Renungan Akhir Tahun 2020:
*SOAL ISLAM DAN POLITIK:*
*INDONESIA MAU KEMANA ?*
*Setelah 75 tahun merdeka, setelah 24 tahun Reformasi,*
di kalangan para elit politik yang berpengaruh, belum berada dalam satu persepsi soal bagaimana meletakkan agama di ruang publik.
7 buku karya Denny JA ini sebuah provakasi, jika dirumuskan dalam satu alinea:
*“Bukalah mata. Lihatlah data. Negara yang paling membuat warga negaranya bahagia* (world happiness index), negara yang paling maju membangun manusia (Human Development Index), negara yang paling bebas korupsi, paling sejahtera, paling tinggi kemajuan ilmu pengetahuan, itu tak lain adalah
Negara demokrasi yang menerapkan prinsip hak asasi manusia, dimana ruang publiknya dinetralkan dari dominasi satu agama.”
*Prinsip di atas, diuraikan dalam bahasa berbeda, dalam buku di bawah ini.*
Semua buku dapat dibaca, didownload gratis, disebarkan, karena memang didermakan untuk ikut mewarnai renungan Indonesia akan dibawa kemana.
*1)JALAN DEMOKRASI DAN KEBEBASAN UNTUK DUNIA MUSLIM*
Tak hanya Indonesia, bahkan dunia akan menjadi lebih damai dan maju, jika negara yang mayoritasnya Muslim hijrah memeluk Demokrasi dan Kebebasan.
Dengan aneka teori, data dan praktek politik, Denny JA mengeksplor pengalaman demokrasi di berbagai belahan dunia, 50 negara Muslim, peran kelas menengah, dan mengapa tak usah lagi menanyakan apakah prinsip Islam sesuai atau tidak dengan demokrasi.
Klik:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/1324597131061719/
*2)BUKAN NKRI BERSYARIAH, TAPI RUANG PUBLIK YANG MANUSIAWI*
Buku ini berisi tanggapan 21 pakar atas esai Denny JA: justru jika inginkan nilai islami memenuhi ruang publik, berdasarkan riset Islamicity Index, negara yang paling menghasilkan ruang publik yang islami: pemerintahan yang amanah/bersih, pro pada kesejahteraan, dll, itu adalah negara demokrasi seperti yang ada di negara maju.
Klik:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/1136091089912325/
*3)RUMAH BERSAMA KITA BERNAMA INDONESIA*
Pancasila sudah menjadi platform bersama Indonesia yang beragam.
Dalam buku ini, Denny JA menguraikan, bagaimana Pancasila sudah ditafsirkan secara berbeda dalam berbagai periode: Orde Lama, Orde Baru.
Dalam dua orde itu, Pancasila ditafsir membawa kepada politik otoriter. Akibatnya dua orde itu bahkan dijatuhkan oleh rakyatnya sendiri.
Kini, di era Google, Pancasila harus ditafsir menuju negara yang demokratis dan melindungi hak asasi manusia
Klik:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/1014480062073429/
*4)MENJADI INDONESIA TANPA DISKRIMINASI*
Ketika merdeka, maka semua individu adalah warga negara yang setara, sejajar.
Dalam buku ini, Denny JA menguraikan sejarah dan teori lahirnya Hak Asasi Manusia. Dan mengapa negara modern akan ambruk jika menerapkan diskriminasi, perlakuan khusus atas nama satu agama.
Klik:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/1014415328746569/
*5.MEMBANGUN LEGACY: 10 P dalam Marketing Politik*
Buku ini tak langsung mempromosikan demokrasi dan hak asasi.
Melalui buku ini, Denny JA, menegaskan bahwa tujuan tertinggi seorang pemimpin itu membangun legacy.
Bagaimana cara membangun legacy? Bagaimana cara menang dalam pemilu/pilkada? Legacy bagi pemimpin Indonesia masa kini adalah ketegasannya: membangun “Pemerintahan Yang Kuat, Yang Menumbuhkan Ekonomi, dan Menetralkan ruang publik dari dominasi satu agama.”
Klik:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/1457947637726667/
*6.Demokratisasi dari Bawah*
Buku ini disertasi Denny JA di Ohio State University, Amerika Serikat: mengeksplor perdebatan pendekatan transisi demokrasi, yang menjelaskan jatuhnya sebuah rezim Orde Baru.
Ia menjadi referensi rezim mendatang agar tidak kembali dijatuhkan oleh rakyatnya.
Mustahil rezim akan jatuh jika Ia menumbuhkan ekonomi, melalui pemerintahan yang bersih, dan menyediakan ruang publik yang melindungi kesejahteraan dan keberagaman.
Klik:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/1483760631812034/
*7.Denny JA dan Pemikirannya*
Buku ini review 15 pakar atas gagasan Denny JA soal hubungan agama dan politik, demokrasi hingga soal sastra di ruang publik.
Klik:
https://www.facebook.com/groups/970024043185698/permalink/1558730907648339/
-----------------------------------
#*Selamat menjalani tahun baru 1 januari 2021* *semoga sukses dan sehat selalu*#
*Tahun 2020 Menggambarkan banyak peristiwa,setiap orang mengalami hal2 yang tidak sama.*
Tentang cita cita yang tertunda, kehilangan orang tersayang, kehilangan semangat kehilangan kebebasan dan pekerjaan. Sisanya seakan waktu berhenti senyap dan seluruh dunia berubah karena ketidakpastian.
*Tahun ini bukan hanya sekedar ujian bagi mereka yang berdamai dengan keadaan*, dan menerima kenyataan tapi juga meminta pengampunan dari Tuhan atas segala kesalahan kepada orang tuanya dan orang yang pernah disakiti dan memiliki niat tidak baik kepada orang lain.bisa diperbaiki dan memulai hidup baru dengan mau merubah diri sendiri.
*Ditahun 2021 kita diberikan kesempatan dari Tuhan untuk belajar hal-hal baru*, menjadi manusia baru yang bermoral untuk terus berinovasi beradaptasi dan mengevaluasi diri dan berjanji kepada Tuhan untuk berbuat yang baik dan tidak menodai diri.
*Bersyukur kita masih bisa melewati berbagai ketidakpastian yang membuat kita sadar* dan bangkit bahwa ternyata kita bisa, kita kuat untuk bertahan melewati semua, sampai saat ini.
*Pada akhirnya kehidupan harus tetap dijalani, semoga di tahun 2021 kita menjadi pribadi*yang lebih siap, melangkah kembali dengan pasti apapun yang terjadi. Semoga Tuhan yang maha Kuasa senantiasa melindungi kita semua dan menunjukan jalan yang benar dan berakhlak.
MURFATI LIDIANTO.S.E, M.A
Anggota DPRD Kota Bekasi.
Dapil Kec.medan satria kec bekasi barat.
Fraksi Gerindra.
No comments:
Post a Comment