Nasdem Pilih Dukung Muhamad-Sara, Benyamin Davnie Tak Masalah, PDIP Penentu Peluang Pasangan Baru ?
Benyamin merupakan kader Nasdem dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem untuk wilayah Tangsel.
"Ya enggak apa-apa, enggak ada masalah. Kan proses seleksinya sudah saya ikuti," ujarnya saat di hubungi Kompas.com, Selasa (4/7/2020).
Benyamin mengaku, dia sudah mengikuti seluruh tahapan yang dilakukan Partai Nasdem ketika mencari bakal calon yang akan didukung pada Pilkada Tangsel 2020.
Namun, keputusan akhir DPP Partai Nasdem memutuskan untuk tidak memberikan rekomendasi kepada Benyamin.
"Pengusulan DPD dan DPW-nya sudah mengusulkan nama saya yang saya tahu. Tetapi, kemudian ketika DPP mengambil kebijakan yang lain ya itu memang hak preogratif DPP partai Nasdemnya," ungkapnya.
Menurut dia, pemberian dukungan atau rekomendasi terhadap suatu pasangan calon pada kontestasi politik merupakan hak dari DPP Nasdem.
Saat ini, Banyamin sudah berpasangan dengan Pilar Saga untuk maju pada Pilkada Tangsel 2020 dengan dukungan dari Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Untuk diketahui, DPP Partai Nasdem telah memutuskan untuk mendukung bakal pasangan calon Muhamad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara pada Pilkada Tangsel 2020.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad M Ali, dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, 20 Juli lalu.
Menurut Ali, Nasdem lebih optimistis menang dengan memberikan rekomendasi kepada pasangan Muhamad-Sara.
Berdasarkan hasil kajian serta survei yang dilaksanakan Tim Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, pasangan tersebut lebih berpeluang menang ketimbang kader partainya sendiri.
"Ada pertanyaan, salah satu kader Nasdem maju sebagai calon wali kota tetapi kemudian kami mengusung Muhammad dengan Sara untuk maju, tentunya karena pertimbangan sangat teknis (berdasarkan hasil kajian)," ujar Ali dalam konferensi pers itu.
Muhamad Mundur
Terbaru, Muhamad resmi menyatakan melepas jabatannya sebagai Sekretaris Daerah Kota Tangsel.
"Iya saya mundur dari jabatan Sekda per hari ini. Saya sudah bersurat ke Ibu Wali Kota sebagai jabatan Sekdanya," kata Muhamad saat ditemui di Balai Kota Tangsel, Rabu (5/8/2020).
Muhamad menjelaskan langkah ini diambil dirinya untuk dapat fokus dalam kontestasi Pilkada 2020 Kota Tangsel.
Pasalnya, ia mengaku sempat kewalahan saat dideklarasikan oleh Partai Gerindra sebagai balon Wali Kota Tangsel saat menjabat sebagai Sekda Kota Tangsel.
"Alasan saya mundur akan mengikuti proses pemilihan kepala daearah Tangerang Selatan (Tangsel). Ini saya bisa fokus ke lapangan dan juga tidak terganggu pelayanan di masyarakat. Karena masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang harus di kerjakan saat menjadi OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," jelas Muhamad.
"Jadi kalau saya enggak mundur segera bisa terganggu juga saat rapat dengan partai, ini saya enggak mau. Nah kan ini juga demi kepentingan daerah juga jadi supaya tidak menganggu," lanjutnya.
Diketahui, Muhamad telah menjabat sebagai Sekda Kota Tangsel sejak tahun 2015 saat mengemban sebagai Pelaksana tugas (Plt).
Kemudian pada tahun 2017, Muhamad resmi dilantik sebagai Sekda Kota Tangsel oleh Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Kandidat Sementara
Dengan demikian tercatat ada tiga pasang calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel 2020 hingga Selasa (4/8/2020).
Paslon tersebut antara lain, Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan, Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo serta Siti Nur Azizah dan Ruhamaben
Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan didukung Partai Golkar dan PPP.
Partai Golkar memiliki sepuluh kursi di DPRD Tangsel, sedangkan PPP merupakan non parlemen.
Sedangkan Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo diusung Partai Gerindra yang memiliki delapan kursi dan Hanura yang memiliki satu kursi di DPRD Tangsel.
Keduanya diisukan akan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal tersebut terlihat dari sejumlah pertemuan antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Namun hingga Selasa (4/8/2020), PDIP belum menjatuhkan rekomendasi kepada keduanya.
Sementara Siti Nur Azizah dan Ruhamaben diusung oleh Partai Demokrat yang memiliki lima kursi di DPRD Tangsel.
Keduanya digadang akan didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki sebanyak delapan kursi DPRD Tangsel.
Pasalnya diketahui, Ruhamaben merupakan kader PKS.
Merujuk perebutan kursi parlemen tersebut, partai yang tersisa antara lain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak empat kursi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebanyak empat kursi, PDIP sebanyak delapan kursi, dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak dua kursi. (m23).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Tangsel Andreas Arie Nugroho mengungkapkan PSI Tangsel masih membuka peluang adanya koalisi dengan sejumlah partai yang kini belum menetapkan dukungan.
Partai politik tersebut antara lain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Begitu juga dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum menerbitkan rekomendasi terhadap pasangan Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
"Kan (politik) dinamis ya, semuanya masih bergerak semuanya," ungkapnya dihubungi pada Selasa (4/8/2020) malam.
Oleh karena itu, kemungkinan PSI mengusung kandidat baru di luar paslon saat ini sangat besar.
Sebab apabila PSI berkoalisi dengan ketiga partai lainnya yang belum menetapkan dukungan, syarat pengajuan kandidat baru, yakni minimal sebanyak sepuluh kursi DPRD Tangsel dapat tercapai.
"Ya bisa saja kejadian seperti itu, sejak itu (deklarasi Muhammad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo) kita sangat hati-hati, selektif mempelajari kemudian juga berkomunikasi," ungkapnya.
https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/05/nasdem-pilih-dukung-muhamad-sara-benyamin-davnie-tak-masalah-pdip-penentu-peluang-pasangan-baru?page=1-4 p
No comments:
Post a Comment