*PASTI KARNA JOKOWI TO ?*
*Setelah lima tahun SBY menjadi Presiden sejak tahun 2004*, perolehan suara partai Demokrat menggila pada pemilu berikutnya. Demokrat pada pemilu 2009 mendapat 150 kursi di Parlemen atau 26,4%. Terbesar dan terhebat sepanjang masa sebagai partai baru.
*Berikutnya Demokrat memperoleh 10,19% pada Pemilu 2014,* dan makin terpuruk pada pemilu 2019 dengan hanya memperoleh 7,7% yakni urutan ke 7 dari 9 partai. Sekali lagi Demokrat menjadi partai terhebat. (Turun suara paling kilat)
*Ketika pertanyaan kenapa perolehan suara turun drastis saat 2014,* peristiwa Nazarudin, Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng dan Angelina Sondakh adalah jawabannya.
*Ke empat petinggi partai itu divonis bersalah dengan tindak pidana Korupsi* tepat pada saat Demokrat adalah partai pemenang pemilu.
Nazarudin Bendahara Umum terjerat pada tahun 2012, Anas Urbaningrum Ketua Umum di tahun 2013, Andi Malarangeng wakil partai di pemerintahan sebagai Menpora tahun 2012 dan wakil partai di DPR Angelina Sondakh tahun 2013. Semua korup.
*Demokrat sebagai pemenang pemilu dan sekaligus pemegang kekuasaan* pemerintahan tak kuat menyandang gelar tersebut.
"Apakah partai akan kembali bersinar?"
Sepertinya tidak. Ribut di internal partai justru sedang menjadi cerita tak sedap bagi keberadaan partai berlambang bintang mercy itu.
AHY diminta keluar dari militer dan karena gagal duduk pada DKI 1 justru ditunjuk menjadi Ketua Umum menggantikan SBY sang ayah.
*AHY yang bukan kader bertiti pada karier partai langsung duduk di tempat terhormat*. Ibas sang adik Waketum dan SBY pada Ketua Majelis Tinggi Partai.
"Bagaimana dengan kader senior mereka?"
Riuh suara tak enak terdengar, "lingkar dalam Presiden ingin ambil alih partai" kata AHY sang Ketum.
Apa yang mendasari AHY merujuk Presiden atas internal partainya, terjawab.
"Seandainya partai dikelola secara profesional, dan semua agenda-agenda partai dilaksanakan sesuai konstitusi partai, enggak perlu khawatir adanya gerakan-gerakan yang dilakukan secara inkonstitusional," jelas Mazuki salah satu orang paling senior di partai tersebut.
*Bukan hanya Marzuki, ada nama Johny Alen Marbun, Max Sopacua, hingga M Nazarudin* ditengarai ada pada kelompok tak puas itu.
*Moeldoko sebagai Ketua KSP yang kebetulan rumahnya pernah dikunjungi tokoh-tokoh itu* diterjemahkan sebagai bagian dari pihak Presiden atau paling tidak orang dari lingkaran Presiden, punya agenda.
Surat dikirim dan tertuju pada Presiden adalah posisi AHY berdiri terlihat.
*Ya, mereka memang sedang ribut sendiri di dalam namun Presiden Jokowi harus menerima getah* dengan narasi tak sedap, "Lingkaran Presiden Ingin Ambil Alih Partai".
*Hebat dan luar biasa Presiden ke 7 Indonesia ini, Gunung Merapi erupsi pun pasti terkait Jokowi*. Sabar nggih pak..🙏🙏
.RAHAYU
.Karto Bugel
Source : https://m.merdeka.com/politik/marzuki-alie-jika-demokrat-dikelola-profesional-tak-perlu-takut-gerakan-ilegal.html?utm_source=Facebook&utm_medium=post&utm_campaign=fb_randy
No comments:
Post a Comment