(1)MUNARMAN KLAIM JERMAN DUKUNG FPI, BENAR ATAU HOAX LAGI ?
Katanya ada 2 staf Kedubes Jerman datang ke markas FPI, intensinya untuk menyampaikan belasungkawa. Tak ada penjelasan lain, hanya saja bernada seolah pihaknya mendapat simpati dari dunia internasional yang dikait-kaitkan dengan soal HAM. Benarkah Jerman bersimpati (mendukung) FPI? Atau ini cuma upaya penggiringan opini menyesatkan oleh Munarman?
Ikuti ulasan singkat Rudi S. Kamri, Direktur Kajian Sosial Politik & SDM Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) dalam wawancaranya dengan Andre Vincent Wenas di video ini
(2) KANSELIR JERMAN ANGELA MERKEL DUKUNG FPI PENDUKUNG ISIS
Kunjungan tak terduga ke markas kelompok radikal FPI dilakukan oleh seorang diplomat Jerman menimbulkan keresahan. Manuver kebijakan Kanselir Jerman Angela Merkel bisa dilihat sebagai tindakan mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dan berlawanan dengan hukum internasional, apalagi mendukung terorisme di Indonesia.
Menghadapi persoalan terorisme di dalam negeri Jerman sendiri, kini Jerman justru menjadi negara Barat pertama yang menghubungkan diri dengan kelompok teroris yang terafiliasi dengan ISIS. Lebih gila lagi kunjungan tersebut digunakan oleh FPI untuk mengampanyekan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Indonesia.
Beberapa foto beredar menunjukkan seorang diplomat perempuan Jerman, dikenali dari plat mobil diplomatic Jerman, menunjukkan seorang perempuan kulit putih masuk ke markas FPI di Jakarta. FPI pun menyampaikan pernyataan pers, menyampaikan duka cita dan dukungan Jerman terhadap kematian enam orang teroris FPI yang tewas karena menyerang aparat kepolisian.
FPI terkenal dengan aksi terornya; mulai membakar rumah Jemaah Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat sampai melakukan pembunuhan di Cikeusik Jawa Barat. Senyatanya, FPI adalah kelompok teroris yang tujuannya penerapan hukum Syariah di Indonesia.
Baru-baru ini video beredar luas aksi FPI menyerang orang Kristen yang sedang beribadah di Bekasi Jawa Barat. Dua orang anggota FPI, dipimpin Ustad Muliana, Ketua FPI Bekasi merangsek masuk ke rumah orang yang sedang beribadah, mengancam dan membubarkan kegiatan beribadah.
FPI secara hukum sudah tidak lagi diakui sebagai ormas karena izinnya habis pada 2019, namun sebagai kelompok teroris, FPI terkait dengan organisasi trans-nasional seperti Hizbut Tahrir, ISIS, Wahabi dan Ikhwanul Muslimin, mendorong intoleransi, radikalisme, dan praktik Syariah yang illegal menurut hukum Indonesia.
Konstitusi Indonesia menjamin kebebasan untuk menjalankan agama dan mengakui enam agama; Islam, Hindu, Buddha, Protestan, Katholik, dan Konghucu. Sementara FPI justru anti toleransi dan menentang keberagaman, mengampanyekan hukum yang tidak diakui di Indonesia, Syariah.
Oleh karena itu, kunjungan diplomat Jerman ke markas FPI bisa dipandang sebagai tindakan politis. Karena Jerman adalah kaki tangan Amerika Serikat, dan politik luar negerinya mengekor ke AS.
Kunjungan diplomat Jerman tersebut adalah bentuk campur tangan terhadap urusan dalam negeri Indonesia, menunjukkan Jerman hanya sebagai proxy AS melawan China. Jerman dan Eropa serta AS sudah lama merecoki hubungan dekat saling menguntungkan Indonesia-China, yang telah meningkatkan kesejahteraan bagi banyak wilayah Indonesia yang sangat luas. Karena itu, kunjungan tersebut adalah tindakan bodoh Angela Merkel, yang mendukung kelompok teroris FPI di Indonesia.
Dukungan Angela Merkel terhadap kelompok teroris FPI di Indonesia menunjukkan perubahan posisi Jerman dalam memerangi terorisme global. Kuat dugaan Jerman sedang berkompromi dengan teroris karena kegagalan menghancurkan teroris di dalam negeri Jerman.
Menkopolhukam Mahfud Md dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi harus memanggil Duta Besar Jerman untuk Indonesia untuk dimintai keterangan terkait kunjungan staf Kedutaan Jerman ke markas teroris FPI di Jakarta. Upaya pengusiran diplomat Jerman akan dilakukan karena telah menyalahi hukum Internasional dan mencampuri urusan dalam negeri. (Penulis: Ninoy Karundeng).
=========++++=======
( 3 ) Jerman bohir baru FPI ?!?
Diplomat Jerman, tertangkap kamera seorang Intel, saat sedang bertandang ke Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jkt, sebelum demo 1812 yg gagal itu.
Apa maksud kedatangan diplomat Jerman ke FPI, yg kini tengah dikecam publik nasional sebagai kelompok teroris dan pelopor intoleransi di Indonesia, jelas menyalahi tata krama diplomatik internasional.
Pemerintah lewat Menlu RI, bisa saja memanggil Dubes Jerman untuk menegur keras tindakan Jerman, yg mencoba ikut terlibat dalam politic internal affairs Indonesia.
Saat ini, Jerman dan Uni Eropa adalah pihak yg sangat tidak senang atas perubahan kebijakan ekspor bijih Nikel Indonesia, yg dirubah drastis oleh Presiden Jokowi. Sejak awal 2020 lalu. pemerintah memutuskan untuk melarang ekspor biji Nickel *) ke negara manapun.
Uni Eropa sudah melaporkan kebijakan Indonesia ini ke WTO, karena dianggap merugikan Eropa. Namun konstitusi Indonesia melindungi kebijakan pemerintah tsb, sehingga tidak bisa dianggap melanggar aturan umum negara-negara yg tergabung dlm WTO.
Berkembang dugaan dan analisa, Europa lewat Jerman, punya kepentingan mendukung FPI melancarkan aksi-aksinya guna menjatuhkan Presiden Jokowi di tengah jalan.
Dengan kepemimpinan Jokowi yg sedang di tengah jalan, Jerman berusaha dan / atau dapat menyetir Presiden baru nanti, untuk mencabut kebijakan larangan biji Nickel tsb.
Ada 99 kedutaan besar di Indonesia, tapi hanya Kedubes Jerman yang datangi markas FPI yang katanya menyampaikan duka.
Badan Intelijen harus cari tahu siapa aktor di balik pembakaran smelter Nickel di Morowali, jangan sampai sejarah kontrak kerja Freeport yang membuat Presiden Soekarno lengser terulang kembali.
*) Biji Nickel adalah bahan utama untuk membuat baterai mobil listrik.
Oleh karena itu, saat ini Nickel menjadi incaran negara-negara maju produsen baterai mobil dunia.
Dan cadangan Nickel dunia yg terbesar ada di Indonesia.
Jadi, tidaklah heran kalau Indonesia saat ini ditekan dari semua penjuru, dalam & luar negeri, supaya mereka bisa mendapatkan Nickel dan berbagai sumber daya alam lainnya dengan murah dan mudah.
Melalui biji Nickel, yg merupakan anugerah Allah ini, presiden Jokowi berusaha untuk menaikkan kesejahteraan, kemajuan dan harkat bangsa Indonesia di jajaran bangsa-bangsa di dunia.
Oleh karena itu kita patut mendukung sepenuhnya usaha beliau untuk membangun Smelter di Sulawesi dan kita menolak semua perbuatan anarkis & jalur diplomasi busuk yg berusaha menjegal pembangunan smelter tsb.
No comments:
Post a Comment