JAKARTA - Rohaniwan Katolik, Romo Franz Magnis Suseno mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) memberikan sumbangan besar untuk kehidupan lebih baik di Indonesia.
“Saya merasa bahwa NU sudah memberikan sumbangan besar untuk kehidupan lebih di Indonesia,” kata Romo Franz Magnis di Jakarta, Rabu (30/1).
Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, NU menunjukkan bahwa bisa saling menghargai meskipun agama berbeda. Tapi dalam bercita-cita memajukan kemanusiaan dan keindonesia kita bersama-sama.
Romo Frans juga menghargas sikap NU yang terus-menerus menekankan moderasi, tidak memberikan ruang bagi paham ekstrim atau radikal yang bisa mengancam persatuan.
Sementara itu, Ketua Panitia Harlah ke-93 NU, Emha Nabil Haroen mengatakan peringatan hari lahir (Harlah) ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada 31 Januari 2019. Presiden Joko Widodo diminta membuka acara yang berlangsung dua hari tersebut.
“Beliau (Jokowi) nanti akan hadir. Kami minta untuk membuka acara. Acara akan berlangsung 2 hari, dari tanggal 31 Januari sampai 1 Februari," kata Emha Nabil Haroen.
Nabil mengatakan acara tersebut bakal dihadiri sekitar 1.500 peserta dari ketua dan rois Pengurus Cabang NU seluruh Indonesia. Harlah ke-93 NU tahun ini mengangkat tema 'Konsolidasi Organisasi Jelang Satu Abad NU'.
"Jadi mengonsolidasi NU struktural untuk satu irama," ujar pria yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa.
NU merupakan organisasi yang didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya. Berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia itu tak terlepas dari Hadratus Syeikh KHM Hasyim Asy'ari, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dan KH Abdul Wahab Hasbullah, pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.(fri/jpnn)
https://www.jpnn.com/news/rohaniwan-katolik-nu-memberikan-sumbangan-besar-bagi-indonesia?page=2
No comments:
Post a Comment