Monday, November 25, 2019
Jika Ingin Menguasai Orang Bodoh, Bungkus yang Batil dengan Agama
Jika Ingin Menguasai Orang Bodoh, Bungkus yang Batil dengan Agama
https://politikandalan.blogspot.com/2019/11/jika-ingin-menguasai-orang-bodoh.html
Judul ini diambil dari sebuah pesan Ibnu Rusyid, “Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkus yang batil dengan agama”. Atas dasar fakta yang belakangan memang sedang menimpa di banyak negara, pesan ini seperti keras menampar dan menusuk. Negara-negara yang sejak dahulu dikenal sebagai barometer kemajuan peradaban Islam sperti Irak, Suriah, Libya, Yaman dan lainnya kini menjadi negara yang sedang dalam masa kehancuran bahkan masuk dalam katagori negara gagal karena konflik yang tak berkesudahan. Nyawa sudah tidak ada harganya oleh konflik berbungkus agama padahal sebenarnya berebut kuasa.
Di Indonesia, memang tak setragis itu, tapi dimana-dimana sudah bertebaran tanda akan upaya-upaya licik demi memuluskan kepentingan ingin berkuasa lalu dibungkusnya dengan embel-embel agama. Sungguh, bila ini dibiarkan bukan tidak mungkin Indonesia akan senasib dengan mereka.
https://artikel867913207.wordpress.com/2019/04/08/jika-ingin-menguasai-orang-bodoh-bungkus-yang-batil-dengan-agama/
[ politikandalan.blogspot.com ]
Siapa Ibnu Rusyid ?
Abu Walid Muhammad bin Rusyd (Ibnu Rusyid), adalah seorang cendikia & ilmuwan muslim yang lahir di Andalusia Spanyol tahun 1128 M, pada masa invasi Kekaisaran Ummayah ke Eropa.
Selain seorang hafidz (hafal Al-Quran), Ibnu Rusyid memiliki “pengetahuan ensiklopedik” (jenius) mahir berbagai disiplin ilmu seperti kedokteran, hukum, matematika, filsafat, dll. Ibnu Rusyid adalah seorang Hakim yang juga seorang Fisikawan.
Pemikiran Ibnu Rusyd digadang sebagai karya filsafat berpengaruh abad pertengahan. Ibnu Rusyid juga tokoh perintis penelitian jaringan tubuh (histology) berjasa di bidang kedokteran, sampai mendapat gelar “Si Jenius dari Andalusia”.
Batil Berbungkus Agama
Ibnu Rusyid, salah satu cendikiawan terjenius dalam sejarah Islam, memperingatkan umat Muslim akan bahaya “alih fungsi agama”. Ibnu Rusyid memperingatkan akan datangnya satu masa ketika Islam akan diselewengkan justru dijadikan “alat” untuk Membenarkan yang batil.
Sepanjang sejarah kemanusiaan, tak terhitung banyaknya konflik dan perang yang menggunakan agama sebagai dalih untuk justifikasi (pembenaran) aksi perang, juga untuk manipulasi massa agar mau dijadikan mesin pembunuh.
Manipulasi sang Fuhrer
Adolf Hitler, orator terulung dalam sejarah umat manusia, membius bangsa Jerman dengan bungkus gerakan Nazi adalah “gerakan Kristiani”. Slogan “gerakan Nazi adalah Kristiani” selalu terdengar dalam setiap pidatonya (sumber: Bundesarchiv Berlin-Zehlendorf).
Buku suci Nazi “M-e-i-n K-a-m-p-f” yang ditulis Hitler, hampir setiap halaman nya selalu terdapat penegasan gerakan Nazi adalah gerakan “Relijius”, bahwasanya Nazi mengemban misi dari Tuhan untuk menghapus etnis yahudi dari muka bumi.
Bangsa Jerman terbius oleh manipulasi sang fuhrer lalu pergi berperang yang menyebabkan puluhan juta jiwa tewas, belum termasuk korban genosida pembersihan etnis yang dilakukan Nazi terhadap yahudi eropa.
Agama Dibuat Senjata oleh Kelompok Ekstrem untuk Pemusnah Massal
Sebut “konflik agama” yang pernah ada di muka bumi, dari Crusade (perang salib), sampai konflik Bosnia, sampai Perang Suriah, tidak pernah urusan agama, melainkan urusan Wilayah, Kekuasaan dan Uang (minyak), dan agama jadi dalih nya.
Karena tidak ada cara lebih efektif untuk manipulasi “orang bodoh” agar mau melakukan “hal bodoh” yaitu dengan menggunakan agama.
Kita menyaksikan sendiri berbondong-bondong orang bodoh pergi ke Surah & Irak untuk bergabung dengan ISIS rela MATI SANGIT (mati konyol) berpikir akan masuk surga plus bonus 72 bidadari #Bodoh
Kita menyaksikan betapa ayat dan dalil dijual lebih murah dari kacang goreng saat Pilkada untuk kampanye negatif menjatuhkan calon lawan dan memenangkan calon yang diusung.
Begitu dahsyat daya bius dan daya hipnotis agama terhadap orang-orang bodoh, sehingga akal sehat mereka berhenti total, berkat dogma “menggunakan akal adalah sesat”.
Makar Berbungkus Agama
Yang diperjuangkan oleh Ormas terlarang adalah mendirikan khilafah menggantikan falsafah Pancasila adalah gerakan makar tidak ada bedanya dengan PKI.
Bedanya dengan PKI, gerakan ini dibungkus agama, dibungkus dengan bendera tauhid, dibungkus dengan dalil sehingga orang-orang bodoh tidak bisa melihat kebatilan karena terlanjur “silau” oleh kemasan agama.
Wejangan Ibnu Rusyid “Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkus yang batil dengan agama.”, memang nyata adanya. Kita hanya bisa berdoa semoga populasi orang bodoh lebih sedikit daripada populasi orang cerdas, aamiin.
Tak lupa juga, mari kita berdoa agar Revisi UU terorisme segera disahkan, supaya gerakan-gerakan makar berkedok agama dapat segera dibasmi tuntas, tas, tas, tassss, aamiiin.
Jangan mau tertipu…
Khilafah No Pancasila Yes
https://politikandalan.blogspot.com/2019/11/jika-ingin-menguasai-orang-bodoh.html
[ politikandalan.blogspot.com ]
Jika Ingin Menguasai Orang Bodoh, Bungkus yang Batil dengan Agama
Reviewed by JMG
on
November 25, 2019
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment