Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Sunday, March 28, 2021

Haposan Batubara: Bom di Katedral Makassar Mengganggu Umat Kristiani

*Haposan Batubara: Bom di Katedral Makassar 
Mengganggu Umat Kristiani*
*Ketua Bidang Agama Katolik DPP Partai GERINDRA, Haposan Paulus Batubara*, mengatakan peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu 28 Maret 2021 mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama umat Kristiani yang sedang merayakan Misa Minggu Palma. Ia sangat menyesal terjadinya peristiwa tersebut.


*“Saya sesalkan terjadinya peristiwa ini.* Sangat mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi umat Kristiani sedang merayakan Misa Minggu Palma,” ujar Haposan di Jakarta, Minggu (28/3/2021).  


*Haposan meminta pemerintah melalui aparat TNI dan Polri* untuk segera mengungkap siapa dibalik terjadinya peristiwa ini. “Saya berharap agar pemerintah segera menindaklanjuti dengan menangkap dan mengungkap siapa aktor dibalik peristiwa ini. Hal ini perlu segera dilakukan agar sel-sel teroris tidak menyebar ke mana-mana,” ungkapnya.


Haposan menyebut, jika dibiarkan, maka hal ini akan mengganggu kerukunan antarumat beragama dan mengancam keutuhan NKRI. Haposan yang juga berprofesi sebagai advokad itu mengatakan peristiwa ini juga sangat mencederai hati nurani warga bangsa yang sedang dalam situasi bencana pandemi Covid-19.


*Untuk itu, Haposan mengecam keras pelaku dan aktor yang terlibat dalam peristiwa ini.* “Saya mengecam keras peristiwa ini. Karena tidak sesuai dengan rasa kemanusiaan dan ajaran-ajaran agama. Ini menandakan bahwa jaringan terorisme di Indonesia masih banyak. Untuk itu, kita tetap waspada,” kata Haposan yang juga Anggota Dewan Pembina DPP Partai GERINDRA itu.  


*Ia menghimbau seluruh komponen bangsa tetap solid*, setia menjaga ketertiban dan keamanan nasional. "Mari kita tetap jaga keamanan di lingkungan sekitar, agar keamanan nasional tetap stabil. *Kita membantu pemerintah agar NKRI tetap aman dan jauh dari peristiwa seperti ini lagi,*" Haposan mengakhiri.

Source : https://www.matakatolik.com/2021/03/haposan-batubara-bom-di-katedral.html?m=1

NEWS.IniOK.com

https://news.iniok.com/2021/03/haposan-batubara-bom-di-katedral.html

[Art 1] BIADAB, [Art 2] 4 Aliran Radikal, [Art 3] Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris

 
Art 1
*BIADAB*
Kemarin di salah satu group terkirim image mak mak teroris meledakan diri dengan anaknya yang baru berumur 2 tahun. Barusan tadi di salah satu group yg saya ikuti, terkirim video tentang kebiadaban teroris di Selandia Baru... Astaghfirullahaladzim...

Sungguh terkutuk perbuatan para teroris ini....
Sebenarnya kadang saya ragu untuk membuka image yg tertayang di video kiriman atau image. memang inilah yg diinginkan teroris, makin tersebar luasnya image tentang perbuatan mereka.

Teroris itu bak, penyanyi , semakin banyak orang menyaksikan olah tarik suaranya maka dia semakin tersanjung, semakin yakin akan propaganda tarik suaranya, bahwa dia adalah penyanyi hebat, di elu elukan dan ironinya ini sebagai pembenaran bahwa membunuh sesama manusia adalah hobby semata. Masya Allah.

Kali ini saya mau berpendapat di group ini, kalaupun ada yg tersinggung atau tidak setuju saya tidak berkeberatan, dan saya ogah untuk minta maaf, karena saya yakin membunuh sesama manusia yg tak berdosa, apapun alasan dan latar belakangnya adalah BIADAB. 

Sudah sejak lama saya lantang mengatakan bukan hanya di group ini saja bahwa terorisme itu anak kandung dari radikalisme. 

Radikalisme yang saya maksud disini adalah sebuah paham yang ingin melakukan perubahan dengan cepat melalui pemaksaan yang tak sesuai kondisi, dan cenderung menggunakan kekerasan anarkis. *Bahkan yang paling parah saat ini, dengan mengatasnamakan agama*

Inilah yang kemudian memunculkan perilaku permusuhan, menghalalkan darah orang lain. Padahal menurut ajaran yang saya terima, pengajian yg saya ikuti, tauziah kyai yang sering saya dengarkan bahwa  Allah SWT sendiri tak pernah memerintahkan demikian. 

Bahkan tak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan. Rasulullah sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak, bukan menyempurnakan pandangan atau memaksakan kehendak atas apa yang beliau ajarkan. Hal inilah yang perlu diantisipasi, Radikalisme memaksakan kehendak, mengatasnamakan agama, dogma atau ajaran lainnya.

Beberapa hari yang lalu saya miris, membaca di koran online bahwa hasil survey dari lembaga kredibel sebagian besar pemilih dari salah satu calon presiden, menginginkan indonesia harus seperti timur tengah. Sedangkan yang menginginkan pancasila hanya sepertiganya, Waduh separah inikah pemikiran sebagian orang Indonesia?

Kebetulan sekali di karenakan  pekerjaan pada awal tahun 2000an saya berkesempatan mengunjungi negara2 Palestina, Israel, Jordania, Mesir, Libya, Tunisia sampai dengan Maroko. 

Pada waktu itu tentu belum ada peristiwa arab spring, suasana masih tenang damai dan saya menikmati jalan2 di negara negara tersebut dengan tanpa ada rasa was was sedikitpun. Terkecuali di Israel tentunya (akan saya ceritakan di kesempatan soal yahudi ini)

Nah coba sekarang kalian berkunjung ke negara2 arab di atas? Mesir menjadi suram, Libya luluh lantak, tunisia hancur, bahkan syria sekarang ini adalah negara yg dilanda perang saudara, ajang pembunuhan antar sesama. nah apakah yang menyebabkan semua ini? salah satunya adalah paham radikalisme mengatasnamakan agama. Sebut saja dari Al Qaeda, ISIS sampai dengan Hizbut Tahrir.

Nah kali ini saya agak tendensius menyebut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena HT lah yang menyebabkan Mesir luluh lantak, kalaupun ada yg ngeyel bahwa HTI tidak pernah mengajarkan kekerasan atau radikal melainkan hanya menyebarkan dakwah dengan cinta kasih, haiss preettt....

Saya yakin, seluruh organisasi radikal tidak akan pernah mengaku terlibat atau melakukan aksi kekerasan, istilahnya mana ada maling ngaku? coba yang masih ngeyel masalah bahaya nya HTI di Indonesia,  baca noh koran lihat di internet, dari sekian ratus teroris yang tertangkap, banyak yang berasal dari HTI. Makanya saya setuju, kalau ada yang mengaku HTI, silahkan minggat dari bumi pertiwi.

Saya juga sengit kalau dengar orang berteriak tegakan khilafah, diikuti dengan Takbir. Sebenarnya mereka itu ngerti ndak sih arti khilafah? emangnya Nabi Muhammad SAW mengajarkan teriak2 khilafah di ikuti pekik takbir? dikit2 takbir, bahkan menghina ulama maupun umara/pemimpin negara pun di ikuti takbir.... Masya Allah....

Khilafah menurutku adalah istilah suci, jangan salah gunakan. Khilafah itu pemerintahan, indonesia sudah punya khilafah sendiri yakni NKRI. Indonesia bukan negara islam tapi negara beragama yang mengakui orang2 beragama dan melindungi segenap agama yang ada di Indonesia. Titik!

Tadi malam saya diundang teman menghadiri pengajian aqiqah, saya cukup menghayati tauziah dari pak kyai, adem, sejuk dan mencerahkan tidak seperti yang sering saya lihat di youtube. Wong gelarnya ustadz koq ngomongnya misuh misuh, kebun binatang sampai alat kemaluan wanita di sebut.... gek jaman opo iki...

Wis mengko ndak kedawan, terakhir mengutip dari pemikir islam di awal republik ini berdiri:
Muhammad Nasir. “Jadikanlah Islam itu seperti garam. Tak tampak dalam masakan, namun sangat penting mempengaruhi rasa. Tidak seperti gincu, yang sangat mempengaruhi bentuk, namun tak berasa"
suwun
Wahyu Widodo
Kasongan 15/03/19
*NEWS.IniOK.com*

==================

Art 2

*Kiai Said Ungkap 4 Aliran Radikal dan Alasan Masuk Indonesia*
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, mengungkap 4 macam aliran radikal yang masuk ke Indonesia sejak ‘80-an. 

Ke-4 aliran itu memiliki tingakatan radikal berbeda, sedangkan yang paling radikal adalah yang masuk terakhir, yakni Takfiri.

Pertama, Wahabi. Aliran ini masuk secara perlahan sejak ‘80-an dengan teologinya yang radikal, tapi tidak tindakannya. 

Kelompok ini menilai perayaan Isra’ Mi’raj adalah bidah, Maulid Nabi SAW bidah, dan ziarah kubur musrik. Tapi kelompok ini menyampaikan hal yang dianggap bidah itu secara santun. Tanpa caci maki.

Kedua, Salafi. Aliran yang datang dari Yaman ini, lebih keras dari pada Wahabi karena mulai menggunakan caci maki. Kelompok yang mengikuti aliran ini berkeinginan melaksanakan purifikasi ajaran Islam.  

Ketiga, Jihadi. Aliran ini lebih radikal dan bahkan bisa disebut ekstrem jika dibandingkan dengan 2 aliran sebelumnya. "Jihadi menghalalkan membunuh non-Muslim dan menghancurkan tempat ibadahnya," ucap Said.

Keempat, Takfiri. Menurut Said, Takfiri adalah puncak yang paling sempurna dari radikalisme. Aliran ini dibentuk Syukri Ahmad Mustofa pada 1969 di Mesir. 

"Aliran ini menganggap semua orang kafir, kecuali mereka saja yang tidak kafir. Mereka yang membunuh Presiden Mesir Anwar Sadad pada 3 Oktober 1981, membuhuh Menteri Agama Mesir Syekh Husein dan membunuh wartawan Yusuf," papar Said.

Kelompok Takfri ini sebenarnya sudah dihabisi Presiden Mesir Hosni Mubarak, tapi banyak yang berhasil kabur ke Semenajung Sinai. Mereka berembunyi di gua-gua dan lembah-lembah.

Alhasil, pengikut aliran Takfiri ini kembali melancarkan aksinya sekitar setengah tahun yang lalu. "Mereka meledakkan bom ketika sedang shalat Jumat dan menewaskan 380 orang," kata Said.

Lebih lanjut, dia menjelaskan alasan mengapa Indonesia juga menjadi sasaran kelompok Takfiri. Kelompok ini di Indonesia sama dengan di tempat asalnya, yakni mengangaggap semua orang, kecuali mereka, adalah kafir. Bahkan, NU dan Muhammadiyah juga dianggap kafir.

"Mengapa? Karena kita dianggap negara yang tidak Islam. Mendukung Pancasila dan UUD 45 itu thaghut dan berhala bagi mereka," ucapnya.

Tak hanya itu kelompok ini juga menjadikan produk hukum Indonesia sebagai alasan mengkafirkan. Sebab, menurut mereka, memakai hukum dari hasil olah pikir manusia adalah tindakan kafir.

"Persis dengan cara berpikirnya Abdur Rahman bin Muljam yang membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan dalih tidak melaksanakan hukum Allah. Ali itu dianggap kafir karena kalau mau memutuskan masalah selalu bermusyawarah dulu dengan sahabat. Bagi mereka itu bukan hukum Islam, (tapi) hukum manusia," tutur Said.

Source : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/19/09/13/pxqvuo320-kiai-said-ungkap-4-aliran-radikal-dan-alasan-masuk-indonesia
===================
Tulisan Hari ini..
Art 3

*Breaking News: Densus 88 Kembali Tangkap* 
*Terduga Teroris di Condet dan Bekasi*
Aparat kepolisian dilaporkan berupaya menyergap dua lokasi keberadaan terduga teroris di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3/2021), hari ini. 

Salah satu lokasi penggerbekan terduga teroris berada di Jalan Raya Condet, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Penggerebekan terhadap teroris juga dilakukan di sebuah bengkel motor di Cibarusah, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Namun, informasi terkait ini belum terkonfirmasi dari aparat kepolisian.

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mengapresiasi langkah arapat yang sigap menindak para terduga teroris di beberapa daerah di Indonesia.

Selain penindakan, Ken juga berharap kegiatan pencegahan juga masif dilakukan untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang bahaya intoleransi, radikalisme dan terorisme. 

Disamping itu, perlu adanya juga regulasi yang jelas untuk dapat menindak organisasi, kelompok atau partai politik yang ideologi dan asasnya bukan Pancasila. Mereka itu yang selalu berdalih atas dasar demokrasi dan kekebasan berpendapat. Tutup Ken.

Sumber: https://kontraradikal.com/2021/03/29/breaking-news-densus-88-kembali-tangkap-terduga-teroris-di-condet-dan-bekasi/
Boleh dishare/ bagikan.
====================

Art 1,Kutuk Aksi Teror di Makassar, Presiden: Semua Ajaran Agama Menolak Terorisme, Art 2 PERNYATAAN SIKAP DAN HIMBAUAN KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

Art 1
*Kutuk Aksi Teror di Makassar, Presiden:*
 *Semua Ajaran Agama Menolak Terorisme*
Presiden Joko Widodo mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar. Kepala Negara juga telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan membongkar jaringan pelaku teror hingga ke akarnya.

"Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan tersebut sampai ke akar-akarnya," ujar Presiden dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 28 Maret 2021.

Kepala Negara menegaskan, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Terorisme sama sekali tidak berkaitan dengan ajaran agama apapun. Semua ajaran agama menolak aksi teror apapun itu alasannya.

Dalam pernyataannya, Kepala Negara menekankan bahwa seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam itu. Presiden juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dalam menjalankan ibadah masing-masing.

"Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme dan radikalisme, yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan," tuturnya.

Mengakhiri pernyataan, Presiden Joko Widodo turut mendoakan agar para korban luka dapat segera diberikan kesembuhan di mana negara menjamin seluruh biaya pengobatan dan perawatan para korban.


Bogor, 28 Maret 2021
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden
NEWS.IniOK.com

=========================

Art 2

*PERNYATAAN SIKAP DAN HIMBAUAN KONFERENSI WALIGEREJA* *INDONESIA TERHADAP PERISTIWA BOM BUNUH DIRI DI DEPAN* *GEREJA KATEDRAL MAKASSAR*
*Pada Minggu, 28 Maret 2021, pukul 10.26 Wita, lokasi pintu gerbang arah Jalan Kajaolalido, depan pagar Gereja Katedral Makassar telah terjadi peristiwa serangan bom bunuh diri di tengah situasi Umat Katolik yang sedang memulai Pekan Suci, khususnya Hari Minggu Palma.*

Terhadap hal tersebut, kami Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia dengan ini menyampaikan:
*1. Keprihatinan, doa, dan dukacita mendalam atas peristiwa* yang menciderai rasa kemanusiaan seluruh bangsa, yang telah mengakibatkan adanya korban luka-luka.
*2. Peristiwa bom bunuh diri tersebut bukan hanya menjadi keprihatinan* umat Katolik semata, melainkan keprihatinan seluruh bangsa dan negara Indonesia.
*3. Kecaman keras atas tindakan bom bunuh diri yang merendahkan martabat manusia*, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, dan menambah daftar panjang tindakan terorisme di bumi Nusantara yang kita cintai.
*4. Himbauan kepada seluruh umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi*.
*5. Seruan kepada seluruh umat dan masyarakat untuk tidak takut dan resah, namun tetap waspada.*
*6. Himbauan agar tidak ada di antara kita yang memosting gambar atau video tentang peristiwa ini yang justru dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.*
*7. Kepercayaan penuh bahwa Pemerintah, TNI, dan Polri*, mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Makassar.

Akhirnya kami berharap agar peristiwa ini tidak merusak atau melemahkan hubungan antaraumat beragama dan kepercayaan yang selama ini terus menerus kita bangun, kita rawat, dan kita kembangkan. *Semoga Alah senantiasa memberikan berkat damai sejahtera dan perlindungan-Nya kepada kita semua.*

Jakarta, 28 Maret 2021

*Mgr. Yohanes Harun Yuwono* (Ketua)
*Rm Agustinus Heri Wibowo Pr* (Sekretaris)
https://www.facebook.com/928738730471418/posts/5500270229984889/?sfnsn=wiwspwa
*NEWS.IniOK.com*


=======================

Wednesday, March 24, 2021

Teriak Sejadi-jadinya,Ferdinand Hutahaean:Tangkap Anies! Boroknya Langsung Diumbar...

*Teriak Sejadi-jadinya, Ferdinand Hutahaean:* 
*Tangkap Anies! Boroknya Langsung Diumbar...*
*Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean*, tampak kesal dengan hasil survei yang menyebut Anies Baswedan merupakan sosok yang paling dijagokan menjadi presiden masa mendatang oleh kalangan anak muda.

*Terkait itu, Ferdinand pun justru membuka semua kegagalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mulai dari Rumah DP nol persen hingga penanganan banjir.*

"Faktanya seperti ini, tapi masih ada yang bilang Anies sukses? Anies capres terkuat versi anak muda, ini lima hal yang perlu diketahui dari data survei Indikator, rumah DP nol persen gagal dan korupsi, Formula E gagal fee gelap gulita, banjir tetap tinggi, tapi diklaim sukses hanya dengan mengecat atap dan mengecat kolong flyover. Begitu susahkah mencari yang waras sekarang? Tangkap Anies," cuitnya dalam akun Twitter @FerdinandHaean3 seperti dilihat di Jakarta, Selasa (23/3/2021).

Sebelumnya, ia juga menyoroti gaya komunikasi Anies yang disebut-sebut unggul ketimbang tokoh-tokoh lain. Karena itu, ia tidak menampik jika narasi dan diksi yang dilontarkan Anies memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan milenial.

*Namun, dia meminta para generasi milenial untuk mewaspadai kemampuan Anies tersebut.*

"Dalam teori komunikasi, narasi dan pilihan diksi yang disampaikan oleh seseorang memang menjadi daya tarik tersendiri terlebih bagi milenial sekarang yang sudah rata-rata fasih dengan bahasa asing," lanjutnya..

"Tapi jangan lupa, pembohong sukses berbohong karena pintar berbicara!" sindirnya.

*Kemudian ia meminta Anies dan para pendukungnya jangan senang dulu. Menurut dia, hasil survei tersebut belum tentu bisa menjadikan Anies sebagai presiden.*

"Memangnya survei Indikator yang menentukan siapa Presiden Indonesia? Hahaha baru di survei begitu saja bangganya sudah setengah mati kaum kadrun," cuit Ferdinand.

Dia menegaskan, Indonesia bukan saja Jakarta. "Woi drun, ini Indonesia bukan Petamburan," cetusnya.

Bukan hanya Ferdinand, politisi-politisi lain juga turut berkomentar dan menanggapi hasil survei tersebut.

*Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi santai hasil survei tersebut. Apalagi, orang yang belum menentukan pilihannya masih tinggi juga. Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Pantas Nainggolan, mensinyalir pemilih Anies cuma melihat dari panggung depannya saja.*

"Jangan lihat cover-nya. Pilihan mereka masih didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan emosional," terang Pantas.

Jubir PSI, Faldo Maldini meminta pendukung Anies menyudahi kegembiraannya. Karena jawaban dari survei IPI didominasi keraguan ketimbang memilih Anies.

"Kalau dibaca survei itu dengan seksama, pendukung Anies jangan senang dulu. Bukan Anies yang ideal bagi anak muda hari ini," bebernya.

*Sementara para pendukung Anies menyambut baik hasil survei tersebut. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, survei ini berkah keuletan Anies dalam memimpin DKI.*

"Bravo Mas Anies," tutur Mardani.

Namun, Mardani mewanti-wanti, ketiadaan Pilkada 2022 menjadi tantangan sendiri bagi Anies untuk mempertahankan posisinya, bahkan mengerek elektabilitasnya.

"Mesti terus mampu berkomunikasi gagasan dengan anak muda. 2024 memang eranya anak muda. Semoga menjadi titik balik kemajuan Indonesia," tambah anggota Komisi II DPR itu.

*Loyalis Anies, Geisz Chalifah mengatakan, jauh sebelum survei IPI dilaksanakan, elektabilitas Anies memang sudah tinggi.*

"Elektabilitas Anies akan terus naik karena beberapa program besarnya tuntas, Jakarta Internasional Stadium, revitalisasi Taman Ismail Marzuki, termasuk Monas," kata Geisz.

Dia meminta musuh-musuh Anies anteng-anteng saja. Tidak perlu panik. Karena dia percaya elektabilitas Anies selalu tinggi.

"Buzzer enggak bisa men-donwgrade posisi Anies. Meme cemoohan nggak mempan karena hasil kerja Anies sangat dirasakan," tegas Komisaris Ancol itu.

*Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi yang teratas sebagai calon presiden pilihan anak muda berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Minggu, 21 Maret 2021. Anies Baswedan menduduki peringkat pertama hasil survei Indikator dengan persentase 15,2 persen.*

"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Selanjutnya disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.

Sisanya, masing-masing nama mendapat pilihan di bawah 2 persen, seperti Tito Karnavian, Puan Maharani, Eric Thohir, Gatot Nurmantyo, dan Khofifah.

*Dari survei ini ditemukan juga data anak muda yang memilih Joko Widodo pilihannya menyebar ke sejumlah nama. Akan tetapi, Anies paling banyak dipilih dari pendukung Prabowo-Sandi.*

"Kalau melihat datanya secara umum, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019," kata Burhanuddin.

Penulis: Redaksi WE Online Editor: Vicky Fadil

Tuesday, March 23, 2021

17 Tol Bakal Diresmikan Jokowi di 2021, Ini Daftarnya.

 
*17 Tol Bakal Diresmikan Jokowi di 2021,* 
*Ini Daftarnya.*
*Jalan Tol Jabodetabek Sepanjang 101,6 Kilometer*

1. Cibitung - Cilincing, Seksi 1 (Cibitung - Telaga Asih 2,6 kilometer) dan Seksi 2 (Telaga Asih - Cilincing 32,1 kilometer)

2. Cimanggus - Cibitung, Seksi 2 (Jatikarya - Cibitung 23 kilometer).

3. Serpong - Cinere, Seksi 1 (Serpong IC - Pamulang IC).

4. Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran (JORR II) 6,5 kilometer.

5. Bekasi - Cawang - Kp. Melayu, Seksi 1 (Koneksi Toll to Toll Wiyoto Wiyono 3,5 kilometer).

6. 6 Ruas Tol DKI, Seksi A (Kelapa Gading - Pulo Gebang 9,3 kilometer).

7. Serpong - Balaraja, Seksi 1 A (Bagian dari Seksi 1 BSD - Legok 5,5 kilometer).

*Jalan Tol Non Trans Sepanjang 115,8 kilometer*

1. Cileunyi - Sumedang - Dawuan Seksi 1 (Cileunyi - Ranca Kalong 10,6 kilometer), Seksi 2 (Rancakalong - Ciherang 17,1 kilometer) dan Seksi 3 (Sumedang - Cimalaka 4,1 kilometer).

2. Ciawi - Sukabumi, Seksi 2 (Cigombong - Cibadak 38 kilometer)

3. Serang - Panimbang, Seksi 1 (Serang - Rangkas Bitung 26,5 kilometer).

4. Balikpapan - Samarinda, Seksi 1 (KM 13 - Samboja 22 kilometer), Seksi 5 ( KM13 - Sepinggan 11,1 kilometer).

5. Manado - Bitung, Seksi 2 B (Danowudu - Bitung 12,7 kilometer).

Jalan tol Trans Sumatera 192,4 kilometer

1. Sigli - Banda Aceh, Seksi 2 (Seulimeum - Jantho 6,3 kilometer, Seksi 3 (Jantho - Indrapuri 16 kilometer), Seksi 5 - 6 (Blang Bintang - Baitussalam 12,5 kilometer).

2. Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat (Kuala Tanjung - Pematang Siantar 96,5 kilometer)

3. Padang - Pekan Baru (Pekan Baru - Bangkinang 40 kilometer).

4. Medan - Binjai,( Seksi 1A Jl Veteran - Tanjung Mulia 3,5 kilometer)

5. Lubuk Lingau - Curup - Bengkulu (Bengkulu - Taba Penanjung 17,6 kilometer).

Source : https://www.cnbcindonesia com/news/20210321151747-4-231715/17-tol-bakal-diresmikan-jokowi-di-2021-ini-daftarnya

Monday, March 22, 2021

Benarkah NEGARA KOSEKUEN DENGAN istilah ORGANISASI TERLARANG

*Benarkah NEGARA KOSEKUEN DENGAN istilah* 
*ORGANISASI TERLARANG*
*Yang saya sangat herankan, mengapa RS selalu saja merasa BENAR dalam HIDUPNYA ???  Baik RS sendiri dan pengikutnya sudah membuat gaduuuuh dan tidak tenang NEGERI YANG KITA CINTAI INI....*

Saya yakin, selaku seorang Negarawan seperti Presiden Jokowi, tidak akan rela negeri ini hancur sepeninggalan dia. Saya yakin mulai dari sekarang dia akan bekerja keras untuk mempersiapkan penggantinya, agar negeri ini tidak berantakan kembali,agar korupsi dan radikalisme bisa di stop di negeri yang Kaya Raya Alamnya ini.

*TOKOH TOKOH organisasi terlarang masih berkeliaran... Justru sy bertanya apa bedanya* *ORGANISASI TERLARANG jaman Soeharto dan Jaman Jkw ?*

*Mari kita pakai logika dan pikiran akal sehat.Saya mau mengajukan beberapa pertanyaan terlebih dahulu*.ORGANISASI ITU terdiri dari apa dan siapa ? ,punya struktur organisasi kah ?, punya visi dan misi kah ? Apa yang dimaksudkan dengan ORGANISASI TERLARANG ? Apa artinya terlarang ? Yang dilarang itu apanya, ajarannya kah ? Atau orang yang melakukan ajaran organisasi ? 

*Sekarang kita melihat fakta di lapangan* ! Yang dikatakan dilarang itu APANYA ? Menurut sy,yang dikatakan TERLARANG ITU adalah diri orang2 yang SUDAH terlibat dalam ORGANISASI TERLARANG TERSEBUT.Ini bukan soal HAM atau TOLERANSI. Ini adalah konsekuensi logis dari pernyataan ORGANISASI TERLARANG.

*KALAU NEGARA KOSEKUEN DENGAN istilah ORGANISASI TERLARANG*,sebenarnya semua yang terlibat (terutama yang masuk dalam struktur organisasi) terikat "diikat" dalam satu ikatan, sudah final demi HUKUM.Sudah tidak berhak sama sekali mengelurkan suara (PENDAPAT !) APA PUN !!! sampai batas waktu tertentu. Dan seharusnya orang yang terlibat di ex-komunikasikan dari rakyat RI entah bagaimana pun caranya untuk waktu tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah.

*KALAU INI TIDAK DILAKSANAKAN, sebenarnya LOGIKA BERPIKIR* SUDAH TERKONTAMINASI OLEH KEPENTINGAN SESAAT,DAN SANGAT BERBAHAYA UNTUK PENEGAK HUKUM JUGA.Dan membingungkan cara berpikir generasi-generasi penerus.Cenderung masa bodoh,seperti orang kehilangan akal sehat,LOGIKA, dan PUTUS ASA.(JMG)



Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)