Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Friday, January 29, 2021

Larang Dinar-Dirham, BI Tegaskan Cuma Rupiah yang Sah di RI

*Larang Dinar-Dirham, BI Tegaskan* 
*Cuma Rupiah yang Sah di RI*
Bank Indonesia (BI) menegaskan rupiah menjadi satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Peringatan ini sejalan dengan adanya informasi yang viral di media sosial soal penggunaan dinar dan dirham sebagai alat pembayaran di Depok, Jawa Barat.

"Beberapa hari terakhir viral video lama tentang penggunaan dinar dan dirham di Depok. Setelah itu muncul pembahasan di medsos (media sosial)," ujar Direktur Eksekutif Bank Indonesia Erwin Haryono kepada awak media, Kamis (28/1).

BI mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari penggunaan alat pembayaran selain rupiah.

"Dalam hal ini kami menegaskan bahwa dinar, dirham atau bentuk-bentuk lainnya selain uang rupiah bukan merupakan alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI," tambah Erwin.

BI mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan rupiah sebagai mata uang NKRI.

Belum lama ini viral soal Pasar Muamalah di Beji, Depok. Pasar ini bertransaksi menggunakan dinar dan dirham. Keberadaan pasar tersebut sudah sempat terlacak sejak 2016.
Source : https://www.cnnindonesia com/ekonomi/20210128151620-78-599567/larang-dinar-dirham-bi-tegaskan-cuma-rupiah-yang-sah-di-ri
----------------------
 
*Catet: Semua Video Di WAKILRAKYAT.IniOK.com bebas dari Iklan*
*Ada Pasar Muamalah Ala Khilafah Di Depok, Kenapa* *Negara Diam Saja ?*
Pasar Muamalah yang ada di Depok dan 25 tempat lain di Indonesia merupakan indikasi infiltrasi ekonomi berbasis khilafah yang melanggar UU dan berbagai peraturan lainnya serta merupakan ancaman terhadap ideologi Pancasila, mengapa dibiarkan ? Kemana Negara dan Bagaimana pasar sistem khilafah itu beroperasi? 
Ikuti penjelasan Rudi S Kamri, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa di *WAKILRAKYAT.IniOK.com*

Wednesday, January 27, 2021

Banyak dari kita yang meributkan..., ketika tahu China ikut dalam konsorsium pembangunan ibukota baru.

gambar ilustrasi saja

*CHINA*
*Ada orang bilang..., bahwa China berambisi masuk ke Indonesia karena Indonesia* kaya SDA.

Padahal..., China sudah menguasai tambang nikel kadar tinggi di Australia.

Kalau China membangun smelter di Sulawesi..., sebetulnya itu hanya karena pertimbangan efisiensi logistik belaka. 

*China mendatangkan bahan mineral nikel kadar tinggi dari Australia.*

Mereka hanya membeli nikel kadar rendah dari Indonesia..., artinya China tidak menguasai tambang di Indonesia. 

Mereka hanya jadi buyer..., dan mengolahnya di Indonesia. 

Bahkan batu bara untuk pembangkit listrik di kawasan smelter tersebut...,  mereka datangkan dari Austalia. 

*Di Ausitralia..., China punya tambang batubara sendiri dengan kadar tinggi*.

Untuk baja....? 

*China punya tambang raksasa di Brazil dan di Australia.* 

Kita melalui Krakatau Steel membeli biji besi dari Brazil..., dari tambang punya China. 

Lahan pertanian...?

*China punya lahan pertanian  di Laos..., Kamboja*..., dan yang sangat luas mereka punya di Mongolia.

*Mereka juga menanam gandum di Brazil dan Argentina*..., yang luasnya 10 kali dari lahan mereka yang ada di Papua.

Artinya apa...? 

*Mereka tidak tergantung amat pada Indonesia.*

Banyak dari kita yang meributkan..., ketika tahu China ikut dalam konsorsium pembangunan ibukota baru. 

*Tetapi tahukah kita...?*

*China sudah lebih dulu membangun Ibukota Baru untuk Mesir...*, bahkan China memimpin konsorsium proyek ibukota baru Mesir. 

Apakah ada rakyat Mesir yang protes...?

Tidak ada..., bahkan China dianggap sebagai mitra terhormat di sana.

*China punya uang..., dan semua sumber daya*. 

*Kita bisa membayangkan...; membujuk orang kaya saja susah*..., *apalagi membujuk orang yang* *punya uang..., sumber daya..., teknologi..., dan pasar. *

*Kita pasti bisa membayangkan..., betapa sulit meyakinkan China*.

Apalagi kesan China kepada orang Indonesia..., tidak seratus persen bagus.

*Orang China itu tidak suka konflik...*, makanya mereka sangat hati hati membuat keputusan bisnis. 

Kalaupun akhirnya mereka setuju..., itu karena nilai nilai persahabatan. 

*Kalau kita gagal menjadikan mereka sahabat..., jangan harap bisa bermitra.*

*Setelah bermitra..., perhitungan bisnis mereka sangat kuat...*, sekuat mereka bekerja keras menciptakan laba.

Jadi kalau China melihat kita tidak serius..., mereka cepat sekali memutus kerjasama. 

Tetapi kalau kita serius..., maka apapun resikonya mereka bisa terima dan bersama-sama mengatasinya.

*Meyakinkan China jauh lebih sulit dibandingkan meyakinkan Jepang dan Amerika..*.; tetapi kalau deal..., mereka sangat serius. 

*Di kepala orang China..., yang ada hanya uang...*, tidak ada urusan dengan politik. 

*Coba kalau ditanya masalah ideologinya...*,  *mereka pasti juga tidak paham dengan komunis*. 

*Tapi kalau ditanya masalah uang...*, *ketika pingsan pun mereka langsung  sadar.*

Rahayu
(Babo inspired...)

Tuesday, January 26, 2021

Resmikan Ruas Tol di Sumsel, Presiden: Bakauheni ke Palembang Kini Hanya 3,5 Jam Perjalanan


*Resmikan Ruas Tol di Sumsel, Presiden: Bakauheni ke Palembang* Kini Hanya 3,5 Jam Perjalanan
Presiden Joko Widodo meresmikan ruas tol Kayu Agung - Palembang sepanjang 42,5 kilometer pada Selasa, 26 Januari 2021. Peresmian tersebut menandakan bahwa ruas tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Kapalbetung (Kayu Agung - Palembang - Betung) sepanjang 111,69 kilometer tersebut telah dapat digunakan oleh masyarakat.

*"Alhamdulillah jalan tol Kayu Agung - Palembang sepanjang 42,5 kilometer* sudah selesai, sudah rampung, dan siap digunakan pada hari ini," ujarnya saat menyampaikan sambutan peresmian di Gerbang Tol Kramasan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

*Presiden mengatakan, jalan tol tersebut merupakan poros utama dari keseluruhan jalan tol* trans-Sumatera. Ruas tol Kayu Agung - Palembang saat ini telah terhubung dengan jalan tol trans-Sumatera lainnya, yakni TPPK (Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung) yang telah diresmikan Presiden pada 15 November 2019 lalu. Dengan demikian Provinsi Lampung kini telah semakin terkoneksi dengan Provinsi Sumatera Selatan.

*Hal tersebut menjadikan waktu tempuh dari Pelabuhan Bakauheni Lampung ke Palembang* dengan *jarak 373 kilometer menjadi lebih singkat secara signifikan*. Biasanya jarak tersebut harus ditempuh melalui perjalanan darat dalam waktu 12 jam, kini masyarakat yang hendak menempuh jalur tersebut hanya memerlukan waktu selama 3 hingga 3,5 jam saja.

*"Ini akan menjadi sebuah lompatan besar karena menghemat waktu tempuh hingga 75 persen*. Efisiensi ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik dan akan memberikan daya saing yang besar bagi Palembang dan Lampung," kata Presiden.

Selain itu, peresmian ruas tersebut juga semakin menambah daftar panjang ruas tol bagian dari trans-Sumatera dengan panjang keseluruhan mencapai 2.992 kilometer yang telah beroperasi.

*Hingga saat ini, 657 kilometer ruas jalan tol di sepanjang trans-Sumatera* telah dapat digunakan, 608 kilometer dalam tahap konstruksi, 430 kilometer memasuki persiapan konstruksi, dan direncanakan pembangunan untuk 1.297 kilometer lainnya akan segera menyusul.

"Jalan tol ini tidak hanya menghubungkan antarwilayah antardaerah, tapi juga untuk membangkitkan perekonomian di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Sumatera Selatan, juga menumbuhan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi yang produktif," Presiden menjelaskan.

*Oleh karena itu, Kepala Negara meminta pemerintah daerah setempat untuk memanfaatkan* *kehadiran jalan tol itu dalam rangka memajukan wilayahnya masing-masing*. Setidaknya, Presiden melihat adanya potensi besar pengembangan wilayah di lokasi-lokasi yang dilintasi jalan tol itu seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, hingga sentra ekonomi lainnya.

Dalam kunjungan kerja hari ini, Kepala Negara berkesempatan untuk meninjau ruas tol tersebut yang dimulai dari gerbang tol Kramasan hingga Jakabaring sepanjang sembilan kilometer dan Jembatan Ogan yang menjadi ciri khas dari ruas tol tersebut.

Hadir dalam acara peresmian di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Ogan Ilir, 26 Januari 2021
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

Besok, Presiden Jokowi Akan Menerima Vaksin Covid-19 Dosis Kedua
Presiden Joko Widodo dijadwalkan menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk dosis kedua pada Rabu pagi, 27 Januari 2021. Rencananya, vaksinasi akan kembali dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta.

"Rencananya Bapak Presiden akan menerima vaksin tahap kedua besok Rabu (27/1), sesuai jadwal yang telah ditentukan," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa, 26 Januari 2021.

Untuk diketahui, vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Sebelumnya, Presiden menerima suntikan pertama pada 13 Januari 2021 lalu.

Vaksinasi kedua ini juga akan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.

Setelah vaksinasi, Presiden akan melantik Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) di Istana Negara untuk menggantikan Jenderal Pol. Idham Azis yang memasuki masa pensiun.

"Pelantikan Kapolri juga rencananya akan dilakukan besok, setelah Bapak Presiden menerima vaksinasi," kata Kasetpres.


Jakarta, 26 Januari 2021
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

IDE KAMPUNG TURKI DI DEPOK, WASPADAI IMPOR WARGA ISIS

Kampung ASING ASENG Turki di Depok
*IDE KAMPUNG TURKI DI DEPOK*, *WASPADAI IMPOR WARGA ISIS*
Dahono Prasetyo

*Inilah "hebatnya" kota Depok. Belum genap seminggu Walikota dan Wakilnya dilantik*, sudah membikin gebrakan yang cukup mengejutkan. Pasangan duo PKS ini merencanakan pembangunan Kampung Turki di wilayah Depok.

*Berdalih kerja sama ekonomi dan infrastruktur, kran kolega dari negara pujaan kaum Kadrun*, diberi karpet merah oleh kepala daerah Depok. Membangun sebuah kampung, kawasan khusus atau apalah namanya bukan perkara kerja sama. Ada potensi "impor" warga Turki ke Depok yang tidak boleh dianggap biasa.

*Turki yang selama ini kita kenal menjadi pendukung milisi pemberontak ISIS di Suriah*, ekonominya tidak segemilang sebagai negara investor. Kekalahan ISIS di Suriah secara langsung juga kekalahan Turki. Issue gerakan Khilafah juga samar gaungnya berasal dari Kekaisaran Turki Utsmani yang kini sedang diperjuangkan Recep Tayyip Erdogan yang disanjung sebagai bapak khilafah modern. 

*Kita masih menolak lupa, saat ramai perihal Dana Kemanusiaan Suriah dari Lembaga* pengumpul donasi ACT yang justru nyasar ke kampung ISIS. Jalur penyalurannya sengaja lewat Turki yang kemudian berafiliasi dengan IHH yang jelas berstatus LSM Pemerintah Turki penyuplai senjata dan amunisi untuk ISIS.

*Kembali ke Kota Depok yang sudah rahasia umum menobatkan diri sebagai "Ibukota"* Ihwanul Muslim yang berbaju PKS. Ide Kampung Turki tidak bisa semata dikaitkan kerjasama ekonomi. Aroma politik begitu kental tak terbantahkan.
Depok yang dengan segala upayanya di desain ke arah kota syariah, butuh dukungan logistik dari luar. Turki menjadi pilihan tepat bagi Kepala Daerah untuk merintis dukungan dana khilafah, namun praktis menjadi blunder pertama yang membahayakan stabilitas sosial. 

*Tidak mustahil Kampung Turki cepat atau lambat jika terwujud akan dihuni tokoh-tokoh ISIS* yang kalah perang Suriah dan kini sedang berlindung di ketiak Erdogan. Kampung itu kemudian menjadi kawasan ekslusif sekaligus suaka bagi pelarian ISIS!? Selanjutnya muncul jama'ah baru yang mengajarkan cara melawan negeri yang dianggap Thogut. 

*Kalau PKS yang selama ini teriak anti asing dan aseng, maka Turki menjadi pengecualian*. Entah itu menjadi persaudaraan seiman, kehadiran investor khilafah menjadi bukti upaya masif menjadikan kota mini khilafah di Depok. (*teruskan baca artikel di bawah ini....* 👳👶👸👇 )
Banyak cara untuk membiayai infrastruktur di daerah, bahkan pemerintah pusatpun tidak pelit pelit amat mengalokasikan APBN untuk itu. Serapan alokasi anggaran Depok yang katanya di angka 80%, meski tidak telihat perubahan signifikan pembangunannya, membuktikan pengajuan dana apapun dan berapapun selalu diberikan. 

Artinya secara manajemen, Depok tidak kekurangan anggaran pembangunan. Kalau kemudian sibuk mencari bantuan investasi dari luar bisa diindikasikan ada agenda pembangunan lain di luar skema pengajuan kepada pemerintah?!

Apakah kehadiran Kampung Turki akan berdampak peningkatan kesejahteraan bagi warga Depok, itu juga butuh dijelaskan kepada warga. Apakah Depok sebagai kita belimbing kebingungan mengekspor, sampai harus kerja sama dengan Turki? Atau tawaran ekspor ikan hias dari dari Walikota Idris mesti bersyarat mendirikan kampung Turki dulu? Kalau hanya dagang Kebab, orang Turki gak butuh kampung, cukup gerobak lapak 2x2 meter cukup. Kalaupun dagang karpet cukup pake bambu di jereng lebar lebar. 

Depok bukan kota bisnis, sekedar tempat tinggal para pekerja di Jakarta yang butuh istirahat nyaman. Kalaupun investasi berupa Mall atau tempat hiburan, di Jakarta lebih lengkap yang hanya setengah jam perjalanan. Atau dibangun masjid ala Turki, sudah ada Masjid Kubah Mas yang luasnya hampir menyamai Istiqlal.

Tulisan ini bukan penolakan tanpa alasan, tapi menyikapi ide "nyleneh" Pemerintah Depok barangkali bisa dipertimbangkan sebelum ide itu benar-benar diwujudkan dengan arogan. Infiltrasi kaum kadrun berkedok bisnis sudah terbaca, jangan sampai hanya karena membela pedagang Turki, warga Depok jadi ribut sendiri.

Pilkada Depok 2020 lalu yang memenangkan Paslon Idris-Imam sesungguhnya hanya didukung tak lebih dari separo warga Depok. Hanya 63% warga mencoblos, itupun masih berbagi presentase dengan Paslon lain. Artinya kebijakan Kepala Daerah jika terjadi penolakan sudah pasti lebih setengahnya.

Jangan iming-imingi warga Depok dengan janji investasi apapun. Apalagi jika itu hanya kedok. Warga Depok hanya butuh hidup tenang dan  terjamin kehidupan toleransi dan Kebhinekaannya.
Itu saja kok.
🇲🇨☝️☝️🇲🇨 Source : https://seword com/p/1RpIMcvTrI

Ibadah Akan Diberi Pelatihan Pencegahan Ekstremisme

*Ibadah Akan Diberi Pelatihan* 
*Pencegahan Ekstremisme*
AKARTA,KOMPAS com – *Pemerintah berencana memberikan pelatihan kepada penceramah* dan pengelola rumah ibadah agar memiliki pemahaman terhadap pencegahan tindakan ektremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di masyarakat.

*Hal itu termaktub dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 7 Tahun 2021* tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2021 (RAN PE).

Berdasarkan salinan Perpres yang didapat Kompas com dari situs resmi Sekretariat Negara, pelatihan tersebut hendak diadakan karena dibutuhkannya peningkatan kapasitas komunitas masyarakat, khususnya komunitas rumah ibadah dalam merespons ektremisme.

*“Pelatihan pengelolaan rumah ibadah tentang pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan* yang mengarah pada terorisme dan pelatihan bagi penceramah agama untuk mendorong moderasi beragama,” demikian bunyi petikan Perpres No. 7 Tahun 2021.

*Lewat pelatihan tersebut pemerintah bertujuan menghasilkan banyak penceramah* yang memiliki sikap moderat dalam menyampaikan ajaran agama.

Selain itu, *pemerintah juga bertujuan menciptakan suasana rumah ibadah yang cepat tanggap* dalam mengantisipasi *kemunculan ekstremisme berbasis kekerasan* yang mengarah pada terorisme.

*Adapun Perpes Nomor 7 Tahun 2021 diteken Presiden Joko Widodo pada 6 Januari 2021* dan resmi diundangkan sehari setelahnya. Bab 1 Perpres tersebut menjelaskan, *RAN PE* merupakan serangkaian program yang akan dilaksanakan berbagai kementerian/lembaga terkait untuk memitigasi ekstremisme berbasis kekerasan.

*"RAN PE diharapkan dapat menjadi acuan utama implementasi penanggulangan ekstremisme* berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme oleh setiap kementerian/lembaga terkait," demikian bunyi petikan Perpres.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/19/19353411/jokowi-teken-perpres-7-2021-penceramah-dan-pengelola-rumah-ibadah-akan. Penulis : Rakhmat Nur Hakim Editor : Rakhmat Nur Hakim

Terima kasih Pak Joko Widodo, Anda seorang yang sangat perhitungan dan jitu ! , Soal Vaksin Sinovac.

*Pengakuan Mengejutkan Rekan Dokter Soal Vaksin*, *Jokowi Perfect Timing dan Type!*
_*Sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa ini adalah artikel opini saya*. Beberapa dokter pun menjadi narasumber saya dalam menulis artikel ini, khususnya berbicara tentang ketepatan Joko Widodo dalam membeli vaksin Sinovac. Jadi izinkan penulis di dalam keterbatasan, membahas tentang Joko Widodo dan Sinovac._

_*Dapat saya katakan bahwa strategi Jokowi mengamankan vaksin, berbuah manis*. Per hari ini, vaksin Covid sudah begitu menjadi barang langka di dunia. Semua negara mulai panik karena pemesanan covid19 sedang tahap pre order yang tidak tahu kapan bisa diprediksi tanggal produksinya lagi. Negara-negara sudah membeli dan memesan._

_*Negara yang sudah melakukan deal pun masih menunggu stok yang akan dikirimkan* untuk termin berikut. Malaysia pun sudah kesulitan mencari vaksin Sinovac padahal negaranya lebih dekat ke Cina ketimbang dari Indonesia ke Cina._

_*Seorang rekan dokter yang sudah divaksin mengatakan kepada saya bahwa Sinovac* adalah jalan terbaik bagi bangsa Indonesia, yang hidup di daerah tropis dan juga merupakan negara dengan faskes yang masih belum memadai dan merata._

_*Sepertinya Malaysia terlalu banyak berpikir dan itung-itungan dengan warganya*, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk menentukan jenis vaksin yang cocok untuk warga negara Malaysia. Mungkin terpengaruh dari Amerika, Malaysia enggan mengambil vaksin Sinovac, yang diteliti oleh perusahaan di Cina._

_*Perusahaan Sinovac Biotech Ltd adalah perusahaan yang ada di Cina*, yang dianggap sebagai perusahaan paling berpengalaman di bidang pembuatan Vaksin. Vaksin MERS, SARS, Flu Burung dan Flu Babi sudah dikembangkan juga oleh perusahaan Sinovac. Artinya, perusahaan ini sudah teruji track recordnya._

_*Sinovac dan Kimia Farma bekerjasama untuk mengembangkan vaksin* untuk Indonesia. Dengan gen antara orang Tiongkok dan juga orang Indonesia yang mirip, satu rumpun Asia, tentu penelitian akan dipermudah. Kalau bicara tentang vaksin, ada yang mengatakan bahwa vaksin bersifat "rasis"._

_*Vaksin ini sifatnya compatible dengan penerima vaksin*. Gen setiap ras itu berbeda, sehingga butuh kecocokan vaksin. Mungkin vaksin Pfizer cocok untuk orang Barat, namun belum tentu cocok untuk orang Timur. Mungkin vaksin Sinovac cocok untuk orang Timur, namun belum tentu cocok untuk orang Barat._

_*Dengan demikian, kita melihat ketepatan Joko Widodo dalam memilih vaksin sangatlah jitu*. Mungkin efikasi yang agak rendah, mengindikasikan bahwa vaksin ini relatif aman untuk diinjeksikan. Melihat dari efek samping, Sinovac teruji sebagai vaksin yang juga aman untuk disuntikkan._

_*Kenapa efikasi rendah, membuat vaksin ini aman? Karena efikasi yang tinggi*, mungkin membuat orang mudah menjadi kebal dari Covid 19. Tapi untuk menjadi kebal Covid 19, tubuh manusia harus belajar. Jika dipaksa untuk belajar, maka ada kemungkinan tubuh resisten._

_*Dan jika orang-orang di usia tua mengalami resistensi*, akan berdampak kepada kesehatan mereka dan membuat mereka kemungkinan mengalami efek samping. Salah satu yang diduga kuat dalam kematian 30an manula di Norwegia, adalah efek samping, meski sampai sekarang belum diberikan informasi detailnya._

_*Sinovac dengan pengalaman mereka, tentu tidak mau sembarangan membuat vaksin*. Kalau vaksinnya memiliki efikasi tinggi, pasti banyak tubuh yang resisten. Tentunya dengan banyaknya efek samping, perusahaan tersebut akan merugi dan namanya buruk. Karena bicara vaksin, kita bicara hidup orang._

_*Bicara penyimpanan, vaksin Sinovac pun juga terbilang cukup mudah*. Tidak seperti Pfizer dan Astra Zeneca dan berbagai vaksin canggih lainnya dengan efikasi tinggi. Mereka harus disimpan di tempat tertentu dengan kondisi yang sulit direkayasa oleh fasilitas kesehatan di Indonesia._

_*Joko Widodo tahu bahwa fasilitas kesehatan di Indonesia yang begitu luas* ini dengan ketimpangan yang masih tinggi, *tidak memungkinkan pembelian vaksin dari Amerika dengan* *storing requirement yang sangat menyulitkan*._

_*Artinya, Joko Widodo tidak sembarangan beli*. Dia tahu kondisi-kondisi yang dibutuhkan dan yang menjadi fungsi batasan dari vaksin ini, yakni syarat-syarat penyimpanan dan faktor-faktor lainnya. Memang butuh pertimbangan yang sangat matang dalam memilih Vaksin._

_*Joko Widodo tidak salah memilih vaksin. Dia tidak salah memesan 600 juta vaksin* untuk bangsa ini. Tenaga kesehatan alias nakes sudah divaksin, dan sedang berjalan sampai dengan kira-kira Februari ini untuk menuntaskannya._

_*Tim kementerian kesehatan pun dan orang-orang yang memberikan masukan kepada* *Jokowi* *sudah sangat baik.* Memesan sekitar 600 juta dosis. *Artinya setiap warga negara*, *bahkan terhitung dari usia 0-80 atau 90an tahun, dapat vaksin*._

_Kecintaannya akan negara ini, membuat Jokowi bisa memiliki feeling yang sangat tepat. Arahan-arahan mantapnya benar-benar luar biasa. Dia bukan sekadar membeli demi bisnis. Dia membeli vaksin demi bangsa ini. Bahkan dia melakukan gambling yang ia prediksi pasti menang. Kenapa saya katakan gambling?_

_*Karena vaksin Sinovac saat dipesan, belum lulus uji klinis tahap III*. Tapi akhirnya *uji coba* *dari berbagai negara, dinyatakan lulus*. Brasil efikasi 50 persen sekian, Cina 70 persen sekian dan Indonesia 60 persen sekian. Angka yang cukup optimistis. Mengakomodasi banyak warga, yang sudah memiliki KTP._

_*Karena anak-anak belum diuji, sehingga aman*. *Terima kasih Pak Joko Widodo, Anda* *seorang yang sangat perhitungan dan jitu!*_

source: https://seword com/umum/pengakuan-mengejutkan-rekan-dokter-soal-vaksin-0wYrUhIGxx?_gl=1*l6cm7h*_ga*UkJmQVpKdlRXVHNyb0dzNS1hRE9qbWIyUkNBZDBWYlQ2RUxYUERvcGtxYkNkUFM2Sm1oSUlfWnRtUzF4dUE1Ng..
*Pengakuan Mengejutkan Rekan Dokter Soal Vaksin, Jokowi Perfect Timing dan Type!*
_Manuel.. ✍️ 353.Jan 22, 2021..._
SHARE ke teman dan REKAN ANDA agar mereka ikut paham.
Indonesia Majua

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)