Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Showing posts with label Analisis Politik. Show all posts
Showing posts with label Analisis Politik. Show all posts

Friday, October 2, 2020

Terbongkar, Kakak Najwa Shihab Dapat bagian Proyek Kartu Prakerja Rp 5,6 Triliun

Kakak Najwa Shihab bernama Najelaa Shihab melalui perusahaan sekolah.mu mendapat bagian proyek Rp5,6 triliun Kartu Prakerja. Politikus Gerindra Andre Rosiade mengatakan, NarasiTV yang didirikan Najwa Shihab memasok konten ke platform sekolah.mu. 
“Kita minta klarifikasi Najwa, apa betul memang Mbak Najwa terlibat atau punya hubungan dengan startup Sekolah.mu yang mendapatkan proyek penunjukan langsung Kartu Prakerja,” kata Andre kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/5/2020). 

“Kita minta klarifikasi saja, sudah tiga hari nih tolong dijawab sama Mbak Najwa terlibat atau tidak, berhubungan atau tidaak, itu saja,” sambung Andre dilansir dari Tribunnews.com.

Media online cybertreat.id mengungkap konten NarasiTV yang masuk di sekolah.mu tiba-tiba hilang. “Cyberthreat.id mencoba mencari konten yang dimaksud Andre di situs Sekolah.mu. 

Dari pencarian lewat Google, Sekolah.mu memang pernah memuat setidaknya dua konten dari NarasiTV yang berjudul “Reportase Dasar” dan “Conten Creator Tulisan”. Kedua tulisan itu terekam di Google pada 29 Maret 2020,” tulis cybertreat. Najwa Shihab mau pun manajemen Sekolah.mu belum memberikan klarifikasi tentang konten narasi tv itu dicabut dari platform Sekolah.mu. Bantahan Najeela Shihab Head of Sekolah.mu, Najeela Shihab membantah narasi tv terlibat dalam proyek kartu prakerja maupun hubungan dengan sekolah.mu.
https://politikandalan.blogspot.com/2020/10/terbongkar-kakak-najwa-shihab-dapat.html ]

“Narasi dan atau Najwa sebagai co-founder Narasi juga tidak ada ada kaitannya dengan Sekolah.mu, baik dari segi kepemilikan saham maupun pengelolaan,” ungkapnya, Rabu (6/5/2020) dikutip dari tempo. Najeela mengatakan, hubungan dengan Najwa hanya kakak dan adik. 

“Satu-satunya hubungannya adalah saya sebagai salah satu pemegang saham dan CEO Sekolah.mu merupakan kakak Najwa,” kata Najeela. Kata Najeela, kemunculan Narasi itu khusus dalam rangka program karier.mu, salah satu kegiatan utama Sekolah.mu. 

Program ini mempertemukan antara murid, mahasiswa, dan profesional dengan dunia kerja. 

https://suaranasional.com/2020/05/06/terbongkar-kakak-najwa-shihab-dapat-bagian-proyek-kartu-prakerja-rp-56-triliun/ .

JENDRAL GATOT BILANG ADA INDIKASI HABIBIE GUSDUR PKI ?


JENDRAL GATOT BILANG ADA INDIKASI HABIBIE GUSDUR PKI ?

============================

Negara memiliki lembaga Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis TNI, Badan Intelijen dan Keamanan Polri dan Badan Instalasi Strategis Nasional Kemhan... Yg didalamnya banyak orang-orang yg ahli dalam menggali informasi...

Tidak ada info dari lembaga tersebut yg mengatakan kebangkitan PKI yg santer diisukan...

Jadi sekarang kita paham kalau isu yg dikembangkan hanya sekedar manuver politik saja...

Pandai-pandai mencermati suatu berita...

(Jenderal TNI Purn.Dr. Moeldoko)

#StopHoax
#InoviteOrDie
#BeSmart

Thursday, October 1, 2020

ISU CINA DAN PKI ADALAH CARA MEMBAKAR EMOSI MASSA


S Indro Tjahyono, pengamat sosial. 

Tanpa bukti berupa peristiwa faktual di lapangan ,tiba-tiba isu PKI menggema di seluruh media sosial. Isu ini viral menyusul isu Cina yang sudah didera sejak 2014. Mereka yang beropososi melakukan shadow boxing di depan publik, sementara masyarakat hanya dingin merespon.

EMOSI JADI SASARAN
Ada strategi yang biasanya efektif digunakan untuk mendapat dukungan rakyat yakni membuat rakyat tidak berpikir dan hanya menuruti emosinya. Berdasar teori sosial lama , Daniel Goleman mengatakan emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. 

Saat emosi dibakar diharapkan akal sehat tidak bekerja. Lebih jauh ini sama dengan strategi Semburan Fitnah (Firehose of Falsehood) yang sedang populer didunia saat ini. Operasi khusus ini dikenal sebagai Operasi Rusia yang dipraktekkan Rusia sejak 1870, 1970 dan kemudian 2012-2017 dalam krisis Crimea, konflik Ukraina, dan perang sipil di Suriah. Operasi ini juga sangat efektif untuk memenangkan pemilu/pilpres, sehingga menjadi strategi favorit bagi para capres yang kurang  visioner. 

Informasi disebar dengan ofensif melalui narasi-narasi hypnowriting yaitu sebuah teknik penulisan secara hipnotik yang diarahkan pada croc brain manusia, yakni emosi untuk mempertimbangkan
apakah seseorang berada dalam keadaan aman atau tidak. Seorang yang berambisi menjadi capres menyebar kekhawatiran  kepada masyarakat. Di tengah kekhawatiran itu ia pun mencitrakan diri sebagai Ratu Adil yang akan tampil memperbaiki keadaan.

MENYERANG DI TENGAH AMNESIA PUBLIK
Isu Cina yang digenjot sejak 2014 terus dipelihara, diaktualisasi, dan terus disebarluaskan. Pendekatan politik luar negeri Indonesia terhadap Cina telah diubah menjadi isu rasialis yang memang laten sejak dulu. Ini dikaitkan lagi dengan isu desakan tenaga kerja asing. 

Rakyat diberi informasi yang timpang , seolah orang yang berbahaya adalah orang Cina. Kalau berbicara dominasi imperialisme, banyak imperialisme yang semua menjadi ancaman bagi kepentingan nasional. Mengapa mereka tidak memberi informasi tentang Imperialisme Jepang, Arab, dan Barat di Indonesia.

Yang paling fatal adalah bagaimana isu PKI yang sudah terkubur dari ingatan massa dibangkitkan kembali. Upaya mengangkat isu PKI ini terjadi secara masif karena peran media sosial dalam menciptakan visualisasi dan halusinasi tentang masih hidupnya PKI. Agresifitas penebaran isu PKI ini sudah overdosis,  ibarat membangkitkan mahluk-mahluk yang diciptakan dokter Frankestein. 

TUDUHAN TIDAK FAKTUAL
PKI itu secara ideologis  merupakan internasionalisme. Bagaimana kita percaya komunis masih hidup di Indonesia ,sedangkan negara komunis di luar negeri sudah bangkrut. Soviet bubar, Cina menjadi komunis hipokrit, sedang Vietnam dan Kuba hanya menjalankan sentralisme. 

Kalau kita berbicara manakah ideologi laten yang mengancam NKRI, justru adalah Islamisme atau Islamologi yakni ideologi yang memperalat agama  untuk mendapat kekuasaan. Ideologi itu memiliki utopia yakni negara khilafah. Mengapa ini tidak dianggap bahaya, padahal mereka terang-terangan menolak NKRI walau organisasinya sudah dibubarkan. 

Isu-isu yang terus diluncurkan dan dilancarkan untuk menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran merupakan bentuk dari teror mental dan berujung pada pembodohan. Karena gorengan isu-isu itu tidak akan ditangkap oleh Neo-Cortex di mana pikiran Kritis dan Logika berada, namun langsung menusuk ke Croc Brain. Mereka hanya ingin menciptakan kerbau penurut setelah dicocok hidungnya.
==================

Densus 88 Tangkap Sejumlah Alumni Suriah Kelompok Jamaah Islamiyah di Jateng.

Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di Jawa Tengah, Rabu 30 September 2020. 

Di antara mereka yang ditangkap berkaitan dengan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) khususnya terkait pimpinan JI Para Wijayanto. Para sendiri lebih dulu ditangkap.

Mereka yang ditangkap, pertama berinisial SH,38, alamat di Kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan. SH ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Desa Wedelan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.

Pada penangkapan yang dilakukan sekira pukul 06.00 WIB itu, ternyata di rumah kontrakan tersebut ada seseorang berinisial S alias R,43, warga Kelurahan Semanggi Kelurahan Pasar Kliwon Solo. 

Dia ini berstatus daftar pencarian orang (DPO) Poda Jateng atas kasus penganiayaan intoleransi yang terjadi di Solo. S kemudian ikut diamankan polisi.

Sejumlah barang bukti dibawa, di antaranya 2 ponsel, sejumlah buku tabungan, 2 sepeda motor berikut surat-suratnya serta identitas diri.

Informasi yang dihimpun, terduga teroris SH sudah menempati kontrakan itu sejak Maret 2020, sementara S alias R sejak pertengahan September 2020.

Sekira 2 jam dari penangkapan di Jepara, Densus juga menangkap seorang terduga teroris berinisial RK,24,warga Kelurahan Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Dia adalah adik dari MF,26, yang juga jadi sasaran penangkapan.

Sama seperti SH, mereka juga kelompok JI. Terduga teroris yang ditangkap di Kudus itu, yakni RK diketahui merupakan returnee Suriah, pemberangkatan gelombang ke-9 dan tinggal di Suriah selama 2 tahun. 

RK juga punya spesifikasi ahli membuat bom. Dia ditangkap di gang masuk rumah kontrakan Dusun Palan RT3/RW1 Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.

Selanjutnya, 4 jam setelah penangkapan di Rembang atau sekira pukul 12.00 WIB, Densus bergerak ke Kabupaten Boyolali dan menangkap seorang terduga teroris berinisial SC alias M, 40, warga Kelurahan Sambi, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.

SC alias M ditangkap di depan Masjid Al Fatah Semono, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. SC diketahui juga merupakan returnee JI dari Suriah. Dia ikut pelatihan selama sebulan di Suriah, pada April 2013 dia pulang dari Suriah memberikan hasil laporannya ke sejumlah orang penting di kelompok JI seperti Choirul Anam alias Bravo hingga Para Wijayanto amir JI yang sudah ditangkap pada Juni 2019 lalu di Bekasi.

Selengkapnya klik  http://niicrisiscenter.com/2020/10/01/densus-88-tangkap-sejumlah-alumni-suriah-kelompok-jamaah-islamiyah-di-jateng/

=======================

ANALISIS JURNALISTIK: NAJWA LAKUKAN CYBER BULLYING KEPADA MENKES TERAWAN

 
Melihat apa yang dikerjakan oleh Najwa Shihab dalam melakukan wawancara kursi kosong yang harusnya diisi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, saya langsung buru-buru menganalisis secara sederhana, terkait apa yang dikerjakan. Karena saya merasa ada ketidakpatutan di dalamnya.
Saya tidak mau berasumsi lewat perasaan. Lantas saya mencari-cari tentang kode etik jurnalistik. Dan betapa terkaget-kagetnya saya menemukan bahwa ternyata Najwa yang marganya sama seperti Rizieq, melakukan pengkhianatan dan pelecehan terhadap jurnalistik. Apa saja yang dilakukan? Mari kita korek.

Pasal 1 Kode Etik Jurnalistik. Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Pertama, Mata Najwa melanggar kode etik kebebasan berpendapat. Loh? Kok bisa kebebasan berpendapat yang dilanggar oleh Najwa? Begini bung. Ketidakmauan seseorang terhadap diwawancara adalah hak prerogatif yang tidak boleh diganggu gugat.
Namun Najwa Shihab memaksa-maksa Terawan untuk datang. Padahal Terawan sudah mengutus dirjen kementerian kesehatan untuk datang ke sana. Ditolak. Ditolak untuk hadir sebetulnya biasa saja. Tapi jika setelah ditolak, kemudian tetap melakukan framing bahwa Terawan tidak datang, itu adalah pelecehan.
Terawan bebas untuk memilih apakah dia mau hadir atau tidak. Mau disebut pengecut pun silakan. Akan tetapi, kenapa Najwa malah melakukan bullying terhadap Menteri Kesehatan, dengan cara mewawancarai kursi kosong? Ini sudah kurang ajar.
Kedua, Najwa tidak akurat. Dia tidak memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan akurasi. Seharusnya Najwa mengatakan dengan jelas bahwa Menkes sudah mengirimkan dirjennya. Lalu mereka menolak. Setidaknya, semua orang perlu tahu apa yang menjadi latar belakangnya.
Kalau pun Terawan tidak mau, ya sebutkan alasannya. Alasannya kalau tidak ada, tapi kan sudah ada Dirjen Menkes yang mewakili, lalu ditolak. Kenapa harus Terawan? Inilah yang tidak diketahui oleh orang-orang banyak.

Ketiga, Najwa Shihab tidak beritikad baik. Dia kelihatan ingin memframing buruk pemerintahan pusat. Mulai dari debat dengan Presiden Jokowi tentang mudik dan pulang kampung, saya sudah jijik lihat ini. Dan saya menulis hal ini, bukan di media yang masuk ke Dewan Pers. Saya nulis di Seword. Ini opini. Jadi beda. Saya sengaja ingin memperlihatkan bahwa Najwa ini salah.

Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik. Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

Pertama, Najwa Shihab tidak menghormati hak privasi. Terawan memiliki privasi. Mungkin saja dia sibuk urus Covid 19. Apa yang Terawan katakan, sering dipelintir keluar oleh media yang justru back fire. Beberapa kali Terawan muncul di awal-awal Covid 19 masuk ke Indonesia.
Apa yang dia katakan, di backspin dan dianggap sebuah lelucon. Dan keluarnya lelucon. Kenapa sih? Apakah karena Terawan itu agama minoritas? Halah. Saya sih nggak mau berprasangka buruk. Yang pasti, kemungkinan besar Terawan tutup mulut, karena dia tidak mau disalahartikan lagi.
Dari sini kita melihat bahwa Najwa juga tidak menghormati pengalaman Terawan yang mungkin memiliki trauma dengan wartawan macam orang ini. Kalau Terawan datang ke acara Mata Najwa, pasti di backspin lagi.
Setiap kali Najwa motong orang ngomong di acaranya gua selalu mikir “Nih cewek pasti naksir gua dan gua pasti tolak.” Belum selesai ngomong, sudah dipotong. Kalau Anies sih gapapa, kalimatnya lu cincang tipis-tipis juga bodo amat gua. Lah ini Luhut dipotong, Jokowi dipotong. Kan kurang ajar.
Sebenarnya masih ada beberapa pelanggaran kode etik jurnalistik di pasal-pasal berikutnya. 
Ini baru pasal 1 dan 2. Nanti saya akan melanjutkannya kalau saya niat. Tidak berlebihan jika kita berkesimpulan bahwa Najwa ini melakukan cyber bullying kepada menteri. Kasihan. Pengalaman belasan tahun di media, ternyata akhirnya hanya seperti ini...
Najwa Shihab merasa diri lebih penting dari Presiden karena dia menganggap dirinya untuk memanggil menteri-menteri Jokowi. orang yang memiliki marga sama dengan Rizieq Shihab ini dan juga tidak kebetulan mendukung Novel Baswedan, menjadi orang yang tidak lagi netral.
Kaidah jurnalistik dilawan dan jauh dari kata profesional. Mangkel saya melihat bagaimana Najwa beberapa kali sering memotong dan memprovokasi orang-orang yang tidak ia suka khususnya belakangan ini.
Kita harus sadar juga bahwa memang pemerintah Indonesia masih belum maksimal menanggulangi wabah di Indonesia. Tapi bukan berarti mereka boleh untuk di bully ataupun di sindir-sindir dengan talak lewat acara-acara murahan seperti itu. Yang memiliki hak prerogatif menilai kinerja menteri sebetulnya adalah Presiden Joko Widodo, bukan Najwa. Ganti nama saja jadi Mata Nadrun.

Begitulah kadrun-kadrun.
======================
TAMBAHAN BERITA MENARIK LAINNYA:

6. Kementerian Kesehatan RI mempercepat penyelesaian klaim biaya perawatan pasien corona. Hingga saat ini jumlah RS yang telah mengajukan klaim sebanyak 1.356.
Belakangan terkuak adanya pasien corona yang menalangi biaya dulu ke rumah sakit. Hal ini karena proses verifikasi cenderung lama.

“Kami melakukan percepatan pembayaran klaim kepada rumah sakit yang melayani dan merawat pasien Covid-19, tentunya untuk menjaga cash flow dan mutu layanan rumah sakit,” ungkap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rilis di situs resmi Kemenkes, Rabu (30/9/2020).

7. Pengamat Politik Karyono Wibowo menyarankan kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Maju dalam penanganan masalah pandemi Covid-19 perlu dievaluasi oleh Presiden Jokowi, khususnya Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang dalam hal ini menjadi sorotan tajam.

“Kinerja Menkes, kurang maksimal. Memang kinerjanya kurang nampak di mata publik. Mungkin ada masalah dalam membangun komunikasi publik, sehingga programnya tidak tersosialisasi dengan baik,” kata Karyono, Rabu (30/9/2020).

Kemudian ia menyebut, yang terjadi justru Menkes Terawan acap kali membuat kehebohan dengan pernyataan kontroversialnya yang menimbulkan polemik bagi publik.

8. Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mengaku sejak jauh hari telah mewanti-wanti agar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diistirahatkan saja dari jabatannya.

“Saya sejak Maret 2020 menganjurkan agar Menteri Kesehatan ini diistirahatkan,” cuit @fadlizon yang terpantau Rabu (30/9/2020).

Musababnya, kata politisi Partai Gerindra itu, Menkes tidak tanggap dalam mengambil sikap terkait penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut pun berimbas terhadap kurva masyarakat RI yang terserang virus corona tak kunjung melandai hingga saat ini. “Membahayakan seluruh rakyat Indonesia dalam soal Covid-19,” kata Fadli Zon.(terus baca 20an artikel lain di bawah ini...👇👇 )
[ https://www.infotangsel.co.id/2020/10/berita-terbaru-dan-aktual-dikumpulkan.html ]

Monday, September 28, 2020

Waspada ! Isyu Komunisme Yang Dihembuskan GN Jelang 30 September


Pers Release :
Waspada ! Isyu Komunisme Yang Dihembuskan GN Jelang 30 September, Dindikasikan Akan Terjadi Operasi Teror Provokasi Aksi Kekacauan Dilakukan Pasukan Siluman Loyalis GN

Assalamu'alaikum. Wr. Wb. 

Pada Jum'at berkah ini semoga Allah SWT selalu melindungi bangsa dan negara serta secepatnya pandemi Covid 19 berakhir. Aamiin YRA.

Jelang 30 September, kejadian perusakan mesjid di Dago Kota Bandung, penusukan Syekh Ali Jabeer, Isyu aksi teror pada ulama ramai di jagat Maya, seiring dihembuskan Isyu komunisme tuduhan PKI pada pemerintah, opini propaganda menggiring publik agar ummat Islam marah dan seolah olah yang melakukan aksi kekerasan teror pada ulama adalah PKI dan dengan kejinya memfitnah seolah dilakukan oleh bagian atau suruhan pemerintah Jokowi.

Suhu kompor gas semakin diperbesar tanpa Tedeng aling aling GN bicara bahwa pergantian dirinya dari Panglima TNI gara gara memerintahkan Nobar Film G30S/PKI, sebuah strategi propaganda jahat menstigma bahwa Presiden Jokowi pro PKI. Kenapa baru bicara sekarang ? Kalau memang PKI ada kenapa waktu masih jadi Panglima TNI tidak melakukan upaya penangkapan dan melawan .. kalau mempunyai keberanian !!!.

Saking nekad dan prustasinya GN melempar bom intrik pecah belah ke TNI " boleh membunuh komandan atau pimpinan jika merubah Pancasila" Justru yang sudah jelas akan merubah Pancasila , UUD 45, NKRI itu eks HTI dan jaringannya yang bergabung bersama GN di KAMI.

Dibalik semua kejadian manuver, propaganda GN harus diwaspadai diduga yang menciptakan aksi teror pada ulama, serangan perusakan mesjid dan aksi aksi teror lainnya yang terjadi jelang 30 September diciptakan dan dilakukan oleh orang orang dan jaringan loyalis GN, cara cara orde baru lempar batu sembunyi tangan dengan tujuan memprovokasi ummat Islam agar marah terjadi kekacauan nasional untuk menggulingkan Jokowi.

Oleh karena itu atas gambaran situasi kondisi diatas untuk menjaga dan melindungi rakyat Indonesia dari ancaman aksi kekerasan dan teror dari pasukan siluman loyalis GN yang akan menciptakan kekacauan nasional seolah PKI yang berbuat. Kami atas nama PPJNA 98 memohon Bapak Presiden Jokowi untuk mengintruksikan KAPOLRi dan Panglima TNI meningkatkan kewaspadaan dan tangkap pembuat onar , kekacauan, aksi menebar teror dan aksi perusakan sarana peribadatan untuk tetap menjaga stabilitas keamanan nasional  melindungi segenap rakyat Indonesia ditengah pandemi Covid 19.
Semoga Allah melindungi kita semua dan pandemi Covid 19 secepatnya berakhir.

Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal Maulana wani'man Nasyir

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Batu Tulis Bogor , 25 Sept 2020
🇲🇨 PPJNA 98
Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98

Ketum PPJNA 98
ANTO KUSUMAYUDA

Sekjen PPJNA 98
ABDUL SALAM NUR AHMAD S.AG

=============================

BANTEN MENOLAK!!

Pesilat anak buah prabowo ikut menghadang kami-gatot di serang, banten.

https://ketikberita.com/sempat-memanas-deklarasi-kami-banten-digeruduk-puluhan-peguron-dan-tokoh-masyarakat-kota-serang/

Dianggap meresahkan dan melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Banten digeruduk puluhan massa dari Peguron TTKDH Kota Serang dan Peguron Jalak Banten, Kota Serang.

Deklarasi tersebut digelar di Pondok Pesantren Al Islam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Minggu (27/09/2020).

Meski pada akhirnya deklarasi tersebut dibubarkan oleh pihak Kepolisian Kota Serang dengan alasan keamanan, namun sebelumnya massa dari dua peguron tersebut sempat hendak merangsek masuk guna membubarkan deklarasi KAMI Banten dengan secara paksa.

Ditemui pada saat di lokasi kejadian, H. Mulyana selaku Ketua Peguron TTKDH Kota Serang mengatakan, pihaknya merasa geram dengan adanya deklarasi yang jelas melanggar peraturan yang mana pada saat ini di Provinsi Banten tengah melaksanakan PSBB di tengah pandemi Covid-19.

Apalagi menurutnya, kebanyakan dari peserta deklarasi tersebut berasal dari luar Banten.

“Kita datang ke sini berniat untuk membubarkan acara deklarasi yang seharusnya memang tidak perlu ada di Banten. Apalagi kita sekarang tengah di rundung pandemi. Kita tidak setuju dengan adanya kegiatan yang bisa mencoreng nama baik Banten, dan ditambah lagi kebanyakan peserta malah berasal dari luar Banten,” ujarnya.

Ketua Peguron Jalak Banten Kota Serang, Lutfi Tri Putra menambahkan, di Banten ini tidak perlu adanya deklarasi seperti ini (KAMI-red).

Karena menurutnya, Banten sudah damai. Jadi dirinya sangat tidak sepakat atau dengan kata lain menolak adanya KAMI di Banten.

Lanjut Lutfi, apalagi dengan misi apa yang dibawa KAMI ke Banten yang belum jelas. Maka dari itu Ia menolak adannya KAMI di Banten dengan alasan apaun.

“Kita sepakat menolak adanya KAMI di Banten. Karena mereka ini malah nantinya akan merusak ketentraman Banten, dan misi apa yang dibawa juga masih belum jelas. Apalagi mereka itu rata-rata bukan orang Banten. Tanpa adanya mereka (KAMI-red), Banten ini sudah aman dan tentram.

=======================

Tuesday, September 22, 2020

Ingat tgl 28 Oktober bulan depan ini....batas yg diberikan oleh pemerintah yg sah kpd Cendana dan kroni2nya untuk menyerahkan semua aset/kekayaan/uang rakyat


Dan ingat .tgl 28 Oktober bulan depan ini....batas yg diberikan oleh pemerintah yg sah kpd Cendana dan kroni2 nya untuk menyerahkan semua aset/kekayaan/uang rakyat yg diperoleh secara ilegal 
Bila tidak..akan disita untuk Negara (dan skrng sudah pada diblokir)

Ini juga yg buat mereka semua lagi pada kegerahan  dan juga karena jubir nya (Riziq) yg masih tinggal indekost (dibayarin Tommy terus) di Saudi sudah dibredel oleh pemerintah Saudi agar tidak banyak bicara

PEREMPUAN RAJAWALI TANPA RASA GENTAR

Ahok habis bikin geger lewat kegarangannya soal Pertamina. Tapi ada orang lain yang nyali rajawalinya lebih dahsyat lagi, dan itupun dilakukannya tanpa gegap-gempita.
Dia seorang perempuan rajawali, namanya Sri Mulyani - yang dengan perkasa pernah menghadang pangeran Cendana. Sri mengamankan trilyunan uang negara. Dikutip dari laman resmi Setkab, pemerintah berhasil mengamankan uang negara senilai Rp 1,2 triliun dari rekening TPN yang diblokir di Bank Mandiri.

Sri juga mencegah Bambang Trihatmojo untuk bepergian ke luar negeri terkait piutang negara atas penyelenggaraan SEA Games XIX tahun 1997. Dan Bambang pun menggugatnya ke PTUN.
......
Sri tentunya sadar dengan segenap resiko yang harus dihadapi dengan keberaniannya itu. Namun nampaknya amanah bangsa dan negara lebih membuatnya takut. 

Kita butuh banyak pemimpin yang bukan hanya kompeten - tapi bernyali rajawali seperti Sri - yang mendahulukan amanah dibanding rintangan atau kepentingan apapun. 
Terus terbang Sri, rakyat mendukungmu.
By : HT
https://amp.kontan.co.id/news/begini-kisah-menkeu-sri-mulyani-merampas-rp-12-triliun-dari-tommy-soeharto

Makanya akan ada demo 'mereka' 20 Okt dan Kasad sudah siap sama Kapolri

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)