🎯 MAHAKARYA DAN MAHAKADARNYA
Simpang Susun Semanggi : dibangun tanpa sepeserpun duit rakyat dgn anggaran 579M.
Dgn kontrol & pengawasan ketat, ternyata hanya habis 360M.
Sisa 219M digunakan lagi untuk membangun fasilitas kota lainnya, bukan ditilep untuk kepentingan pribadi ataupun dihamburkan untuk donasi ormas radikal.
Jembatan ini sukses mengurangi 30% kemacetan yg sdh berlangsung puluhan thn di daerah tsb & juga menjadi salah satu ikon dan landmark bagi kota Jakarta.
Sebuah mahakarya yang akan selalu dikenang.
Tanggul Baswedan: entah habis berapa milyar jika mengingat anggaran ballpoint saja bisa 124 milyar.
Baru selesai dibangun sdh jebol.
Narsis dan lebay amat sih, cuma bangun tanggul pake duit rakyat saja dinamai pakai namanya sendiri.
Kwalitas abal - abal lagi, barusan jadi sudah jebol. Penghamburan uang rakyat yang tak ada gunanya.
Itulah bedanya mahakarya dengan maha-ala kadar-nya.
Salam Waras
================
======================
Mahfud MD: Saya Ingin Tahu Siapa yang Bisa Menyelesaikan Masalah di Negeri Ini…
Penulis Rindus - October 21, 2020
Foto: Tangkapan layar video channel YouTube ILC
Rancah.com – Menkopolhukam Mahfud MD berbicara penyelesaian masalah di setiap periode pemerintahan, banyak yang dibicarakan Mahfud dalam saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club.
Salah satu pernyataan Mahfud dalam acara ILC, ia mengatakan tidak ada seorangpun yang bisa menyelesaikan masalah di negara ini.
Mahfud awalnya berbicara mengenai kritikan-kritikan yang dilontarkan berbagai pihak kepada pemerintah.
“Saya sama sekali tidak pernah tertarik untuk misalnya mengatakan ‘KAMI’ itu oposisi. Saya enggak, bukan apa-apa dia. Saya ingin tahu apa yang baru dari KAMI itu yang dikritik?” kata Mahfud di ILC yang diunggah ulang di channel YouTube ILC, (20/10/2020).
Pernyataan Mahfud MD cukup membuat semuanya tak bergeming, pasalnya Mahfud mengatakan bahwa isu yang dibahas di ILC hanya terkesan mengulang isu-isu lama saja.
“Soal oligarki? Itu kritik kita juga pada Pak Gatot ketika jadi panglima. Korupsi? Kritik kita juga dulu. Pro komunis? Juga dulu ada begitu. Anda liberal? Ada juga dulu begitu,” papar Mahfud.
Ia menilai kritikan yang ada saat ini masih sebatas itu-itu saja.
“Semua kritik itu sudah ada sehingga ini tidak merasa ‘wah ini ada pikiran baru dari kelompok ini’. Saya ingin tahu apa yang baru dari yang sudah-sudah,” ujar Mahfud.
Selanjutnya Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa senantiasanya setiap orang yang diberi amanah memimpin atau diberi kekuasaan akan sulit melakukan hal yang ingin dia lakukan karena sudah ada porsinya masing-masing.
“Saya ingin katakan, bukan hanya orang dikritik, bahkan orang yang sudah memimpin meskipun ideal sebelum memimpin, sesudah memimpin dapat dikatakan enggak bisa berbuat apa-apa di luar bidangnya,” ungkap Mahfud.
Menkopolhukam ini lantas mengambil contoh yang dialami oleh Mantan Ketua MPR RI Amien Rais.
“Pak Amin Rais hebat, lokomotif demokrasi. Tapi apakah dia bisa mengubah Indonesia? Selama dia menjadi ketua lembaga tertinggi negara enggak berubah. Korupsi masih banyak, krona-kroni masih banyak,” kata Mahfud.
Berpindah dari kasus Amien Rais, Mahfud melanjutkan mengambil contoh dengan yang dialami Gatot Nurmantyo.
“Pak Gatot, pernah jadi panglima. Mana komunisnya enggak ditangkap. Loh sekarang bicara komunis,” sindir Mahfud MD.
“Karena bukan Pak Gatot tidak mau. Dia tidak berwenang dibidang itu,” lanjutnya.
Menurut Mahfud, ketidakberdayaan para pejabat mengambil alih pekerjaan bidang lain itu tak lain karena negara sekarang menganut sistem demokrasi.
“Nah itulah konsekuensi dari demokrasi, kalau mau beres tidak ada yang begitu-begitu. Kembalikan pemerintah jadi otoriter lagi. Sudah. Ambil kau lakukan apa yang kau mau lakukan, kita ikut, nahitu bukan demokrasi” kata Mahfud.
“Jadi kalau sekarang tuh banyak kritik sama aja dulu kita, pak Din Syamsuddin dia pernah berkuasa menjadi dirjen, apa yang dia perbaiki saat itu, pimpinan Golkar, di MPR juga gak ada, yang dia kritikan sekarang tuh, kritik kita kepada dia dulu, iya kan? Iyalah,” lanjut Mahfud.
Mahfud mengatakan tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah di negara ini.
“Saya sebut satu persatu Rizal Ramli sama juga, saya ingin tahu siapa yang bisa menyelesaikan masalah di negeri ini, nggak ada,” tegas Mahfud.
“Itu sebabnya nggak ada yang berdaya kecuali kita punya kesadaran kolektif membangun demokrasi,” ucapnya.
“Orang bilang paling hebat di dunia ini Artidjo Alkostar, saya sependapat tuh hakim paling bagus tapi apakah dia menyelesaikan masalah di Indonesia? tidak, dia hanya menghukum orang yang dia tangani, yang di luar dia nggak bisa berbuat apa-apa, karena demokrasi itu menghendaki distribusi kekuasaan dimana kita tidak boleh mencampuri, itulah demokrasi,” jelas Mahfud.
Sumber : https://www.rancah.com/berita/111677/mahfud-md-saya-ingin-tahu-siapa-yang-bisa-menyelesaikan-masalah-di-negeri-ini/#ixzz6bVixjf00
Geng enjang..
Sruput kopinya..☕
===========================
Presiden Jokowi memberikan keterangan persnya di Istana Bogor bersama tamu tamunya dari Jepang, PM Yoshihide Suga, Selasa, 20-10-2020.
"Saya menyambut baik Relokasi dan Perluasan Investasi Perusahaan2x Jepang ke Indonesia." 🇮🇩
Nilai investasi Jepang di Indonesia kurun wkt 2014-2019 menjadi no 2 setelah Singapore, yaitu : US$ 25,2 Milyar atau setara Rp.365,4 Trilyun.
Adapun perusahaan2x yg merelokasi ke Indonesia itu adalah Jepang dan Korea (PMA) :
1✓PT Meiloon Tech Ind,
Merelokasi pabriknya dari Suzhou, China
2✓PT Sagami Ind,
Merelokasi pabriknya dari Shenzen, China.
3✓PT CDS Asia (Alpan),
Merelokasi pabriknya dari Xiamen, China
4✓PT Kenda Rubber,
Merelokasi pabriknya dari Shenzen, China
5✓PT Denso, Ind,
Merelokasi pabriknya dari Jepang
6✓PT Panasonic Man Ind,
Merelokasi pabriknya dari China
7✓PT LG Elect Ind,
Merelokasi pabriknya dari Korea
#IndonesiaMajuOptimis
#SemangatIndonesiaMaju
https://www.beritasatu.com/yudo-dahono/ekonomi/689445/jokowi-dengan-gembira-ungkap-relokasi-tujuh-pabrik-jepang-ke-indonesia
=================================
No comments:
Post a Comment