Tuesday, July 14, 2020
Adu Strategi Denny Siregar - Telkomsel
Sebentar lagi pasti banyak tokoh besar yang akan menelepon saya, dan bilang,
Denny, kamu mundur saja. Adu strategi Telkomsel - Denny Siregar
Saya sudah menduga, bahwa kasus melawan Big Company tidak semudah kelihatannya. Mereka punya jaringan orang-orang top dan dana besar untuk melindungi kepentingan besarnya. Dan strategi mereka keren sekali, sehingga banyak orang silau.
Salah satu strategi adalah dengan membangun narasi seolah-olah mereka sudah membongkar jaringan di dalam. Dan keluarlah tersangkanya, yang ternyata jabatannya cuma coro doang.
Dengan begitu, mereka memposisikan sebagai korban, dan karena mereka dan saya sesama korban, jadi cukup minta maaf saja, "Maaf ya Den, atas ketidaknyamannya." Mereka anggap masalah selesai.
Strategi kedua, dengan memunculkan orang atau kelompok seolah-olah menuntut mereka belasan triliun rupiah dengan mengatasnamakan saya. Dan narasi yang dibangun adalah, "Ah, Denny ternyata cuma cari uang". Dibunuhlah karakter saya, supaya yang tadinya mendukung menjadi benci.
Nah strategi ketiga, mereka akan memunculkan "angka nego" dengan saya ke publik. Tujuannya, ya apalagi kalau bukan merusak nama supaya opini terbentuk bahwa saya hanya mencari uang.
Lalu strategi keempat, akan bongkar-bongkar keburukan saya di masa lalu, supaya kembali lagi tercipta opini negatif publik ke saya.
Dan semua itu akan mereka lakukan dalam rangka menghalangi saya mengajukan gugatan sebenarnya. Melepaskan tanggung jawab mereka yang sudah sangat merugikan. Dan supaya tidak muncul orang-orang seperti saya yang akan mengajukan gugatan yang sama.
Sebentar lagi, pasti banyak tokoh besar yang akan menelepon saya, dan bilang, 'Denny, kamu mundur saja.'
Baca juga: Kasus Denny Siregar #BoikotTelkomsel Trending Twitter
Begitulah cara Big Company menyelesaikan masalahnya. Tidak ada empati, bagi mereka semua hanya bagian dari industri. Saya dan kita semua hanyalah "nomor" bagi mereka, bukan lagi manusia.
Penting bagi mereka jika saya dibungkam. Supaya tidak ada kasus "Goliath kalah melawan Daud". Kalau Daud menang, wah rusak reputasi besar mereka. Saham bisa anjlok karena kepercayaan hancur.
Padahal, apa yang saya lakukan dengan menggugat nanti, justru akan memperkuat posisi mereka sebagai perusahaan yang peduli pada masalah sistem internalnya. Efek jera lewat gugatan itu penting, supaya mereka tidak bisa seenaknya lepas tangan dari masalah serius di dalam sistem keamanan data mereka.
Sungguh, ini permainan catur yang menarik bagi saya. Langkah harus cermat, jangan sampai salah. Dan tekanan-tekanan yang lebih besar akan saya hadapi, lebih kuat dari yang pernah terjadi.
Tapi biarlah. Apa yang terjadi biarlah terjadi. Setidak-tidaknya saya sudah berusaha melawan kesombongan sebuah korporat besar. Dan jika saya kalah, tetap saja menjadi sebuah kebanggaan karena saya pernah melakukan langkah besar yang berarti.
Sebentar lagi, pasti banyak tokoh besar yang akan menelepon saya, dan bilang, "Denny, kamu mundur saja."
Ah, biar saya beri mereka secangkir kopi.
Bagi saya, ini hanya permainan catur saja. Hanya lawannya saja yang berbeda.
*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi
[https://politikandalan.blogspot.com/2020/07/adu-strategi-denny-siregar-telkomsel.html]
Source : https://www.tagar.id/adu-strategi-denny-siregar-telkomsel
Adu Strategi Denny Siregar - Telkomsel
Reviewed by JMG
on
July 14, 2020
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment