mencari dukungan dari rakyat dengan dalil agama.

Perpecahan dituju, kekacauan diciptakan demi rasa tak percaya rakyat kepada sang pimpinan, presiden terpilih..!

Melalui pandemi negara memiliki alasan melakukan re-start. Re-start juga dilakukan banyak negara di dunia akibat pandemi global Covid-19. Sang kapitalispun tak terbebas, bahkan terjatuh lebih parah. Mereka sibuk dengan dirinya sendiri dan sesaat lupa memberi makan para proxy nya.

Berita baik akibat lima tahun kerja keras tanpa henti sang Presiden telah membuat Indonesia memiliki posisi start sempurna. Indonesia langsung menjadi negara bersinar dan para sponsor berebut memilih kita sebagai salah satu kendaraan pilihannya.

Lihat strategisnya kebijakan PSBB yang serta merta membuat negara memiliki dana sebesar RP 405 triliun demi menanggulangi bencana skala global ini.

Lihat juga stimulus yang menjadi rujukan banyak negara lain dari penerbitan 'Global Bond' berdenominasi total US$ 4,3 miliar yang memiliki tenor terpanjang yakni 50 tahun.

Nilai tukar rupiah dalam 2 pekan terakhir terus menguat dan dinilai sebagai mata uang  paling perkasa di tengah ekonomi global yang suram akibat Covid-19 adalah bukti bahwa para sponsor sekaligus para pelaku pasar tersebut menengok pada Indonesia.

Urusan luar sudah tak lagi ada masalah. Kita siap melaju dan bersaing. Kompetisi akan membuat kita semakin tangguh sebagai sebuah bangsa.

Bersih-bersih dari dalam kini mendapatkan moment sempurna. Selera makan sang kapitalis sedang terganggu, mulutnya sedang tak memiliki rasa akibat demam parahnya. Mereka sedang tidak berminat makan.

Para petempur lapangan yang diidentifikasi sebagai kelompok anarko telah kandas. Buruh tak lagi bersuara. Provokator lapangan digiring dan ditangkap.

Reflly Harun sang ahli tata negara disuruh pulang. Ketua KPAI dipecat dengan tidak hormat. Faddly Zon dibikin sibuk ngobrol pertanian biar Ge-Er mo diajak gabung. Said Didu sudah berdiri di sudut lapangan di mana jalan untuk lari tak lagi tersedia.

Ini hanya sekelumit tanda-tanda bahwa bersih-bersih di dalam sedang berjalan.

Setelah ide lockdown gagal dan usaha membuat masyarakat yang tertular makin banyak juga gagal, kini ide agar rakyat mati kelaparan sedang dibuat.
Bantuan negara kepada mereka dihambat dengan data pura-pura salah sasaran.

Bayangkan, orang lapar tak mendapat bantuan, dan yang berlebihan dibagi lebih. PNS/ASN dapat jatah makanan, tetangga sebelah yang dua hari tak makan dibiarkan.
Ini adalah cara membuat rakyat marah. Kecemburuan dan rasa tidak adil diciptakan demi gejolak yang mereka tunggu.

Tiba-tiba suara yang biasanya terdengar santun itu berteriak, "Ingat.., mau itu RT atau RW, Lurah, Bupati, Wali Kota, Gubernur kalau ada penyalahgunaan sembako dari Pemerintah Pusat, saya tegaskan sekali lagi.. akan saya hukum seumur hidup..!! Sesuai hukuman seperti para koruptor."
[https://politikandalan.blogspot.com/2020/04/kilau-pakaian-dinas-sang-jendral.html]

Perang terhadap para pengkhianat negara yang ingin membuat kekacauan dengan ide rakyat mati karena kelaparan digaungkan Presiden. https://www.buletinterkini.com/2020/04/18/jokowi-saya-tegaskan-untuk-rakyat-yang-tidak-mendapatkan-bantuan-harap-melapor.

Dari seberang lapangan, Prabowo mengumpulkan seluruh kader partainya dan berteriak "kita harus dukung Presiden..!!" Serta merta pendukung militannya bergabung

Tak mau kalah, Kapolri dengan sigap memberi perintah "Siapkan 10 ton beras pada masing-masing Polres..! Cari dan bantu rakyat yang membutuhkan..!!"
https://pontas.id/2020/04/26/selama-corona-kapolri-minta-tiap-polres-sediakan-10-ton-beras/

Dan.., KEPALA BNPB yang juga Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo tiba-tiba tampil mengenakan seragam militer dengan brevet KOPASUS terpasang, saat Ratas dengan Presiden.
https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/4238744/makna-seragam-militer-yang-dipakai-doni-monardo-saat-bertugas

Ya.., sang komandan telah mengenakan seragam yang menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin lapangan.. Panglima tempur telah memberi sinyal.

Ingat, Letjen Doni Monardo adalah petempur sejati. Seorang Danjen Kopasus. Komandan Jendral sebuah pasukan elit paling ditakuti di seluruh dunia. Dipadu dengan jabatan terakhir sebagai Setjen Wantanas, lengkap sudah kapasitas yang memenuhi ruang pribadinya.

Sebagai Setjen Wantanas salah satu tugas pokoknya adalah tentang Penetapan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka menjamin keselamatan bangsa dan negara.

Sebagai Danjen Kopasus, motto "lebih baik pulang nama dari pada gagal dalam tugas" sudah menjelaskan bagaimana integritas seorang anggota Kopasus.

Sang komandan sudah berdiri paling depan pada barisan pasukannya dengan seragam kebesarannya, adakah musuh masih akan bermain-main?

Panglima besar, Presiden Republik Indonesia, sepertinya memang ingin menuntaskan carut marut masalah negeri ini. Strategi luar biasa telah dibuat dan dijalankan tanpa seoorangpun musuh tahu bahwa mereka benar-benar sudah terpojok.

Perkiraan dari penelitian Driven Innovation Laboratorium Singapore University of Technology and Design,  wabah COVID-19 di Indonesia diperkirakan akan berakhir mulai 6 Juni 2020.

Presiden memperkirakan bahwa Juli 2020 kita akan terbebas dari bencana ini.

Akankah kita selamat?

Dua bulan bagi rakyat terdampak adalah waktu yang sangat lama. Menunggu dan terkurung adalah waktu paling menyiksa. Namun, bagi mereka yang melihat ini sebagai peluang, ini adalah waktu pendek, bahkan sangat pendek.

Peluang terbaik bagi penjatuhan Presiden adalah saat ini. Kekecewaan kepada Presiden dapat kembali mereka bangun saat korban meninggal tinggi.

Yang penting, korban meninggal dunia harus banyak. Bila korban meninggal karena Covid-19 ternyata sedikit, buat korban meninggal karena kelaparan membesar.

Kedua sebab tingginya kematian adalah ukuran gagal dan kacaunya pekerjaan Presiden.

Kacaukan Bansos, buat BLT tak sampai tujuan, di saat yang sama, buat keriuhan di media sosial. Semua dimulai dari di mana kelompok mereka memiliki kekuasaan sebagai kepala daerah.
Ini akan dimulai oleh para proxy nya yakni para serigala berbaju agama.

Jawaban Presiden sungguh membuat mereka terhenyak, sang Komandan Kopasus ke 27 ini diminta maju. Mengenakan baju kebesaran militer dengan brevet Kopasusnya yang mencorong, siapa tak akan mundur?

Masih mau nekad? Silakan..!!
Yang jelas, kepastian bahwa kita sebagai bangsa akan mampu melewati masa krisis ini, semakin tampak menjanjikan.

Presiden RI Joko Widodo : “Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Berani Melapor!! “Jangan Teriak teriak Dimedsos


Presiden RI Joko Widodo : “Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Berani Melapor!!!“

“Untuk seluruh rakyat Indonesia yang ada di berbagai Provinsi khususnya di Pedesaan, di Kampung-Kampung dan di Pelosok-Pelosok harus Bersatu Padu untuk membantu orang-orang yang sekarang ini banyak yang tidak mendapatkan bantuan dari Kepala Daerah”.

“Saya banyak mendengar dan melihat tentang Orang-Orang yang tidak mendapatkan bantuan dari Kepala Daerah dengan alasan tidak ada data yang lengkap mengenai penduduknya”.

“Yang lebih memperihatinkan, saat Ini yakin telah membuat saya kecewa kepada orang-orang yang sudah memanfaatkan situasi Covid-19. Seperti Ini malah tambah me Ngada-ada”.

“Banyaknya Warga masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan hanya gara-gara sebagian orang yang memanfaatkan hak orang lain”.

“Saya tahu dan saya mengetahui hal Ini pasti terjadi, makanya untuk rakyat yang tidak mampu yang tidak mendapatkan hak-hak kalian harap gotong royong bersatu saling membantu agar orang yang telah menggunakan Sembako tidak di gunakan seenaknya. Kalau tidak kebagian cepat melakukan tindakan, karena ini dari Pusat Pemerintah sudah jelas sekian Triliun Uang untuk bantuan sudah di transfer ke Daerah masing-masing”.

“Dan saya tidak mau lagi ada Dana untuk rakyat malah di bagikan ke orang-orang yang mampu saja, harus bisa di ratakan jangan hanya untuk orang terdekatnya”.

“Ingat, mau itu RT Atau RW, Lurah, Bupati, Wali Kota, Gubernur Kalau ada Penyalahgunaan Sembako dari Pemerintah Pusat maupun Dana Desa, untuk seluruh rakyat yang tidak mampu dan Bantuan-bantuan tidak di salurkan tepat sasaran,” Saya Tegaskan Sekali Lagi Akan Saya Hukum Seumur Hidup” sesuai hukuman seperti para Koruptor”.

“Kemaren, Saya banyak pengaduan dari rakyat yang ada di Desa-desa yang katanya Sembako dari Pemerintah Pusat nyampe ke RT/RW ke Lurah ke bale desa tapi banyak yang tidak mendapatkan malah banyak yang mendapatkan Justru yang orang mampu, yang tidak mampu malah tidak mendapatkan”.

“Saya tegaskan sekali lagi untuk rakyat yang tidak mendapatkan bantuan harap segera melapor jangan takut-takut, Kalau kalian takut sendiri melapor boleh kok sesama yang tidak mendapatkan juga bersatu untuk melaporkan hal ini demi Kemanusiaan dan Pemerataan Seluruh Rakyat Indonesia”.

“Jangan cuma bisanya teriak-teriak ini dan itu tapi nyali melapor saja tidak ada”.

“Sudah tahu Itu sudah melanggar hukum malah pada diam aja”.

“Yang di salahkan terus-menerus Pemerintah Pusat ini dan itu, Padahal dari Pemerintah Pusat sudah jelas menggelontorkan Dana-dana buat Pemerataan Seluruh Rakyat Indonesia itu sudah di salurkan ke setiap Provinsi, dan bukan dana sedikit”.
[https://politikandalan.blogspot.com/2020/04/presiden-ri-joko-widodo-saya-tegaskan.html]

Sumber Berita:
https://www.journalpolice.id/presiden-ri-joko-widodo-saya-tegaskan-untuk-rakyat-yang-tidak-mendapatkan-bantuan-harap-berani-melapor-jangan-teriak-teriak-dimedsos/

http://selidikkasus.com/2020/04/26/presiden-ri-joko-widodo-saya-tegaskan-untuk-rakyat-yang-tidak-mendapatkan-bantuan-harap-melapor/

https://www.berandankrinews.com/2020/04/22/presiden-joko-widodo-segera-melapor-untuk-rakyat-yang-tidak-mendapatkan-bantuan-terkait-covid-19/

https://www.perssigap88.co.id/2020/04/saya-tegaskan-untuk-rakyat-yang-tidak.html?m=1

https://www.sidikkasus.co.id/presiden-joko-widodo-saya-tegaskan-untuk-rakyat-yang-tidak-mendapatkan-bantuan-harap-melapor.html
[https://politikandalan.blogspot.com/2020/04/presiden-ri-joko-widodo-saya-tegaskan.html]

#BersatuKitaBisa
#KamiBersamaPresidenJokowi
#TangkapKorupsiBansosCovid19

Bisa dilaporkan ke pihak kepolisian terdekat atau melalui no WA 08111022210 (aduan bansos covid-19)

Tuesday, April 28, 2020

Mengapa Presiden Jokowi Sangat Dibenci


MENGAPA PRESIDEN JOKOWI SANGAT DIBENCI ?

JK yg pernah menjadi orang dekat Presiden Jokowi, sekarang terang2an menjadi musuh dan menghujat cara penangan pandemi virus corona covid-19 oleh presiden Jokowi.
Refly H yg sebelumnya dikasih jabatan, tetapi malah menjadi musuh dan sering menghujat Presiden Jokowi, dan sekarang ia berkata bahwa " Larangan mudik langgar UU, Jokowi harus tanggung jawab ".
Yg memusuhi dan menghujat Presiden Jokowi itu banyak dan semakin bertambah, dari semua golongan. Mengapa Presiden Jokowi sangat dibenci ?
Karena Presiden Jokowi bukan siapa2, Presiden Jokowi berasal dari keluarga sederhana, Presiden Jokowi bukan ketua partai, tetapi bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Jokowi hanya punya titel Ir. Kehutanan, merintis usaha mebelnya dari nol, utk buat rumah saja beli tanah kredit bayar nyicil, coba bandingkan dgn JK yg punya harta Triliunan.
Mereka sangat membenci Presiden Jokowi yg bukan siapa2, dari keluarga sederhana dan bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia. Mereka tidak peduli Jokowi orang baik, mereka tdk peduli Presiden Jokowi tulus ikhlas bekerja siang malam utk bangsa dan negaranya,
ini masalah politik, ini masalah kekuasaan, ini masalah hebatnya kedengkian, mereka bukan lagi manusia tetapi setan dan setan ini selalu bilang semua salah Presiden Jokowi.

Ir.H.Joko Widodo ( 1961-... ) adalah berasal dari keluarga yg sederhana, boleh dikatakan kelas bawah, namun hal itu tidak membuatnya minder dan takut bermimpi tinggi, mulai dari sekolah SD sudah mulai mengalami kesulitan biaya, lalu Jokowi kecil membantu orang tuanya berdagang, mengojek payung, hingga jadi kuli panggul, untuk membiayai sekolah dan uang jajannya sendiri, setelah tamat SMA Jokowi melanjutkan kuliah di UGM jurusan Kehutanan. Sempat bekerja, tetapi kemudian Jokowi memutuskan keluar dan memulai usahanya sendiri menjadi pengusaha Furniture. Pada 2005 Jokowi mulai terjun kedunia politik diusung PDIP, maju sebagai calon Wali Kota Solo dan menang. Tidak sedikit yg meragukan kemampuan Jokowi perihal kepemimpinan. Tak butuh waktu lama, setelah satu tahun Jokowi sudah berhasil memberikan perubahan drastis untuk Solo. Pada th 2010 Jokowi memenangkan lagi pemilihan Wali Kota Solo dgn total suara melebihi 90% , pada th 2012 Jokowi kemudian dicalonkan sbg Gubernur Jakarta bersama Ahok dan menang. Dan puncaknya pd 2014 Jokowi dicalonkan sebagai Presiden bersama JK dan menang, Jokowi menjadi Presiden RI yg ke 7, dan pd Pilpres 2019 Presiden Jokowi kembali menang.
Presiden yg merakyat dan sederhana, Presiden yg cerdas dan visioner, Presiden dgn prestasi kerja nyata.

" Hanya seorang pemimpin berhati pelayanlah yg secara otomatis merespon setiap permasalahan dgn mendengarkan setiap permasalahan itu terlebih dahulu ".
( Robert Greenleaf ).

Semenjak kecil Jokowi sudah dihina, Jokowi oleh beberapa temannya dipanggil dgn sebutan Klemer, waktu menjadi Wali Kota Solo Jokowi juga diragukan, tetapi Jokowi mampu membawa perubahan yg drastis bagi Solo, dan pd 2012 The City Mayors Foundation menempatkan Jokowi menjadi Wali Kota terbaik dunia no.3 , dan hanya ada 2 orang Indonesia saja yg mendapatkan penghargaan masuk dlm daftar The Leading Global Thinkers, versi Foreign Policy, yaitu :
Jokowi dan Ahok.

" Pemimpin yg lahir dlm keluarga yg kaya raya, dgn orang miskin itu beda. Omongan boleh dibuat2 tetapi gestur tubuh dan mimiknya tidak bisa berbohong " ( Presiden Jokowi ).

Siapa yg pernah menyangka seorang anak desa bertubuh kerempeng dari keluarga kelas bawah, sering diejek temannya, dan sekarang orang yg bertubuh kerempeng ini menjadi orang nomor satu di Indonesia, dia bernama :
" Ir. H. Joko Widodo " , Jokowi memerintah negara ini dgn Hati, dgn kerja keras tak kenal lelah, dan prestasi kerja nyata telah dipersembahkannya utk negeri ini, Presiden Jokowi tidak bisa diajak KKN, tegas keputusannya tdk bisa dipengaruhi, jujur jalannya lurus tdk bisa diajak jalan bengkok, sederhana, tenang dan sgt sabar, maka dari itu mereka sangat membenci Presiden Jokowi, meskipun sejuta kebaikan Presiden Jokowi, meskipun sejuta prestasi Presiden Jokowi utk bangsa dan negara ini, mereka sama sekali tidak peduli, dimata mereka semua kerja dan kebijakan Presiden Jokowi salah, tidak ada benarnya, semua salah dan Presiden Jokowi harus ditumbangkan, ini masalah politik, ini masalah kekuasaan, ini masalah hebatnya kedengkian, mereka bukan lagi manusia tetapi setan, setan tidak pernah lelah membenci.

" Resep untuk dapat memimpin rakyat dengan hati adalah : jangan punya kepentingan apapun selain rakyat " ( Presiden Jokowi ).

SALAM DAMAI.
ROF SIN.
🇲🇨💙🙏💚🇲🇨

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)