*BIADAB*
Kemarin di salah satu group terkirim image mak mak teroris meledakan diri dengan anaknya yang baru berumur 2 tahun. Barusan tadi di salah satu group yg saya ikuti, terkirim video tentang kebiadaban teroris di Selandia Baru... Astaghfirullahaladzim...
Sungguh terkutuk perbuatan para teroris ini....
Sebenarnya kadang saya ragu untuk membuka image yg tertayang di video kiriman atau image. memang inilah yg diinginkan teroris, makin tersebar luasnya image tentang perbuatan mereka.
Teroris itu bak, penyanyi , semakin banyak orang menyaksikan olah tarik suaranya maka dia semakin tersanjung, semakin yakin akan propaganda tarik suaranya, bahwa dia adalah penyanyi hebat, di elu elukan dan ironinya ini sebagai pembenaran bahwa membunuh sesama manusia adalah hobby semata. Masya Allah.
Kali ini saya mau berpendapat di group ini, kalaupun ada yg tersinggung atau tidak setuju saya tidak berkeberatan, dan saya ogah untuk minta maaf, karena saya yakin membunuh sesama manusia yg tak berdosa, apapun alasan dan latar belakangnya adalah BIADAB.
Sudah sejak lama saya lantang mengatakan bukan hanya di group ini saja bahwa terorisme itu anak kandung dari radikalisme.
Radikalisme yang saya maksud disini adalah sebuah paham yang ingin melakukan perubahan dengan cepat melalui pemaksaan yang tak sesuai kondisi, dan cenderung menggunakan kekerasan anarkis. *Bahkan yang paling parah saat ini, dengan mengatasnamakan agama*
Inilah yang kemudian memunculkan perilaku permusuhan, menghalalkan darah orang lain. Padahal menurut ajaran yang saya terima, pengajian yg saya ikuti, tauziah kyai yang sering saya dengarkan bahwa Allah SWT sendiri tak pernah memerintahkan demikian.
Bahkan tak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan. Rasulullah sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak, bukan menyempurnakan pandangan atau memaksakan kehendak atas apa yang beliau ajarkan. Hal inilah yang perlu diantisipasi, Radikalisme memaksakan kehendak, mengatasnamakan agama, dogma atau ajaran lainnya.
Beberapa hari yang lalu saya miris, membaca di koran online bahwa hasil survey dari lembaga kredibel sebagian besar pemilih dari salah satu calon presiden, menginginkan indonesia harus seperti timur tengah. Sedangkan yang menginginkan pancasila hanya sepertiganya, Waduh separah inikah pemikiran sebagian orang Indonesia?
Kebetulan sekali di karenakan pekerjaan pada awal tahun 2000an saya berkesempatan mengunjungi negara2 Palestina, Israel, Jordania, Mesir, Libya, Tunisia sampai dengan Maroko.
Pada waktu itu tentu belum ada peristiwa arab spring, suasana masih tenang damai dan saya menikmati jalan2 di negara negara tersebut dengan tanpa ada rasa was was sedikitpun. Terkecuali di Israel tentunya (akan saya ceritakan di kesempatan soal yahudi ini)
Nah coba sekarang kalian berkunjung ke negara2 arab di atas? Mesir menjadi suram, Libya luluh lantak, tunisia hancur, bahkan syria sekarang ini adalah negara yg dilanda perang saudara, ajang pembunuhan antar sesama. nah apakah yang menyebabkan semua ini? salah satunya adalah paham radikalisme mengatasnamakan agama. Sebut saja dari Al Qaeda, ISIS sampai dengan Hizbut Tahrir.
Nah kali ini saya agak tendensius menyebut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena HT lah yang menyebabkan Mesir luluh lantak, kalaupun ada yg ngeyel bahwa HTI tidak pernah mengajarkan kekerasan atau radikal melainkan hanya menyebarkan dakwah dengan cinta kasih, haiss preettt....
Saya yakin, seluruh organisasi radikal tidak akan pernah mengaku terlibat atau melakukan aksi kekerasan, istilahnya mana ada maling ngaku? coba yang masih ngeyel masalah bahaya nya HTI di Indonesia, baca noh koran lihat di internet, dari sekian ratus teroris yang tertangkap, banyak yang berasal dari HTI. Makanya saya setuju, kalau ada yang mengaku HTI, silahkan minggat dari bumi pertiwi.
Saya juga sengit kalau dengar orang berteriak tegakan khilafah, diikuti dengan Takbir. Sebenarnya mereka itu ngerti ndak sih arti khilafah? emangnya Nabi Muhammad SAW mengajarkan teriak2 khilafah di ikuti pekik takbir? dikit2 takbir, bahkan menghina ulama maupun umara/pemimpin negara pun di ikuti takbir.... Masya Allah....
Khilafah menurutku adalah istilah suci, jangan salah gunakan. Khilafah itu pemerintahan, indonesia sudah punya khilafah sendiri yakni NKRI. Indonesia bukan negara islam tapi negara beragama yang mengakui orang2 beragama dan melindungi segenap agama yang ada di Indonesia. Titik!
Tadi malam saya diundang teman menghadiri pengajian aqiqah, saya cukup menghayati tauziah dari pak kyai, adem, sejuk dan mencerahkan tidak seperti yang sering saya lihat di youtube. Wong gelarnya ustadz koq ngomongnya misuh misuh, kebun binatang sampai alat kemaluan wanita di sebut.... gek jaman opo iki...
Wis mengko ndak kedawan, terakhir mengutip dari pemikir islam di awal republik ini berdiri:
Muhammad Nasir. “Jadikanlah Islam itu seperti garam. Tak tampak dalam masakan, namun sangat penting mempengaruhi rasa. Tidak seperti gincu, yang sangat mempengaruhi bentuk, namun tak berasa"
suwun
Wahyu Widodo
Kasongan 15/03/19
*NEWS.IniOK.com*
==================
Art 2
*Kiai Said Ungkap 4 Aliran Radikal dan Alasan Masuk Indonesia*
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, mengungkap 4 macam aliran radikal yang masuk ke Indonesia sejak ‘80-an.
Ke-4 aliran itu memiliki tingakatan radikal berbeda, sedangkan yang paling radikal adalah yang masuk terakhir, yakni Takfiri.
Pertama, Wahabi. Aliran ini masuk secara perlahan sejak ‘80-an dengan teologinya yang radikal, tapi tidak tindakannya.
Kelompok ini menilai perayaan Isra’ Mi’raj adalah bidah, Maulid Nabi SAW bidah, dan ziarah kubur musrik. Tapi kelompok ini menyampaikan hal yang dianggap bidah itu secara santun. Tanpa caci maki.
Kedua, Salafi. Aliran yang datang dari Yaman ini, lebih keras dari pada Wahabi karena mulai menggunakan caci maki. Kelompok yang mengikuti aliran ini berkeinginan melaksanakan purifikasi ajaran Islam.
Ketiga, Jihadi. Aliran ini lebih radikal dan bahkan bisa disebut ekstrem jika dibandingkan dengan 2 aliran sebelumnya. "Jihadi menghalalkan membunuh non-Muslim dan menghancurkan tempat ibadahnya," ucap Said.
Keempat, Takfiri. Menurut Said, Takfiri adalah puncak yang paling sempurna dari radikalisme. Aliran ini dibentuk Syukri Ahmad Mustofa pada 1969 di Mesir.
"Aliran ini menganggap semua orang kafir, kecuali mereka saja yang tidak kafir. Mereka yang membunuh Presiden Mesir Anwar Sadad pada 3 Oktober 1981, membuhuh Menteri Agama Mesir Syekh Husein dan membunuh wartawan Yusuf," papar Said.
Kelompok Takfri ini sebenarnya sudah dihabisi Presiden Mesir Hosni Mubarak, tapi banyak yang berhasil kabur ke Semenajung Sinai. Mereka berembunyi di gua-gua dan lembah-lembah.
Alhasil, pengikut aliran Takfiri ini kembali melancarkan aksinya sekitar setengah tahun yang lalu. "Mereka meledakkan bom ketika sedang shalat Jumat dan menewaskan 380 orang," kata Said.
Lebih lanjut, dia menjelaskan alasan mengapa Indonesia juga menjadi sasaran kelompok Takfiri. Kelompok ini di Indonesia sama dengan di tempat asalnya, yakni mengangaggap semua orang, kecuali mereka, adalah kafir. Bahkan, NU dan Muhammadiyah juga dianggap kafir.
"Mengapa? Karena kita dianggap negara yang tidak Islam. Mendukung Pancasila dan UUD 45 itu thaghut dan berhala bagi mereka," ucapnya.
Tak hanya itu kelompok ini juga menjadikan produk hukum Indonesia sebagai alasan mengkafirkan. Sebab, menurut mereka, memakai hukum dari hasil olah pikir manusia adalah tindakan kafir.
"Persis dengan cara berpikirnya Abdur Rahman bin Muljam yang membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan dalih tidak melaksanakan hukum Allah. Ali itu dianggap kafir karena kalau mau memutuskan masalah selalu bermusyawarah dulu dengan sahabat. Bagi mereka itu bukan hukum Islam, (tapi) hukum manusia," tutur Said.
Source : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/19/09/13/pxqvuo320-kiai-said-ungkap-4-aliran-radikal-dan-alasan-masuk-indonesia
===================
Tulisan Hari ini..
Art 3
*Breaking News: Densus 88 Kembali Tangkap*
*Terduga Teroris di Condet dan Bekasi*
Aparat kepolisian dilaporkan berupaya menyergap dua lokasi keberadaan terduga teroris di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3/2021), hari ini.
Salah satu lokasi penggerbekan terduga teroris berada di Jalan Raya Condet, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penggerebekan terhadap teroris juga dilakukan di sebuah bengkel motor di Cibarusah, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Namun, informasi terkait ini belum terkonfirmasi dari aparat kepolisian.
Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mengapresiasi langkah arapat yang sigap menindak para terduga teroris di beberapa daerah di Indonesia.
Selain penindakan, Ken juga berharap kegiatan pencegahan juga masif dilakukan untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang bahaya intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Disamping itu, perlu adanya juga regulasi yang jelas untuk dapat menindak organisasi, kelompok atau partai politik yang ideologi dan asasnya bukan Pancasila. Mereka itu yang selalu berdalih atas dasar demokrasi dan kekebasan berpendapat. Tutup Ken.
Sumber: https://kontraradikal.com/2021/03/29/breaking-news-densus-88-kembali-tangkap-terduga-teroris-di-condet-dan-bekasi/
Boleh dishare/ bagikan.
*NEWS.IniOK.com*
====================
No comments:
Post a Comment