*Baca Baik2 Tulisan Ini, Bagaimana Kekaguman Warga Asing Melihat Presiden Jokowi*, *Pemimpin *Luar Biasa Di Dunia.*
*Rakyat Indonesia banyak yang bodoh dan tak tahu diuntung*, ngga yg islam ngga yg kristen. *Menolak vaksin yg sdh susah payah didapat rebutan dg negara lain.*
*Tulisan Erizeli Jeli Bandaro*
Kekaguman orang asing terhadap Indonesia.
Dua minggu lalu sahabat saya di Hong Kong.” Hebat indonesia. Berhasil menerbitkan global bond USD 3 miliar di tengah pasar keuangan menyempit. Sementara negara lain terseok seok dan berharap dari QE yang korup.”
*Hal senada saya dapat kabar dari mitra saya di Malaysia. Dia mengatakan*. Malangnya nasip kami. China sudah komit, gara gara covid-19 mereka mundur dari konsorsium proyek kereta cepat Malaysia - Singapore. Sementara Indonesia, justru dapat komitmen dari China membangun kereta cepat Jakarta Surabya. Itu sama dengan 10 kali dari proyek yang kami punya.
Sahabat saya di Turki dalam mitra saya di Taheran mengatakan, kami termasuk negara yang ikut uji klinis tahap 3 produk Vaksin Sinovac, namun komitmen China untuk memberi vaksin masih kecil sekali. Kami belum bisa mengamankan stok vaksin untuk rakyat.
*Sementara Indonesia sudah aman akan tersedianya vaksin*. Lebih miris lagi dari teman di Manila. Mereka katakan, kalaupun kami harus teken resiko kematian akibat vaksin, kami siap divaksin. Tetapi itupun belum juga dapat vaksin sesuai target. China sudah stop offer vaksin. Amerika masih janji. Senada dengan Malaysia yang sampai kini belum bisa mengamankan kebutuhan vaksin.
Teman dari China, dalam chating dengan saya sempat mengatakan. *Bagaimana hebatnya* *kepemimpinan Jokowi*. Disaat pandemi ancaman terhadap penduduk diatas 200 juta. Bahkan dalam situasi itupun dia masih harus menghadapi demo.
*Namun ekonomi indonesia tetap terbaik nomor tiga diantara anggota G20*. Pemerintah kami keras sekali kepada rakyat. *Lockdown Wuhan akan meninggalkan trauma panjang secara psikis*. Namun Indonesia, Jokowi menghadapi rakyat penuh kelembutan dan kasih. Namun tidak kehilangan semangat penanggulangan pandemi covid berbasis sains.
*Di saat istri membacakan komen via WA terhadap nyiyiran rakyat terhadap Jokowi*, entah mengapa *saya sedih*. Saya memang lagi sulit namun terukur. Tanggung jawab saya hanya sebatas karyawan dan keluarga. *Tetapi Jokowi berhadapan dengan tanggung jawab besar kepada lebih dari 200 juta* rakyat.
Dalam situasi pandemi, bencana alam, perang dagang dengan UE, oposisi yang tak henti sibuk menghujat, dia harus tetap melangkah. Dalam tekanan luar biasa , dia masih harus tersenyum kepada rakyatnya untuk meyakinkan bahwa kita akan baik baik saja…
*Sehat selalu Yang Mulia Presiden Jokowi..*
No comments:
Post a Comment