WAKIL TUHAN
Meleleh mendengar pidato perkenalan Bu Risma di awal beliau menjabat Menteri Sosial. Hati mana yang tak terenyuh saat beliau berucap :
"Saya suka dateng paling pagi dan pulang paling malam, karena saya akan muter, mencari barangkali masih ada orang yang gak bisa makan gak bisa tidur. Saya harus tangani itu. Saya takut ndak bisa masuk surga gara-gara ada yang belum saya kerjakan waktu jadi menteri..."
Ucapan penuh makna yang menyentak ruang bawah sadar, menyentuh relung hati, memperkosa kesombongan seorang manusia, seolah itu cambuk yang tercetar lalu membuat seseorang tersadar bahwa jalan menuju surga itu tak sepicik yang sebagian orang katakan, yang katanya harus ditebus dengan jihad berdarah-darah. Yang katanya harus ditebus dengan membela mati-matian, siap berkorban nyawa untuk seseorang yang namanya diagung-agungkan. Yang katanya harus dengan membela agama sambil teriak Allahu Akbar hingga nampak keluar urat tenggorokannya....
Ahh... kiranya tak sepicik itu ya Buu....
Saya pun jadi ingat perkataan seorang kyai di kampungku, beliau berkata bahwa untuk dapat masuk surga itu kamu harus dekat dengan Tuhan. Dan untuk dekat dengan Tuhan banyak sekali caranya. Salah satunya dengan membebaskan seseorang dari rasa lapar.
Mengapa..? Karena, ketika engkau menyingkirkan ketidaknyamanan seseorang dengan membebaskannya dari rasa lapar, maka engkau akan dicatatNya sebagai wakil Tuhan, karena sejatinya memberi makan seseorang adalah hak Allah dan pada hari itu engkau telah menyampaikan urusan antara Allah dengan makhlukNya itu. Maka saat itu engkau akan dekat dengan Tuhan.
Dan sungguh pada hari ini Bu Risma telah memberi kita inspirasi bagaimana cara untuk menjadi "wakil Tuhan" agar dekat denganNya lalu mendapat anugerah surga itu.
Tidak dengan teriak-teriak Allahu Akbar, tidak dengan mati-matian membela seseorang, tidak juga dengan mengacung-acungkan golok dan parang. Tapi dengan cara sederhana, elok nan elegan, yang sebenarnya semua orang mampu untuk melakukannya, yaitu dengan menjadikan diri kita agar bermanfaat bagi orang lain, dan mau melaksanakan tanggung jawab atas apa yang telah diamanatkan pada kita.
Sungguh, tersentuh hatiku mendengar pidatomu itu Ibu... Hingga tak sadar saya bergumam.. :
"Oh seandainya semua ulama mengajarkan seperti yang Ibu katakan ini, tentu akan senantiasa damailah negri kita tercinta ini..."
Terimakasih Ibu Risma atas inspirasi yang telah engkau tanamkan.....
Salam Inspirasi
Rudi Bintang
Cirebon, 27 Desember 2020
No comments:
Post a Comment