Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Showing posts with label Joko Widodo. Show all posts
Showing posts with label Joko Widodo. Show all posts

Friday, September 21, 2018

Jokowi Presiden Fenomenal Idola Dunia



Jokowi Presiden Fenomenal Idola Dunia

Tidak mudah menjadi Jokowi, saya pribadi tidak akan sanggup. Blusukan ke mana-mana seperti tak pernah lelah. Cak Lontong yang pernah menemaninya saja angkat tangan. Semua itu demi memastikan semua program bekerja dengan baik. Untuk mendengar langsung laporan rakyat paling bawah. Bukan laporan, Asal Bos Senang.

Difitnah siang-malam ia tak ambil pusing. Disebut Cina, Kristen, PKI, bahkan anak haram. Tak pernah sekalipun dia melaporkan pemfitnahnya ke aparat hukum. Padahal kalau mau, siapapun bisa dipenjarakannya.

Malam kemarin, kembali publik menyaksikan Jokowi sang Fenomenal. Dia muncul di tengah pagelaran Asian Games dengan motor. Sontak orang-orang terkejut. Beberapa menyatakan merinding, kaget, speechless. Kemunculan itu sebenarnya sederhana. Tapi tidak untuk seorang presiden.

Saya tahu, bagi orang yang membencinya, aksi dengan motor itu hanya dianggap pencitraan murahan. Untuk itu kita perlu melihat pendapat orang netral di luar sana. Di Korea Selatan, aksi Jokowi itu mengundang decak kagum. Sambutan warga dunia begitu hangat dan penuh kekaguman.

"Ini presiden luar biasa. Mungkin satu-satunya di dunia." Begitu kurang lebih kehebohan orang-orang. Memang agak berlebihan, tapi begitu faktanya. Segagah apapun Putin, karena dia mantan pasukan elit KGB, tapi Putin tidak tampil mengejutkan seperti itu dalam pembukaan Piala Dunia.

Jokowi ini benar-benar dimunculkan oleh jaman. Ia bukan tipe orang yang berjalan merunut jalur. Selalu out of the box. Ia sengaja menempuh jalan paling berisiko, tak mau memilih langkah aman.

Lihat program kerjanya yang melawan rintangan. Baginya tak ada yang mustahil. Keinginannya begitu kuat. Dan ia percaya, selama ada kemauan, di situ ada jalan. Dan begitulah, Jokowi selalu ditolong oleh keberuntungan.

Malam pembukaan Asian Games adalah malamnya Jokowi. Ia bintang paling terang di perhelatan itu. Mata di seluruh penjuru dunia menatapnya takjub. "Ini presiden?" Iya. "Pemimpin dari dua ratus sekian juta rakyat?" Betul. Dia anugerah bagi Indonesia. Bagi yang menerimanya demikian.

Sebaliknya, ia menjadi ujian terberat bagi pembencinya. Orang ini hampir tak punya celah untuk diserang. Tidak korup, tidak nepotisme, tidak semena-mena, tidak pengecut. Karena kehabisan cara, mereka memfitnahnya.

Kehadiran Jokowi dengan motor adalah kejutan luar biasa bagi acara pembukaan Asian Games. Namun di kelompok seberang, gagasan untuk memberi kejutan seremoni Asian Games itu dicemooh.

Zeng Wei Jian, salah satu seleb sebelah, mulai membahas soal stuntman, aksi ngerem bergaya stoppie, dan rambut yang tetap klimis setelah memakai helm.

Acara itu memang dipersiapkan sedemikian rupa, untuk membuat suasana meriah. Itu kejutan yang tak terduga. Yang dirahasiakan oleh direktur kreatifnya, Wishnutama. Padahal prosesnya melewati tahap yang tak mudah.

Saat begitu banyak orang bahagia menyaksikan pembukaan Asian Games, kelompok sebelah sibuk mencaci-maki. Acara yang begitu megah dan sebenarnya mustahil, dapat terlaksana dengan sukses. Ini hasil kerja keras banyak orang.

Kenapa mustahil? Karena waktu persiapannya hanya satu tahun. Wishnutama menganggap itu mission impossible. Inggris perlu waktu sepuluh tahun untuk menggelar acara Olimpiade London. Cina sudah memulai penyambutan Piala Dunia tahun 2022 dari sekarang. Maka demi kesuskesan acara itu, Wishnu konon hanya libur dua hari. Dedikasi yang luar biasa ini tidak dihitung oleh haters.

Aksi Jokowi itu bagian dari show. Tentu Jokowi hanya mengambil beberapa bagian, tidak keseluruhan adegan. Sebagai pendongkrak kesemarakan acara. Oleh sebab itu, masyarakat dunia takjub. Mereka hanya bisa berhayal punya presiden demikian "gila". Namun di sini, presiden yang pekerja keras itu dicaci-maki.

Pada dasarnya, apapun yang dilakukan Jokowi akan salah di mata mereka. Misalnya Jokowi tidak pakai stuntman sekalipun, mereka akan komentar, "Presiden kok ugal-ugalan kayak gali, gak pantes!."

Begitu juga ketika Jokowi tidak melakukan apa-apa, membiarkan acara berjalan normatif, mereka akan komentar, "Tuh kan, mosok acara bergengsi dunia biasa saja? Presiden gak becus kerja!"

Intinya, percuma meladeni mereka. Yang bahagia karena kehebohan Asian Games, lanjutkan kebahagiaan kalian. Ikutlah menjadi bagian dari warga dunia. Yang sedih, sakit hati karena keberhasilan Asian Games, sobek KTP kalian, nyebur ke laut sana. Negara ini juga tak butuh gembel macam kalian kok.

https://seword.com/umum/jokowi-presiden-fenomenal-idola-dunia-Szy0EyQ-T

Kajitow Elkayeni

"PEMECAH BELAH NKRI DUA KALI GAGAL KUDETA, KENAPA ? INI PENJELASAN MENKO MARITIM LUHUT BINSAR PANJAITAN."



"PEMECAH BELAH NKRI DUA KALI GAGAL KUDETA, KENAPA ?
INI PENJELASAN MENKO MARITIM LUHUT BINSAR PANJAITAN."

Pada kesempatan ini ijinkan saya menjelaskan apa yang sedang terjadi di pemerintahan. Saya berharap penjelasan ini paling tidak dapat memberikan sedikit gambaran menjelang Pilpres 2019.

Saya membaca banyak komentar di fb ini, baik yang positif maupun negatif bahkan menghujat Presiden dan pemerintahan sekarang. Tentu semua komentar miring merupakan pelanggaran hukum yang akan ditindak lanjuti sesuai hukum yg berlaku di NKRI.
Berbagai macam gangguan stabilitas nasional selalu diluncurkan, upaya-upaya mengganggu ketertiban dan keamanan mereka lakukan dan tampaknya sudah tidak sabar lagi untuk muncul ke permukaan dan menggulingkan pemerintahan Joko Widodo sah secara konstitusional.

Golongan sakit hati ini merencanakan makar, tak tanggung-tanggung pihak ini rela merogoh kantong lebih dalam untuk suplai dana lebih besar agar Aksi pura-pura damai bisa sukses menggulingkan pemerintahan saat ini.

✔ADA 3 tiga KELOMPOK* yang sangat ingin menggulingkan b Joko Widodo, adapun pihak-pihak tersebut adalah:

❌. Pihak-Pihak yang "Kekeringan" tidak bisa Korupsi*
Korupsi adalah budaya elit yang mendapatkan kedudukan bukan rahasia lagi, bukti korupsi membudaya di berbagai lini di negara ini dibuktikan dengan banyaknya para koruptor yang ditangkap oleh KPK mulai dari kelas teri sampai kelas kakap.
Para koruptor yang rela beinvestasi besar-besaran untuk mendapatkan kursi jabatan di negeri ini, investasi besar-besaran mereka terancam gagal balik modal karena pemerintahan Joko Widodo sangat ketat dalam penggunaan dan pegawasan anggaran. Paceklik berjamaah dialami oleh kelompok ini karena aksi-aksi Jokowi menutup yang bocor, bocor dan sangat efektif untuk membuat para tikus kelaparan.

❌. Orang-Orang yang Ingin membajak NKRI berdasarkan Agama*
Radikalisme dan separatisme dengan alasan agama bukanlah hal baru di negeri ini, bahkan pentolan kelompok ini berani lantang tidak mengakui Pancasila yag merupakan dasar dari Negara ini.
Kelompok radikal ini sudah menunjukkan upaya-upaya mereka untuk menguasai negara ini dan membuat negara ini sesuai dengan paham mereka anut, kelompok ingin sukses menguasai negara ini seperti apa yang dilakukan oleh kelompok sejenis kelompok ini yang sukses menggulingkan pemerintahan seperti Mesir dan Turki.

❌. Pihak-Pihak yang takut terjerat Hukum*
seperti kita ketahui, pemerintah Jokowi melakukan bersih-bersih sembari menggencarkan pembangunan di Negara ini, dalam upaya bersih-bersih tersebut banyak orang-orang yang merasa terancam akan terjerat hukum karena mereka sudah berbuat jahat di masa lalu, mereka yang dengan rakus menghisap dana negara dengan berbagai trik untuk menumpuk kekayaan.
Manuver Jokowi membuat pihak-pihak berdosa tersebut ketar-ketir, mereka membangun koalisi jahat dan rela memberikan suplai dana besar-besaran untuk berdemo  menggulingkan pemerintahan Jokowi, hanya dengan menggulingkan Jokowi-lah yang dapat menyelamatkan mereka dari jerat-jerat hukum rapat yang dibangun Joko Widodo.
Menggulingkan Jokowi adalah pertaruhan besar oleh kelompok ini, hanya ada dua pilihan Jokowi tumbang atau mereka yang tumbang.

Kelompok-kelompok diatas memiliki satu tujuan utama dan mendesak yaitu menggulingkan presiden Joko Widodo, kesamaan misi ini membuat ketiga kelompok tersebut bahu membahu agar target mereka tercapai.

Membangun Konflik SARA,
berikut bukti bahwa ada kelompok yang membangun opini negatif dan menancapkan kebencian terhadap Etnis, Suku, golongan dan Agama di dunia maya banyak website yang mungkin jumlahnya menyampai angka ribuan untuk menghembus propaganda adu domba memecah belah masyarakat.

Gambar serta video adalah bukti kecil ada gerakan dan upaya yang sangat masif dan dikerjakan dengan sangat terstruktur, berita-berita hoax yang membawa rasis dan sara  adalah faka nyata yang terjadi, upaya-upaya busuk tersebut terkonfirmasi dengan adanya propaganda anti Cina yang diluncurkan dengan coretan-coretan di berbagai sosial media menjelang Aksi demo. 
Pergerakan menyebarkan propaganda ini disebarkan di berbagai sosial media, bahkan banyak anggota TNI aktif sempat termakan isu penggantian Panglima ini, kekecewaan terhadap presiden terbentuk di internal TNI, kekecewaan terhadap presiden sempat diungkapkan oleh beberapa anggota TNI pada akun sosial media Facebook.

Aksi-aksi adu domba ini sudah tercium oleh Panglima TNI, sang Panglima sadar banyak masyarakat sudah termakan propaganda-propaganda ini, ulasan ini adalah untuk membuka mata kita bahwa negara ini sedang di pecah belah oleh orang-orang dan kelompok-kelompok yang ingin mencapai keinginan mereka

Silahkan Sharing tulisan ini pada akun Sosial Media Anda, tunjukkan pada si pemecah belah bangsa ini bahwa kita ada dan tidak akan kalah dengan propaganda. 

"NKRI HARGA MATI"

Wednesday, September 19, 2018

Prabowo Diragukan Bisa Ngaji, 80 Persen Alumni 212 Dukung Penuh Jokowi



Faizal Assegaf, Dewan Pendiri Presidium Alumni 212 , menyatakan eks demonstran anti-Ahok pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017 yang tergabung dalam organisasinya mendukung Jokowi – Maruf Amin pada Pilprs 2019.

Ia beralasan, pemilihan Maruf Amin sebagai cawapres pendamping Jokowi merupakan kemenangan PA 212.

"Masuknya Maruf Amin sebagai cawapres itu sudah kemenangan 212, delapan puluh persen 212 dukung Jokowi," kata Faizal dalam diskusi publik ”Menebak Arah Politik 212” di D' Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018).


Menurutnya, Alumni 212 saat ini sudah terpecah belah, karena banyak ditunggangi kepentingan lain. Selain itu, pengurus asli dalam organisasi itu sudah banyak yang keluar.

"Secara realitas 212 sudah selesai. Realitasnya, komponen organisasinya sudah tak jelas, para pendiri sebenarnya banyak dipecat karena berbeda pendapat. Ini jelas terdapat tarik menarik kepentingan," ujarnya.

Ia juga menegaskan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto—yang juga menjadi kandidat capres pada Pilpres 2019—hanya memanfaatkan massa 212 untuk kepentingan pribadi.

Faizal menuturkan, Prabowo mendekati PA 212 untuk memeroleh banyak suara pendukung pada Pemilu 2019, sehingga menaikkan elektabilitas sang jenderal pada pilpres.

"Karakteristik prabowo tidak religius. Hanya simbolis, dia tidak mewakili kubu religius. Jadi kalau Prabowo ini dijadikan (capres) 212, itu kontraksi. Maaf ya, di 212 pernah tidak mengundang Prabowo mengaji? Prabowo bisa baca (Al quran) saja masih kami ragukan," jelasnya. [Yosafat Diva Bayu Wisesa]


Sumber: https://www.suara.com/news/2018/08/16/173836/prabowo-diragukan-bisa-ngaji-mayoritas-alumni-212-dukung-jokowi

http://www.tribunnow.site/2018/09/prabowo-diragukan-bisa-ngaji-80-persen.html

Prabowo Suka Sudutkan Jokowi, Faisal Basri Geram Beri Tanggapan Tegas Prabowo yg Suka Sebut Indonesia Dikuasai Asing


Prabowo Suka Sudutkan Jokowi, Faisal Basri Geram Beri Tanggapan Tegas Prabowo yg Suka Sebut Indonesia Dikuasai Asing

Demi berkuasa, Prabowo seringkali mengatakan Indonesia telah dikuasai asing. Tanah dan kekayaan alam Indonesia sudah dikuasai asing. Perekonomian Indonesia sudah dikuasai asing. Seakan-akan kehidupan kita pun dikuasai asing.


"Negara kita terancam. Rupiah melemah, tandanya ekonomi kita melemah. Ekonomi melemah karena saat ini bangsa kita sudah dikuasai asing," ujarnya di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9/2018).


Coba lihat betapa Prabowo menekankan bahwa negara kita sudah terancam. Asing sudah menguasai Indonesia. Sampai dollar Amerika menguat terhadap rupiah pun Prabowo mendramatisir seakan-akan ekonomi Indonesia sudah gawat.

Demi berkuasa Prabowo tak segan-segan menakut-nakuti masyarakat Indonesia, seakan-akan ekonomi Indonesia sudah begitu gawat. Ekonomi Indonesia besok akan ambruk. Krisis sudah diambang pintu. Indonesia akan seperti tahun 1998. Ekonomi Indonesia hancur lebur diterjang krisis moneter.

Prabowo memang bisanya begitu. Karena tak punya program unggulan, Ia pun mulai menakut-nakuti masyarakat Indonesia. Bahwa Indonesia akan hancur. Indonesia akan bubar. Indonesia terancam krisis, karena Indonesia dikuasai oleh asing.

Benarkah Indonesia sudah dikuasai asing? Sehingga ekonomi Indonesia gampang dikendalikan oleh asing? Apakah pemerintah sekarang benar-benar takluk kepada Asing seperti yang dikatakan oleh Prabowo?

Padahal sekarang ini justru Presiden Jokowi sedang mengembalikan perusahaan-perusahaan yang dikuasai asing sejak lama kembali kepada Indonesia. Seperti PT. Freeport Indonesia. Bahkan blok Rokan dan blok Mahakam yang semula dikuasai oleh pihak asing, sekarang justru dikembalikan kepada Indonesia. Pemerintah memberikan kepercayaan kepada Pertamina untuk mengelola kedua blok pertambangan minyak tersebut.

Jadi tak ada alasan mengatakan bahwa Indonesia sekarang ini dikuasai oleh asing. Tak ada alasan bahwa asing mengancam perekonomian Indonesia hanya karena dollar menguat terhadap rupiah. Karena bukan hanya rupiah saja yang terimbas dari menguatnya dollar AS, mata uang beberapa negara pun terimbas lebih parah daripada Indonesia. Seperti Turki dan Argentina. Bahkan menurut analisis Nomura Holding Inc yang berkedudukan di Jepang, Indonesia justru termasuk 8 negara yang paling aman dari hantaman krisis.

Analisis Nomura Holding mengemukakan bahwa dua faktor yang membuat Indonesia sebagai salah satu negara teraman dari krisis adalah cadangan devisa Indonesia yang mencapai 118,3 miliar US Dollar. Dan rasio utang terhadap PDB pun cukup kecil. Jadi, menurut analisis Nomura Holding, Indonesia masih aman.

Kembali ke soal apakah benar Indonesia sudah dikuasai oleh asing seperti yang selalu ditekankan oleh Prabowo? Menurut pengamat ekonomi Indonesia, Faisal Basri sampai saat ini Indonesia tidak benar jika dikatakan dikuasai oleh asing.

Menurut Faisal Basri sentuhan asing di Indonesia sangat kecil. Investasi di Indonesia tidak pernah didominasi oleh asing. Penanaman modal langsung oleh asing (direct foreign investment) hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan pembentukan modal tetap bruto (gross fixed capital formation/GFCF).

Bandingkan dengan Malaysia yang nisbah FDI terhadap GFCF-nya sekitar tiga kali lipat Indonesia dan Vietnam–yang notabene negara Komunis–empat kali lipat Indonesia pada periode 2011-16. Filipina yang juga relatif kurang diminati asing pun lebih besar dari Indonesia. Peranan asing dalam pembentukan modal tetap bruto Indonesia berada di bawah rerata Asia sepanjang periode observasi. Bahkan terhadap Bolivia yang di bawah rezim sosialis pimpinan Presiden Juan Evo Morales Ayma, Indonesia jauh lebih rendah.

Jika Faisal Basri saja mengatakan bahwa asing menguasai Indonesia tak lebih dari 5%, kenapa Prabowo justru menekankan bahwa Indonesia sudah terancam dari cengkeraman asing? Padahal negara-negara lain, penanaman modal langsung asing lebih besar beberapa kali lipat dari Indonesia. Dibandingkan dengan Indonesia, Malaysia saja direct foreign investment-nya 3 kali lipat dari Indonesia, dan Vietnam bahkan empat kali lipat. Kenapa mereka tidak koar-koar sudah dikuasai asing? Kenapa hanya Prabowo saja yang terus koar-koar mengatakan Indonesia sudah dicengkeram asing?

Saya yakin, Prabowo memang ingin menanamkan rasa ketakutan kepada masyarakat Indonesia. Menanamkan ketakutan bahwa negara ini akan dijual kepada asing jika masih dikuasai oleh pemerintahan sekarang. Jika nanti, Prabowo benar-benar terpilih menjadi Presiden Indonesia apakah benar-benar tidak akan mengandalkan asing untuk membangun Indonesia? Saya yakin Prabowo juga akan ngeles mengatakan bahwa investasi asing diperlukan karena untuk memperbaiki kerusakan ekonomi yang telah dibuat oleh pemerintahan sekarang. Khan bullshit!

Saya kira dengan penjelasan dari Faisal Basri ini, kita menjadi sadar bahwa selama ini Indonesia tidak dikuasai oleh asing seperti yang terus dikoarkan oleh Prabowo. Malahan saya menduga Prabowo lah yang menjadi antek asing di Indonesia. Karena ketika Indonesia berencana mengembalikan Freeport kepada Indonesia, Prabowo justru mengatakan pemerintah Indonesia harus menghormati kebijakan Amerika terhadap Freeport. Khan kampret!

Pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi membuktikan bahwa Indonesia sampai saat ini aman-aman saja. Karena pembangunan ini adalah cermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya pembangunan membuat pergerakan ekonomi Indonesia terus melaju. Tak stagnan. Tak seperti yang dikatakan oleh para pesimis-pesimis itu.

Bukan begitu kira-kira?

#JokowiLagi
http://www.tribunnow.site/2018/09/prabowo-suka-sudutkan-jokowi-faisal.html?m=1

Tuesday, September 18, 2018

Di Istana, Umat Budha Doakan Jokowi Dua Periode



Di Istana, Umat Budha Doakan Jokowi Dua Periode

Umat Budha yang tergabung dalam Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) mendoakan Presiden Joko Widodo agar bisa memenangi Pilpres 2019 dan memimpin Indonesia dua periode. 


Hal itu terjadi saat Presiden Jokowi membuka Musyawarah Nasional Permabudhi 2018 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/9/2018). 

Ketua Permabudhi Arief Harsono mengatakan, seluruh umat budha yang hadir dalam acara tersebut mengucapkan terima kasih tak terhingga dan menyampaikan penghargaan tertinggi kepada Jokowi dan jajaran yang sudah menunjukan hasil kerjanya dalam empat tahun terakhir ini. 

"Kami menyaksikan infrastruktur terus dipacu dan dibangung di seluruh daerah di negeri tercinta ini. Pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan pelabuhan bandar udara, jalur kereta api, hingga tol laut telah menunjukan hasil yang sangat menggembirakan," kata Arief. 

Arief mengatakan, pembangunan yang sudah berjalan secara masif ini harus terus dipacu dan masih memerlukan waktu. Lima tahun pertama, menurut dia, adalah waktu yang teramat singkat untuk pemerataan pembangunan di negara yang besar dan luas seperti Indonesia. 

"Untuk kesinambungan di negeri tercinta ini, kami berdoa dan berharap semoga Bapak Joko Widodo kembali mendapat amanat rakyat demi kesinambungan pembangunan 5 tahun ke depan," kata Arief disambut tepuk tangan hadirin.

"Semoga Tuhan yang maha Pengasih dan Budha selalu menyertai Bapak Presiden dalam menjalankan amanah memimpin bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia menuju Indonesia damai dan sejahtera," tambah dia. 


https://nasional.kompas.com/read/2018/09/18/13205381/di-istana-umat-budha-doakan-jokowi-dua-
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Sandro Gatra

Friday, September 14, 2018

KISAH BUYUNG PEMBENCI JOKOWI



KISAH BUYUNG PEMBENCI JOKOWI

Mengapa Engkau Membenci Jokowi...

Mengapa anak kesayangan Bundo begitu benci kepada pak Jokowi ?

“ Selalu larut kau pulang , Yung. “ Kata mandeh ketika membukakan pintu untuk putra tertuanya .

“ Mandeh tak tahu apa yang kau kerjakan di Surau sampai selarut ini. Lihatlah badan kau sudah kurus. Mata cekung. Nanti sakit kau. Siapa yang repot ?“ sambung mandeh dengan celotehnya seraya masuk kekamar .

“ Tenang sajalah Mandeh. Aku sedang berjuang mencerahkan masyarakat kampung agar mereka tidak salah pilih dalam pemilu nanti .”

“ Apa hubungannya dengan kau ? Mandeh menengok kebelakang kearah anaknya yang duduk di kursi meja makan .

“ Aku dapat tugas dari Jakarta , mandeh. Ini tugas maha penting untuk kemaslahatan umat .“

“ Tak paham aku. Dan lagi sejak setahun lalu kau tidak lagi kembali ke Jakarta. Tak elok anak bujang tinggal dikampung tanpa penghasilan. Untuk beli rokok saja kau tergantung dari adikmu yang supir prah oto “

“ Mandeh berdoa sajalah. Setelah Pemilu semua akan lebih baik nasib kita. Kezoliman harus dihentikan. Dan itu hanya lewat Pemilu .“

“ Tak paham aku .“

Mandeh masuk kamar .
Buyung terhenyak di ruang tengah sambil menghisap rokok dalam dalam. Pikirannya jauh entah kemana ...

Keesokan paginya setelah pulang dari Surau untuk sholat Subuh, diteras rumahnya sudah ada paman datuk .

“ Paman “ kata Buyung seraya menudukkan tubuh seraya menyalami pamannya .

“ Duduklah Yung. Paman mau bicara ,” kata pamannya. Mandeh, segera berdiri masuk kedalam rumah. Buyung mengambil tempat duduk berhadapan dengan pamannya .
Pamannya belumlah terlalu tua. Ia adik ibunya.Namun sebagai pedagang dia memang tergolong terhormat di kampung. Bukan karena hartanya tetapi karena gemar berbagi kepada siapapun. Termasuk menjaga ponakan dan handai tolan .

“ Paman dapat cerita dari Mandeh kau ,“ kata paman seraya menatap matanya dengan tajam .

" Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan kau ?"

Buyung hanya diam .

“ Bicaralah Yung. Paman ini pengganti Ayahmu. Setelah kalian Yatim, paman yang menanggung biaya kalian. Termasuk biaya kuliah kau di Jakarta. Tadinya paman senang ketika dapat kabar kau sudah bekerja di Bank tetapi sekarang paman baru tahu kau berhenti kerja .
Sudah setahun dikampung kau semakin tidak jelas hidupmu. Ada apa ?”

Buyung tetap diam .

Pamannya terus menghisap rokok sambil menatap kearah jalan raya. Sekali kali dia mengangguk ketika orang menyapanya .

“ Paman ,” kata buyung dengan santun .

“ Boleh kita diskusi ? Maaf kalau kamanakanda lancang .“

“ Bicarahlah. Kau bukan lagi anak anak. Apalagi kau sudah sarjana .“

“ Aku harus berjuang agar Pemilu nanti bisa menjatuhkan rezim yang berkuasa. Target kami adalah mengganti sistem yang ada. Sistem yang ada sekarang ini tidak diridhoi Allah. Karena Pancasila itu tidak sesuai dengan Syariah Islam ."

“ Jadi rencana kau dan teman temanmu mau mengganti Pancasila ?"

“ Ya Paman .”

“ Coba sebutkan dengan bahasa sederhana Syariah yang kau maksud. Kalau kau bisa yakinkan paman orang kampung ini, maka tentu bisa meyakinkan orang lain yang lebih pintar .“

“ Begini paman. Negeri ini tidak akan mendapatkan rahmat Allah kalau tidak didirikan atas Tauhid ," katanya .

" Ya, kamu benar. Itulah Ketuhanan Yang Maha Esa ."

" Tapi pamah juga harus paham landasan Tuhan harus teraktual kan dalam bentuk Kemanusiaan. Jadi agama dalam perbuatan akhlak mulia ," kata Buyung lagi dengan tangkas .

" Benar, Anakku . . . ! Itulah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ," kata pamannya .

" Tapi ada lagi . . . . . "

" Apa , sebutkan !"

" Itu harus memastikan rasa aman dan damai bagi berbagai kaum dan kelompok yang berbeda. Karena Islam itu rahmatanlilamin yang menjamin mereka yang berbeda dapat bersatu tanpa berseteru ."

" Benar, Anakku. Itulah Persatuan Indonesia ."

" Tapi ada lagi bahwa kepemimpinan atas dasar kerakyatan dan dilaksanakan atas dasar musyawarah bagi mereka yang hikmat dan bijaksana ," katanya dengan retorika utopia .

" Oh itu kan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Ya kan ," kata Paman .

" Tapi . . . . ."

" Apalagi . . . . ."

" Tujuan akhirnya adalah keadilan sosial. Itu tujuan dari berdirinya negara. Adil itu dekat kepada Takwa ".

" Ya Anakku. Itu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoensia "

“ Paman . . . . .” Buyung berusaha menjelaskan lebih jauh .

" Benar . . . . . Kamu hebat bisa paham syariah bahwa itu adalah Pancasila itu sendiri .
Ada lagi "?

" Ya . . . Paman . . . Tetapi sistem yang ada sekarang banyak orang korupsi ”

" Kalau orang Islam korupsi, mencuri apakah itu sama dengan agama Islam yang salah ? Engga kan. Yang salah itu manusianya. Begitu juga dengan Pancasila. Kalau ada yang korup, itu bukan Pancasila yang salah tetapi orangnya salah. Hati hati kau menilai dan menghakimi sesuatu bila pengetahuan kau tidak cukup. Nanti kau nampak bodoh dihadapan orang lain ."
Pamannya menatap mata buyung denga keras .”

" Ada lagi yang mau dibahas , Yung ?"

“ Tetapi rezim sekarang sudah menyimpang dari keadilan sosial. Kemiskinan terus bertambah. Harga semua naik. BUMN dijual ke asing. Dan semakin jauh dari ulama. Kita harus berjuang akan ini bisa dihentikan .”

“ Yung. Paman ini hidup dari sejak presiden pertama sampai kini presiden ke tujuh. Baru kini kegiatan ekonomi didesa begitu bergairah. Jalan begitu bagusnya. Mudah kita membawa hasi tani ke kota. Irigasi terbangun meluas . KIta dapat produksi padi lebih mudah. Butuh modal juga mudah dan murah daripada pinjam ke rentenir. BPR tumbuh pesat. Kini sudah ada pula bank wakaf. Kalau sekarang orang miskin maka itu yang salah dirinya sendiri karena dia malas seperti kau ini. Tetapi kalau dia terus bekerja keras, hanya masalah waktu dia akan makmur. Karena semua untuk itu kini tersedia. Yang penting sabar dan terus kerja keras . . .”

“ Tetapi harga semua naik “

“ Kenapa pula kau pusing kan soal harga naik. Dari dulu harga terus naik. Kau harus pikirkan bagaimana penghasilan bisa meningkat agar mampu membeli berapapun harga dipasar. Kau sarjana. Cerahkan rakyat kampung agar mereka bisa meningkatkan penghasilannya. Bukan memprovokasi mereka membenci kepada pemerintah dan memberikan angin sorga agar memilih jagoan kau. Itu racun anakku .“

“ Paman, bukan itu saja. Saat sekarang negara kita tergadaikan dengan asing karena hutang. BUMN terpaksa dijual. Aku tahu betul itu, paman. KIta harus selamatkan bangsa ini ”

“ Kalau kau maksud Jokowi itu biang masalah sehingga membuat negeri ini tergadaikan. Paman jadi bertanya dengan kau .
Jokowi itu hanya menang tipis dengan Prabowo. Partainya pun bukan mayoritas di DPR. Manapula kekuatan seperti ini bisa menjual negeri kini kepada asing. Belum dia jual sudah jatuh dia oleh kekuatan DPR . Entahlah Yung, paman ini orang kampung tetapi tidak terlalu bodoh untuk memahami aturan main negeri ini .
Tak elok orang terpelajar seperti kau ini sibuk mencari cari kesalahan pemerintah sementara kau sendiri untuk beli rokok uang dari adikmu ."

“ Paman saya tahu betul soal Jokowi itu. Dia Penipu. Pembohong. Munafik ”

“ Yung, kau orang Minang. Harus berakal. Harus bedakan mendengar dari orang tentang Jokowi dengan mengenal seorang Jokowi .
Kau tidak mengenal Jokowi. Siapa kau sehingga sangat yakin tahu segala galanya tentang Jokowi . . . ? Sehingga merasa benar mengadili Jokowi dengan prasangka burukmu. Sikap kau itu akan menjauhkan rezeki dan mengeraskan hatimu. Mungkin Jokowi sudah memaafkan mu tetapi sebaiknya kau mulai membersihkan hati agar hidup kau tenang dan fokus mengubah hidupmu lebih baik .”

“ Pilihan saya bukan Jokowi, Paman Datuk ”

“ Itu hak kau. Bukan urusan paman .”

“ Terima kasih Paman udah mengerti sikapku .”

“ Aku tidak mengerti Yung. Karena sampai kini paman tidak pernah mendengar siapa yang menentang Jokowi menyampaikan gagasan yang lebih baik dari Jokowi. Mereka hanya bisa menebar kebohongan untuk mengundang kebencian orang lain terhadap Jokowi. Sementara Jokowi tidak pernah menyalahkan mereka. Dan tidak membalas hujatan mereka ."

“ Baiklah paman. Boleh tahu mengapa paman memilih Jokowi ?"

“ Karena dia paling banyak di fitnah dan di hujat. Agama mengajarkan kita, kalau ingin memilih pemimpin maka pilihlah yang paling banyak di fitnah dan dia sendiri tidak pernah membalas fitnah itu. Dia sabar dan tersenyum menyikapinya. Itu artinya dia orang baik. Itu sifat penerus Nabi. Paham kau .“

“ Paham paman .”

“ Paman hanya ingin kamu kembali kedunia nyata. Tak elok menggantang asap dan melukis diawang awang, sementara hidup kau tak berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Malulah sebagai putra Minang. Jangan rusak tradisi keluarga kita...

#RumahKitaIndonesia
#KitaBersama Presiden Joko Widodo

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)