Monday, March 4, 2019
Beruntungnya saya bisa mendapatkan penjelasan bening ini dari bapak Lutfi
Selepas Jumat Bersama Bapak Lutfi
"Saya gak mengerti, mengapa ada orang yang ingin balik ke masa orde baru." Suara Pak Lutfi mengalun empuk. Pelan. Jelas. Sangat enak didengar. "Di zaman orde baru itu, orang berdagang saja, musti minta izin ke anak Soeharto. Urusan baru lancar setelah ngasih saham untuk anaknya," sambung Pak Lutfi lagi. Dalam pertemuan di rumah ibu Suhartini, ibu dari bapak Lutfi sendiri.
"Oleh sebab itu, dalam pemilihan calon president ini, kita musti memilih pemimpin yang tepat. Jangan sampai balik lagi ke orde baru. Kita harus memilih pemimpin yang akan membawa tanah pusaka Indonesia ini melewati middle income trap."
Apa itu Middle Income Trap? Suatu keadaan dimana suatu negara sudah mencapai tingkat pendapatan menengah tapi tidak dapat keluar dari keadaan itu, untuk menjadi negara maju. Korea Selatan berhasil melewatinya. Thailand gagal. Tersebab masalah kepemimpinan nasional.
Jadi, yang dilakukan Jokowi saat ini, pembangunan infrastrukur, electricity, menarik masuk investasi, bersikap terbuka dengan negara lain, adalah suatu KEHARUSAN jika ingin melihat Indonesia berkibar maju. Berhasil melewati middle income trap itu.
Tak mudah. Tapi bisa. Asalkan Indonesia diarahkan oleh orang yang tepat. Indonesia maju. Kelak anak kita akan menikmatinya.
Karena tak mudah itulah, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Bidang pendidikan misalnya. Sudah lama terabaikan. Mustahil sebuah negara bisa maju jika kualitas pendidikannya tidak unggul. Oleh sebab itu, jika terpilih kembali, Jokowi akan memberikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah. Kartu yang akan menjamin bahwa setiap anak cerdas Indonesia diberi bantuan untuk mencicipi bangku perguruan tinggi.
Bukan hanya Kartu Indonesia Pintar Kuliah saja yang akan diberikan, tapi juga Kartu Pra-kerja, bagi para pencari kerja yang ingin menambah ketrampilan selama proses mencari kerja.
Beruntungnya saya bisa mendapatkan penjelasan bening ini dari bapak Lutfi. Mantan Menteri Perdagangan era SBY.
Apakah Pak Lutfi baru mengenal dan mendukung sosok Jokowi menjelang pilpres ini saja?
Dengan kerendahan hatinya, Pak Lutfi yang ganteng itu mengakui. Saat ia menyusun kebijakan Perizinan Satu Pintu, semasa ia menjadi kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, ia terinspirasi dan mencontoh apa yang diperbuat oleh seorang walikota nun di Solo sana. Joko Widodo nama walikota hebat tersebut.
Jadi layaklah Pak Lutfi berkeliling dari satu tempat ke tempat lain bahkan sampai ke LN untuk menjelaskan program Jokowi serta karakter baik yang melekat pada seorang Jokowi. Toleran, jauh dari gaya otoriter apalagi mau menang sendiri. Penting pula diketahui, Jokowi dan keluarganya adalah antitesa keluarga Soeharto.
Jika keluarga Soeharto menjadikan Indonesia ini ladang untuk mengeruk kekayaan maka Jokowi menjauhkan keluarganya dari semua itu. Jokowi bersih. Jokowi jujur.
Menurut saya. Sayangnya, ada jiwa-jiwa gelap yang tak berjiwa ksatria dalam berkompetisi. Kalau mau mengalahkan Jokowi, seharusnya tandingilah Jokowi dengan prestasi. Dengan karakter yang lebih mumpuni. Lebih sabar, lebih merakyat, lebih tak tamak, dan sebagainya. Tapi ternyata bukan itu yang dipilih, justru langit Indonesia mereka penuhi hoax fitnah. Rakyat yang miskin bacaan, yang hanya terbiasa dengan tradisi 'katanya-katanya' dicekoki hoax fitnah melalui pesan berantai di WA dan media sosial lainnya.
Maka rakyat lugu itu, hampir tiap hari mengkonsumsi hoax fitnah : Jokowi memasukkan tenaga kerja asinglah, PKI-lah, anti Islamlah, perlunya test DNA-lah gak boleh azanlah..😅..dan lain lain..dan lain lain. Setiap hari ada ribuan hoax fitnah, caci maki diproduksi di negara yang rakyatnya taat beragama ini😅
Mungkin bagi mereka, hanya itulah satu-satunya celah untuk mengalahkan pelayan rakyat yang rajin bekerja tersebut.
**
Hai, hati dan fikiran yang masih terbuka..
Ayo kita lawan hoax dan fitnah..
Jangan takut, jangan menghindar..
Agar Indonesia mempunyai pemimpin yang tepat untuk membawa Indonesia pusaka, berkibar jaya. Bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Rote.
Beruntungnya saya bisa mendapatkan penjelasan bening ini dari bapak Lutfi
Reviewed by JMG
on
March 04, 2019
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment